Wednesday, December 31, 2014

review novel Selembar Daun Momiji

Selembar Daun Momiji

Judul           : Selembar Daun Momiji
Penulis                   : Arizu Kazura
Tebal                     : 512 halaman
Penerbit      : Diva Press
Terbit                    : April, 2013 

 Dalam “Selembar Daun Momiji” ini, Arizu Kazura berkisah tentang Ryoko Satsuma, gadis yang terperangkap pada dugaan keliru tentang penyakit yang dideritanya selama sembilan tahun. Mendapati kedua orang tuanya meninggal karena mengindap HIV,membuat pecinta Momiji ini yakin bahwa penyakit serupa juga bersemayan di dalam tubuhnya. Ia akhirnya menjadi pribadi yang tertutup, tidak pernah tersenyum, bahkan enggan untuk pergi keluar rumah. Kehidupan Ryoko berubah ketika seorang mahasiswa kedokteran keturunan Jepang-Indonesia, Yamada Kawaguchi, menjadi tetangga barunya.
Dengan alasan ingin belajar memasak, Yamada meminta Ryoko untuk sering datang ke rumahnya. Meskipun awalnya menolak, usaha gigih Yamada membuat Ryoko luluh. Mereka kemudian menjadi dekat hingga akhirnya cinta tumbuh diantara mereka. Belum sempat, Yamada mengungkapkan perasaannya, teman lamanya, Akira Hirose, datang mengunjunginya  dan secara tidak sengaja bertemu dengan Ryoko yang ternyata adalah mantan kekasihnya yang tiba-tiba saja mumutuskan hubungan dengannya sembilan tahun yang lalu.
Jangan pernah mencoba bersembunyi dari kenyataan. Pesan itulah yang sepertinya ingin disampaikan oleh penulis kelahiran 1990 yang telah beberapa karya fiksi bersetting Asia ini. Hal tersebut tercermin dalam tokoh Ryoko dimana setelah ia mencoba mengalahkan ketakutannya, satu per satu kebenaran tentang jati dirinya pun terkuak. Akira yang adalah dokter berhasil menghantarkan Ryoko pada kenyataan bahwa dia tidak sedang menderita HIV, melainkan kanker darah. Ini membuktikan bahwa Ryoko bukanlah anak kandung keluarga Satsuma. Sepucuk surat yang ditinggalkan untuknya di sebuah brangkas rahasia pun menjelaskan bahwa sebenarnya ia adalah anak kandung dari Ryu Kawaguchi, yang notabene adalah ayah biologis dari Yamada.

Terlepas dari beberapa pengulangan kata yang terkadang menimbulkan rasa jenuh, alur yang digunakan dalam novel romantis berlatar negeri Sakura ini berhasil memancing pembaca untuk menyelesaikan kisahnya sampai pada akhir cerita. Pembaca akan dimanjakan dengan diksi yang mudah dipahami, namun tetap tidak mengurangi keindahannya. Beberapa tempat menarik di Jepang yang digunakan sebagai latar dalam novel ini, secara tidak langsung dapat menjadi sumber pengetahuan bagi para pembacanya. Oleh karenya, “Selembar Daun Momiji” layak untuk dijadikan salah satu bacaan menarik, terutama bagi penikmat fiksi romantis. (Deanitha R)   

No comments:

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa