Wednesday, December 3, 2014

99 Cahaya (Antologi Puisi)

99 Cahaya (Antologi Puisi)


http://www.indivamediakreasi.com/ 



Judul                     : 99 Cahaya (Antologi Puisi)
Pengarang              : Wien, Dkk
Tebal Buku            : vi + 105 halaman
Penerbit                : Penerbit Asrifa (CV ASRIFA)
Cetakan                 : 2014
Harga                    : -
Ukuran                  : 14x21 cm
Cover                              : -
ISBN                    : 978 602 1363 42 3
Tempat Terbit      : Bandung

Karena dengan bersyukur hidup akan menjadi berkah

Tadahan Tanganku
Tak sungkan tanganku lagi-lagi tertadah
Tertadah atas semua nikmat yang ku rasakan
Atas hembusan nafas dan detak jantungku
Atas langkahan kaki dan ayunan tanganku
Tuhan, Ku tadahkan tanganku karnaMu
Ku ucapkan beribu syukur untukMu
Atas kasih dan sayangMu melalui kenikmatanMu
Tuhan,
Ampunilah aku yg belum bisa menjadi seperti yg Kau inginkan
Aku hanya mampu ucapkan suykur ini padaMu
Sujudku selalu ada di selesai tadahan tanganku
Syukur, aku bersyukur Tuhan.
Aku bersyukur atas segala yg ada di hidupku
Atas apa yg tidak aku sadari Kau selalu memberikan untukku
Ya Allah Tuhanku,
Tak bisa kuhitung atas semua kasih sayangmu
Tak bisa kuhitung atas semua anugerahmu
Tuhan, dengan cara apa aku harus membalas semua
Untuk segala hadiratMu
Tuhan, Lindungilah aku dari rasa lupaku
Rasa lupa atas semua nikmatMu
Agar aku selalu bisa mengucapkan syukurku padaMu
Melalui tadahan tanganku.

Begitulah salah satu puisi dalam buku 99 Cahaya. Buku berisi 62 puisi dari 62 penulis indonesia. Tak jarang setiap membaca beberapa puisi air mata kita menetes. Buku ini mampu menggugah jiwa yang goyah menjadi tenang. Mampu membuka pikiran yang goyah karena semua hal di dunia ini. Buku ini memmberi manfaat membuat kita pembaca sadar akan nikmat syukur, akan keajaiban rasa syukur. Cover buku ini cukup menarik. Pusi di buku ini adalah puisi pilihan. Isi puisi dapat dicerna dengan baik karena menggunakan kata-kata umum.



No comments:

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa