Tak sempurna
Something has gone
very wrong with our school..!!
Judul : Tak Sempurna
Penulis : Fahid Djibran, Bondan Prakoso &Fade2Black
Penerbit : Kurniaesa Publishing
Terbit : Februari 2013
Halaman : 245
Ukuran : 13,5 x 20,5 cm
Penulis : Fahid Djibran, Bondan Prakoso &Fade2Black
Penerbit : Kurniaesa Publishing
Terbit : Februari 2013
Halaman : 245
Ukuran : 13,5 x 20,5 cm
Alur
Alur dari novel ini adalah alur maju karena novel ini
menceritakan kesehariannya disekolah dan rumah.
Sinopsis
Kami hidup didunia yang yak sempurna. Saat pagi
memaksa kami pergi sekolah untuk bekerja keras demi masa depan yang tak jelas.
Guru-guru bagai diktator yang meneror kami agar menanam pohon masa depan yang
seragam. Disiram hapalan dan dipupuki serangkaian ujian yang membuat kami
ketakutan.
Kamilah anak-anak sampah seperti kata tuan dan puan
pemerhati pendidikan, tak punya masa depan! Maka kami ledakkan amarah dan
kesedihan kami dijalanan, jadi tawuran
atau perkelahian. Kami rayakan kesedihan kami dengan narkoba .
Tapi dimana orang tua saat kami rindu kasih sayang
mereka? Kenapa mereka selalu sibuk? Dimana pemerintah , penegak hokum dan
pemuka agama? Kenapa pelajaran moral tak pernah sungguh-sungguh kami dapatkan
dari lingkungan kami yang nyata? Di bahu siapa aku bisa menangis ? di dada
siapa aku bisa menemukan rasa bangga dan rasa percaya?
Demi kebahagiaan dan waktu bermain kami yang
direnggut, direbut, diringkas dan diringkus, kami menyatakan perang pada segala
bentuk perampokan dan penghianatan terhadap hak-hak kami baik sebagai anak-anak
maupun sebagai manusia.
Dalam novel ini terdapat beberapa tokoh :
Rama Aditya Putra, seorang tokoh utama dalam cerita
ini ia memiliki pandangan yang berbeda tentang pendidikan diIndonesia
Rama , seorang tokoh utama dalam cerita ini mencoba
menceritakan semua hal tentang sekolah. Sekolah yang seharusnya menjadi ‘Rumah
Impian’ sebagai tempat untuk menanam pohon-pohon impian seolah-olah telah
berubah menjadi ‘Gudang Nestapa’ bagi mereka yang terlanjur menginjakkan
kakinya di tempat ini. Ya, sekolah..!!. baginya tak ada yang lebih spesial dari
tempat yang satu ini. Kesemuanya baik dan benar, dari logika, etika, hingga
estetika. Tertib, rapi, bersih, dan sopan yang sesuai dengan apa yang
diharapkan pada umumnya sebuah sekolah, nampaknya disana hanya sebuah
angan-angan utopis belaka. Seorang Rama Aditya Putra yang pada akhirnya telah
menyadari di sekolah inilah dia telah banyak menemukan kebohongan-kebohongan
apa yang telah dibayangkan sebelumnya.
Tawuran yang menjadi tradisi di kalangan pelajar, seks
bebas yang telah menjangkit pasangan muda-mudi, narkoba yang telah menjadi
santapan lezat para pejuang ilmu, pornografi dan pornoaksi yang telah
dipertontonkan di depan umum, dan moralitas yang telah berubah menjadi
mortalitas. Kesemuanya telah menjadi bagian dari sisi buruk pendidikan di
Indonesia. Pendidikan yang seharusunya membaikan budi pekerti dan membenarkan
tingkah laku telah tergeser maknanya oleh tidakan-tindakan yang penuh dengan
kebodohan dan ternodai aksi-aksi kriminal dan memalukan.
Bunga Imania Azzahra, seorang tokoh dalam cerita ini
yang yang ceria dan ia adalah gadis yang disukai Rama secara diam-diam .
Bunga, entah bagaimana nama yang sederhana itu menjadi
begitu istimewa. Bunga Imania Azzahra . aku selalu suka namanya, sejak pertama
kali mendegarnya.
Selama ini aku pemuja rahasianya . aku benar-benar
menyukainya sejak lama tetapi tak pernah berani mengungkapkannya. Ya , aku
selalu ragu untuk melakukannya. Sebenarnya aku takut bunga akan menolak
cintaku. Aku takut ia berbalik membencinya jika hal itu terjadi.
Perwatakan
Perwatakan pada tokoh :
Rama Aditya Putra, seorang tokoh utama dalam cerita
ini ia memiliki pandangan yang berbeda tentang pendidikan diIndonesia dan
sebenarnya ia baik tetapi telah salah dalam memilih pergaulannya hingga ia
sadar bahwa semua itu salah .
Rama, panggilan akrab seorang tokoh utama dalam novel
ini. Seorang pelajar SMA Lazuardi atau lebih dikenal dengan Lazar-yang
telah beberapa kali terlibat dalam aksi tawuran antar pelajar dengan SMK Citra
Bangsa. Tawuran yang pada akhirnya menyeret seorang sahabat dari Rama untuk
mendahului ajalnya, seorang sahabat yang memberikan kesan terhadap perjalanan
hidupnya. Dialah Andri Nugraha.
Tawuran itu pulalah yang telah merenggut nyawa seorang
pelajar dari SMK Citra Bangsa yang lebih akrab mereka sebut sebagai kelompok Chibank.
Ya, dialah Yogi Hudaya, seorang ‘aktivis’ dari kebrutalan aksi-aksi yang
dilakukannya. Banyak korban yang semakin berjatuhan, termasuk Rama sendiri yang
dengan sangat terpaksanya kehilangan satu kakinya. Dari tawuran itu pulalah
yang telah membuka mata hati dan jalan pikiran Rama menjadi semakin terbuka.
Semacam cahaya kehidupan yang memberikan cahayanya dengan ikhlas ke dalam
kegelapan jiwa, hati, dan pikirannya. Sebuah penyesalan yang sangat menyedihkan
dalam sejarah kehidupannya.
Bunga Imania Azzahra, seorang tokoh dalam cerita ini
yang yang ceria dan ia adalah gadis yang disukai Rama secara diam-diam .
“Buku apa yang terakhir kamu baca, Ram ?” Tanya bunga.
Aku menggelengkan kepala, “mungkin buku pelajaran
matematika kelas XII jilid 2. Ini !” jawabku sambil mengangkat buku yang
soal-soalnya sedang kukerjakan.
Bunga tertawa “kayaknya kamu asyik banget sama buku
matematika.”
Aku memasang wajah tak setuju, sambil menggelengkan
kepala, “dulu aku jago matematika,” kataku, “sebelum mereka mencampuradukkan
huruf-huruf alfabet di rumus-rumusnya,”
Tawa Bunga terdengar lebih manis, Sambil
mengangguk-angguk setuju, “bener banget, Ram! Matematika jadi busuk setelah
orang-orang mencampurkan symbol dan huruf-huruf sama angka! Iya nggak,sih?
Kami tertawa menegaskan keindahan dunia.
Sudut pandang yang
digunakan adalah orang pertama, karena di dalam novel ini menggunakan kata “Aku” sebagai tokoh utama.
Kelebihan/kelemahan
bagaimana novel ini
bisa membawa kita seolah-olah melihat secara langsung kejadian yang
diceritakan. Seolah-olah penulis benar-benar mengalaminya. Kemudian dia bercerita
langsung dihadapan kita.
Dalam buku ini, mereka mencoba untuk membuka mata kita
tentang sebuah relaita yang ada. Selain itu, dalam novel ini pun dilengkapi
sebuah karya-karya lagu ciptaan Bondan Prakoso & Fade 2 Black yang menjadi
sebuah inspisrasi cikal-bakal terlahirnya novel ini. Beberapa interlude dalam
novel ini pun bisa meyodorkan para pembaca seputar fakta-fakta yang ada.
Ya, sesuai namanya,
novel ini memang tidak sepenuhnya sempurna. Misalnya ucapan-ucapan kasar yang
secara terbuka dituliskan dalam buku ini mungkin sedikit mengurangi
kesempurnaannya bagi pandangan beberapa orang.
#Review ini beberapa saya kutip dari salah satu blog
tapi saya lupa mencantumkan linknya L. Saya sedikit bingung untuk novel satui ini. Tetapi
review di atas sama atas pemikiran saya. Tetapi lebih detail. Saya rasa review
diatas dengan sedikit perombakan lengkap sesuai novel. Maka jadilah review di
atas sesuai yg diharapkan. Dan saya rasa ini review terpanjang dari review
sebelumnya :D V
No comments:
Post a Comment