Wednesday, December 31, 2014

review novel Tak Sempurna

Tak sempurna


Something has gone very wrong with our school..!!
Judul        : Tak Sempurna
Penulis     : Fahid Djibran, Bondan  Prakoso &Fade2Black
Penerbit  : Kurniaesa Publishing
Terbit      : Februari 2013
Halaman : 245
Ukuran    : 13,5 x 20,5 cm

Alur
Alur dari novel ini adalah alur maju karena novel ini menceritakan kesehariannya disekolah dan rumah.

Sinopsis
Kami hidup didunia yang yak sempurna. Saat pagi memaksa kami pergi sekolah untuk bekerja keras demi masa depan yang tak jelas. Guru-guru bagai diktator yang meneror kami agar menanam pohon masa depan yang seragam. Disiram hapalan dan dipupuki serangkaian ujian yang membuat kami ketakutan.
Kamilah anak-anak sampah seperti kata tuan dan puan pemerhati pendidikan, tak punya masa depan! Maka kami ledakkan amarah dan kesedihan  kami dijalanan, jadi tawuran atau perkelahian. Kami rayakan kesedihan kami dengan narkoba .
Tapi dimana orang tua saat kami rindu kasih sayang mereka? Kenapa mereka selalu sibuk? Dimana pemerintah , penegak hokum dan pemuka agama? Kenapa pelajaran moral tak pernah sungguh-sungguh kami dapatkan dari lingkungan kami yang nyata? Di bahu siapa aku bisa menangis ? di dada siapa aku bisa menemukan rasa bangga dan rasa percaya?
Demi kebahagiaan dan waktu bermain kami yang direnggut, direbut, diringkas dan diringkus, kami menyatakan perang pada segala bentuk perampokan dan penghianatan terhadap hak-hak kami baik sebagai anak-anak maupun sebagai manusia.  

Dalam novel ini terdapat beberapa tokoh :
Rama Aditya Putra, seorang tokoh utama dalam cerita ini ia memiliki pandangan yang berbeda tentang pendidikan diIndonesia
Rama , seorang tokoh utama dalam cerita ini mencoba menceritakan semua hal tentang sekolah. Sekolah yang seharusnya menjadi ‘Rumah Impian’ sebagai tempat untuk menanam pohon-pohon impian seolah-olah telah berubah menjadi ‘Gudang Nestapa’ bagi mereka yang terlanjur menginjakkan kakinya di tempat ini. Ya, sekolah..!!. baginya tak ada yang lebih spesial dari tempat yang satu ini. Kesemuanya baik dan benar, dari logika, etika, hingga estetika. Tertib, rapi, bersih, dan sopan yang sesuai dengan apa yang diharapkan pada umumnya sebuah sekolah, nampaknya disana hanya sebuah angan-angan utopis belaka. Seorang Rama Aditya Putra yang pada akhirnya telah menyadari di sekolah inilah dia telah banyak menemukan kebohongan-kebohongan apa yang telah dibayangkan sebelumnya.
Tawuran yang menjadi tradisi di kalangan pelajar, seks bebas yang telah menjangkit pasangan muda-mudi, narkoba yang telah menjadi santapan lezat para pejuang ilmu, pornografi dan pornoaksi yang telah dipertontonkan di depan umum, dan moralitas yang telah berubah menjadi mortalitas. Kesemuanya telah menjadi bagian dari sisi buruk pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang seharusunya membaikan budi pekerti dan membenarkan tingkah laku telah tergeser maknanya oleh tidakan-tindakan yang penuh dengan kebodohan dan ternodai aksi-aksi kriminal dan memalukan.

Bunga Imania Azzahra, seorang tokoh dalam cerita ini yang yang ceria dan ia adalah gadis yang disukai Rama secara diam-diam .
Bunga, entah bagaimana nama yang sederhana itu menjadi begitu istimewa. Bunga Imania Azzahra . aku selalu suka namanya, sejak pertama kali mendegarnya.
Selama ini aku pemuja rahasianya . aku benar-benar menyukainya sejak lama tetapi tak pernah berani mengungkapkannya. Ya , aku selalu ragu untuk melakukannya. Sebenarnya aku takut bunga akan menolak cintaku. Aku takut ia berbalik membencinya jika hal itu terjadi.

Perwatakan
Perwatakan pada tokoh :
Rama Aditya Putra, seorang tokoh utama dalam cerita ini ia memiliki pandangan yang berbeda tentang pendidikan diIndonesia dan sebenarnya ia baik tetapi telah salah dalam memilih pergaulannya hingga ia sadar bahwa semua itu salah .
Rama, panggilan akrab seorang tokoh utama dalam novel ini. Seorang pelajar SMA Lazuardi atau lebih dikenal dengan Lazar-yang telah beberapa kali terlibat dalam aksi tawuran antar pelajar dengan SMK Citra Bangsa. Tawuran yang pada akhirnya menyeret seorang sahabat dari Rama untuk mendahului ajalnya, seorang sahabat yang memberikan kesan terhadap perjalanan hidupnya. Dialah Andri Nugraha.
Tawuran itu pulalah yang telah merenggut nyawa seorang pelajar dari SMK Citra Bangsa yang lebih akrab mereka sebut sebagai kelompok Chibank. Ya, dialah Yogi Hudaya, seorang ‘aktivis’ dari kebrutalan aksi-aksi yang dilakukannya. Banyak korban yang semakin berjatuhan, termasuk Rama sendiri yang dengan sangat terpaksanya kehilangan satu kakinya. Dari tawuran itu pulalah yang telah membuka mata hati dan jalan pikiran Rama menjadi semakin terbuka. Semacam cahaya kehidupan yang memberikan cahayanya dengan ikhlas ke dalam kegelapan jiwa, hati, dan pikirannya. Sebuah penyesalan yang sangat menyedihkan dalam sejarah kehidupannya.
Bunga Imania Azzahra, seorang tokoh dalam cerita ini yang yang ceria dan ia adalah gadis yang disukai Rama secara diam-diam .
“Buku apa yang terakhir kamu baca, Ram ?” Tanya bunga.
Aku menggelengkan kepala, “mungkin buku pelajaran matematika kelas XII jilid 2. Ini !” jawabku sambil mengangkat buku yang soal-soalnya sedang kukerjakan.
Bunga tertawa “kayaknya kamu asyik banget sama buku matematika.”
Aku memasang wajah tak setuju, sambil menggelengkan kepala, “dulu aku jago matematika,” kataku, “sebelum mereka mencampuradukkan huruf-huruf alfabet di rumus-rumusnya,”
Tawa Bunga terdengar lebih manis, Sambil mengangguk-angguk setuju, “bener banget, Ram! Matematika jadi busuk setelah orang-orang mencampurkan symbol dan huruf-huruf sama angka! Iya nggak,sih?
Kami tertawa menegaskan keindahan dunia.

Sudut pandang yang digunakan adalah orang pertama, karena di dalam novel ini menggunakan  kata “Aku” sebagai tokoh utama.

Kelebihan/kelemahan

bagaimana novel ini bisa membawa kita seolah-olah melihat secara langsung kejadian yang diceritakan. Seolah-olah penulis benar-benar mengalaminya. Kemudian dia bercerita langsung dihadapan kita.
Dalam buku ini, mereka mencoba untuk membuka mata kita tentang sebuah relaita yang ada. Selain itu, dalam novel ini pun dilengkapi sebuah karya-karya lagu ciptaan Bondan Prakoso & Fade 2 Black yang menjadi sebuah inspisrasi cikal-bakal terlahirnya novel ini. Beberapa interlude dalam novel ini pun bisa meyodorkan para pembaca seputar fakta-fakta yang ada.
Ya, sesuai namanya, novel ini memang tidak sepenuhnya sempurna. Misalnya ucapan-ucapan kasar yang secara terbuka dituliskan dalam buku ini mungkin sedikit mengurangi kesempurnaannya bagi pandangan beberapa orang.


#Review ini beberapa saya kutip dari salah satu blog tapi saya lupa mencantumkan linknya L. Saya sedikit bingung untuk novel satui ini. Tetapi review di atas sama atas pemikiran saya. Tetapi lebih detail. Saya rasa review diatas dengan sedikit perombakan lengkap sesuai novel. Maka jadilah review di atas sesuai yg diharapkan. Dan saya rasa ini review terpanjang dari review sebelumnya :D V



No comments:

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa