Sunday, March 30, 2014

Cerpen cinta pertama

Hai aku kembali dgan cerpen. Cerpen tentang sebuah penantian. Ini sebenerya kisah salah satu sahabatku. Terus aku revisi ulang deh. Maaph deh kalo sedikit aga gimana gitu. Tapi semoga kalian bisa memahami deh ya. Sebenernya kalo dipahami sedikit ngenes hehe.
Dan maaph banget kalo nggaret. Kesan pesan bisa ditinggal di kolom bawah ya. Atau share cerita kamu ke : phasailanaya@yahoo.co.id Follow : @Phasa_Ilanaya   J J

C
E
K
I
D
O
T



AKU DAN CINTAKU

Ini hanyalah sebuah kisah tentang aku,tentang hidupku dan tentang hatiku. seorang gadis yang sederhana, yang apa adanya. Namun tidak sesederhana keberhasilanku dalam masalah Cinta,..
Oh ya Kenalkan namaku SEPTI VIANI bisa dipanggil VIA. Ya seperti yang aku bilang tadi aku sederhana, sesederhana namaku.
Aku mengenalnya saat aku duduk dibangku SD, kali ini aku sudah duduk dibangku kelas 6 SD. Setiap kali aku menatapnya, aku merasa sesuatu yang aneh pada diriku. Mungkin usiaku masih terbilang kanak-kanak dan belum paham akan sesuatu yang terjadi padaku.
            Telah lama aku mencari jawaban, aku menyadari bahwa aku mulai suka, ya suka dengannya. Rasa suka yang pertama mulai ku rasa. Bagi orang rasaku bukanlah apa-apa, namun bagiku rasa ini adalah apa.
Dari para temanku, aku gadis yang memiliki hobby makan ya makan, suatu hal yang membuat hatiku merasa bahagia. Namun dibalik itu aku memiliki bakat terpendam, aku juga hobby menyanyi tak jarang banyak org yang memuji suaraku.
Hari minggu kali ini sudah berlalu, saatnya hari senin kali ini mengajak ku untuk beraktivitas kembali. Hari senin yang membuatku harus bangun lebih awal karena akan ada upacara. Huft apalagi hari ini aku menjadi salah satu petugas upacara.

 ‘’pagi bu? ’’. sapaku kepada Ibu saat berada di dapur, ibuku ini sangat mahir dalam hal memasak, kelihaiannya membuat ia betah berada di dapur. Terkadang ia melupakan segala hal, seperti memberikanku uang saku. Namun dibalik itu ibuku sangat disiplin. Setiap pagi aku dan adekku selalu dibangunkan ibu.

“pagi sayang, adek sudah bangun?” ucap ibu seraya mempersiapkan sarapan di meja makan.

“emm aku kira belum bu” aku menjawab pertanyaan ibu.

Ibu beranjak dari dapur berlari menuju kamar adekku.
‘’adek bangun udah siang !”.  itu adalah kalimat yang dilontarkan ibuku saat membangunkan adekku, mungkin karna suara ibuku yang keras, membangunkan pun seakan teriak-teriak, jadi setiap pagi, selalu ku dengar kebisingan teriakan ibuku. Ya mungkin karna adekku yang bandel atau gimana ?

Aku memliki satu adik cowok, muhammad ferdiansyah, ya itu namanya yang biasa aku panggil ferdi. Ia adalah Adikku yang bisa dibilang agak nakal, adik yang tidak takut sama ibuku, padahal ibuku orang yang tegas dan disiplin, Bgitupun adekku tidak takut sama ibuku dalam artian tidak pernah mendengarkan apa yang ibu katakan. Ia selalu saja mengabaikan perintah ibuku.

“ibu aku berangkat dulu ya? Asalamuallaikum.” Pamitku kepada ibu sesaat aku selesai sarapan dan ibu membangunkan adekku.

Aku mengayuh sepedaku menuju sekolah, tak sabar rasanya hal apa yang bakal aku alami hari ini. Cuaca yang cerah membuat hati bersemangat untuk segera ke sekolah.
Kini aku sudah sampai di depan gerbang sekolah, karna aku sedang menunggu seseorang. Tak lama  Org yang ku tunggu-tunggu pun datang..

“hay Bas !”. Panggilku pada seorang cowok, Dia adalah Bas, MUHAMMAD TAUFIK BASUKI biasa aku paggil Bas. Dia adalah Teman baikku. Kalo dilihat dari tampangnnya dia Hobynya bermain sepak bola, kalau dia udah main bola, udah deh sampai lupa waktu.

“hay via, ngapain kamu disitu ?” tanya Bas sambil turun dari sepeda.
“nggak ngapa-ngapain? Udah Ayo masuk....!” jawabku sambil tersenyum sipu.

Bel berdering, saatnya upacara dilaksanakan, kali ini aku menjadi birama, sedangkan Bas, dia menjadi pemimpin upacara. Saat upacara dimulai aku terasa gugup karena aku baru pertama kali jadi petugas upacara, tapi karna ada Bas yang juga menjadi petugas upacara aku jadi semangat dan syukurlah aku bisa melaksanakan tugas dengan baik.

Tak terasa, Bel berdering menandakan upacara telah usai, pelajaranpun akan dimulai. Jam pertama pelajaran kali ini mebuatku kesusahan. Sederet soal yang diberikan bu Mirna membuatku nyerah. Aku melirik kearah tempat duduk Bas, dia memang lihai untuk mata pelajaran yang satu ini

“hay Bas ajari aku soal yang ini” pintaku kepada Bas yang juga lagi sibuk mengerjakan soalnya
“sebentar via, aku juga belum selesai tau” jawab Bas tanpa menoleh ke arahku karna sibuk sama  buku pekerjaannya.

Aku hanya bergumam, Setelah beberapa menit pelajaran berlangsung. Tenot tenoonet !! *kayak nada gitu, tak terasa bel istirahat berbunyi. Seperti biasa semua siswa berhamburan keluar kelas, temanku sukma seperti biasa mengajakku kekantin namun aku lagi gak mood. Aku tinggal di kelas, ntah apa yang mau aku lakukan?

Ah hari ini serasa cepat, Bel masuk berdering, semua siswa berhamburan masuk kelas. Aku sedari tadi duduk dibangku ku. Bas memasuki kelas dengan wajah heran, mungkin dia melihatku lagi gak mood. Dia bergegas duduk disampingku mencoba menghiburku dengan menjahiliku, dia mengambil pensilku secara sengaja.

“Bas kembalikan pensilku.......” ucapku saat Bas sudah berhasil meraih pensil yang sedari tadi berada ditangan kananku.
“hahahaha.....ambil aja kalau bisa, weeeek!!!” ucap Bas sambil menjulurkan lidahnya. Aku merasa tambah ga mood sekarang.
“Bas kembalikan pensilku...........awas kamu yaa” pintaku dengan nada mengancam.
“haha iya iya via sini, ini ku kembalikan.” Dengan senyum-senyum dan tidak punya rasa bersalah sama sekali...
Seiring berjalannya waktu, aku semakin dekat dengan Bas. Selain teman sebangku dia juga salah satu teman baikku. Ya walau hanya di saat tertentu saja kau sebangku sama dia. Karena tepat duduk di kelasku selalu rolling.
^_^
Hoam, matahari mulai memasuki lubang-lubang diatap rumahku.. membuat mata ini silau dan aku terbangun dari tidurku. Kali ini tanpa ibu yang harus membangunkan aku.

“hoam, selamat pagi Beni ?” sapaku kepada boneka buaya kesayanganku yang selalu menemani disaat tidurku. Pelukan pagi ini kuberikan kepada Beni.

Jam dinding sudah menunjukkan waktu untuk ku ke sekolah, aku bergegas mandi dan bersiap-siap berangkat sekolah. Beberapa menit perjalanan ku lewati untuk menuju SD Surya Citra.

Seperti biasa aku mengayuh sepedahku ke sekolah .  sampai Akhirnyapun aku sampai dsekolahan. Aku memakirkan sepedaku, setelah itu aku bergegas menuju kelas, untuk meredakan lelah.

Sampai di kelas aku menaruh tasku di tempat dudukku, seorang Teman dekat Bas atau sahabat Bas, yang bernama Budi datang menghampiriku “hay Vi ...” panggilnya yang membuatku menunda mendudukki bangku ku.

“oh hai, ada apa ?” tanyaku sedikit heran.
“emmm kamu punya hp nggak?” ucap Budi to the poin sambil menatapku penuh dengan keseriusan.
“sorry aku ga ada Hp..emang kenapa?” jawab serta tanyaku yang mulai heran dengan pertanyaan Budi .
“begini vi, Bas mau minta nomer hp kamu, tapi dia nggak berani ngomong langsung ke kamu...” ucapan membuatku serontak kaget.
“haaaaaaa!!!!!!!!!!! Apaaaaaaa !!” aku terkejut tak percaya
“eh woyy biasa aja dong, biasa aja teriaknya jangan keras-keras, jujur aja Vi sebenarnya Bas itu suka tau sama kamu” pernyataan Bas membuatku terasa percaya tak percaya
“aah kamu Bud, jangan menggada-nggada deh bud, masak iya Bas suka sama aku”
Budi mengangguk-ngangguk.
“ya udah deh vi aku pergi dulu” pamit Budi.
Aku masih terngiang-ngiang oleh ucapan Budi. Huh hal itu membuatku bingung. Apa perasaanku selama ini adalah ......
^_^
Keadaan lapangan Basket terdengar ramai, ya maklum karna lapangan Basket di sekolahanku posisinya dekat dengan kelasku. Aku keluar kelas, mungkin bisa membuatku sedikit tenang, kelasku yang berhdapan langsung pada lapangan membuatku langsung menatap sosok yang ada disana, dengan mahir dia memainkan bola Basket.

Aku tak mampu melakukan apa-apa. Aku hanya dapat mengaguminya dari kejauhan. Aku hanya bisa menatap dari tempat dudukku dikala itu. cowok yang aku pandang terlihat tampan dengan gayanya yang khas dan aku suka itu.

Aku memperhatikan sosok itu lekat-lekat, dengan hati yang bertanya-tanya. “apa mungkin ya Bas benar-benar menyukaiku ???”.

Namun apa aku juga benar-benar menyukainya ? ntahlah hanya waktu yang bisa menjawabnya.
^_^
Angin malam itu menyentuh kulitku dengan lembut dan membuat tubuhku terasa kedinginan, membuat aku masih memikirkan perkataan budi terhadapku tadi di sekolah. Sedikit aku termenung, namun semua itu terpecahkan saat aku mendengar suara ayahku. Segera aku bergegas menuju asal suara ayahku berada. Dan sepertinya ayahku menuju dapur menemui ibuku, benar saja ayah berada disana. Langsung saja aku mengatakan semua maksudku.

“emm yah aku boleh minta sesuatu?” ucapku ragu
“mau minta apa?” jawab ayah
“aku mau hp, teman-temanku sudah mempunyai hp semua yaah??” pintaku pada ayah walau sedikit ragu karna aku takut ayah marah.
“kamu itu masih SD, sudah minta yang macam-macam !!.” benar apa yang aku duga ayah sedikit marah dan itu membuatku sedih.
“yah, please” ucapku sedikit merengek, membuat air mata tak kuasa ku tahan.
Ayah tidak berkata apa-pun, aku merasa permintaanku sia-sia. Aku bergegas menuju kamar, mungkin sebaiknya aku tidur.
Dan bisa meminta kepada ayah esok hari.
Keesokan harinya ..
“Vi  !!” panggil ayahku dari luar kamar.
“ya yah ?” jawabku sambil gondok, aku menghampirinya yang sedang berada di depan TV.
“udah ga usah cemberut, ambilkan barang ayah dikamar, barang yang terbungkus tas warna coklat” suruh ayah
“ya” ucapku singkat dan langsung berjalan menuju kamar ayah. Aku mencari barang tersebut. Di atas tempat tidur aku menemukan tas yang dimaksud ayah, sepertinya aku pernah tau tas apa ini ? inginku membuka tapi ... ya sudahlah.
“ini yah” ku serahkan tas coklat itu dan langsung balik ke kamar.
“eh mau kemana ? sini duduk sama ayah” ucap ayah yang memberhentika langkahku
“nggak ah yah aku mau ke kamar aja”  ucapku sedikit malas
“udah duduk, disuruh orang tua nolak aja”
“hiiihhh “ gerutuku dalam hati, akupun duduk disamping ayah
“buka tas itu” suruh ayah
“hihh ayah buka sendiri kenapa sih ?”
“udah bukak aja VIA”
Aku membuka tas cokelat itu, saat aku membuka dan mengambilnya, aku terkejut ..
“HP !!” teriakku “ayah ini ini buat aku ?? “ tanyaku agak kaget
Ayah menganggukkan kepalanya, dan serontak aku berteriak memeluk ayah “makasih ayah makasih banget aku sayang ayah” aku langsung berlari menuju kamar.
Ah  tuhan senangnya hatiku kala itu ayahku memang baik dibalik ketegasannya.

^_^
Disekolah, aku mencari keberadaan Budi, karna ada kabar baik yang mau aku berikan padanya, setelah celingak-celinguk, aku menemukan budi yang lagi berjalan menuju kantin.

“bud.......tunggu !!” teriakku myang membuat budi memberhentikan langkahannya.
“ada apa vi ? ” tanya budi heran saat kau sudah berada dihadapannya.
“emm nggak, cuman mau kasih tau kalo aku udah ada HP”
“kamu serius ? wah ini bakal jadi hal terindah yang dirasakan Bas, apabila kamu mau menulis nomormu”
“iya-iya ini udah aku tulis , salam buat Bas yaa” aku langsung berlari pergi meninggalkan budi
“makasih vi !!” teriak budi
Aku melambaikan tgn ku dan menganggukan kepala.
^_^
Sesuatu yang ku tunggu tak kunjung datang, aku sudah agak frustasi. Namun jug ijag ijug ijag ijug *Hpku berdering sepertinya ada pesan masuk. Tanganku meraih HP yang tergeletak ditempat tidur dan membaca pesan yang tertera dilayar Hpku.

Aku sedikit heran, siapa yang mengirim pesan ke aku?, toh ini HP baru tak banyak pula yang punya nomerku

From : 0857123XXXX
13.12 25-11-2008
Hay via ..
Send To : 0857123XXXX
Hai juga, ma’af ini siapa ?
From : 0857123XXXX
13.15 25-11-2008
Aku Bas Vi temen sekelas kamu .. xD

Aaaaa !!! teriakku saat membaca sms itu, sungguh aku senang bukan main, aku bingung harus ku balas bagaimana sms itu.. aku merasa aneh. Padahal ini Bas temenku. Kenapa kau begitu bahagianyya? mungkin terlalu lama aku berpikir, kali ini nada dering Hpku berbeda, ada telfon masuk ..

Calling
From : 0857123XXXX

Duh tuhan, anak ini nelpon aku, akan aku jawab apa nanti ? akupun mengangkat telp tsb dengan keadaan hati yang tak karuan..

 “hallo assalamualaikum, ini siapa ya ?” tanyaku sok gatau siapa itu hehe
“wa’alaikum salam, jiah tanya siapa? Masa nggak tau, barusan aku yang sms?” suara seorang cowok disebrang sana..
“Ba .. Bas ??!!” ucapku terbata
“iya Via aku Bas”
 Deg deg deg tuhan jantungku seakan mau copott !! kenapa perasaanku menjadi tak karuan.
 “hallo via” suara Bas memanggil
“emmmm iya Bas ada apa?”
“nggak apa-apa kok vi? Lagi apa kamu”
YA ALLAH aku harus ngomong apa ini, tolong akuuuuuuuuuu
“eh..emm...ammm anu aku lagi itu lagi duduk-duduk aja kok, eh udah ya Bas aku mau mandi wasallam”.
Tuuuuuuuuutuuuuttuuuuuutt.
Aku semakin bingung dengan perasaanku. Oh my god
^_^
Ntah apa yang menjadi pemikiranku, Siang itu aku bersama Bas duduk ditaman sekolah. Tak ada yang berani membuka pembicaraan diantara kami, keadaanpun hening. Tak ada satu katapun yang menghiasi saat itu . tapi ...

“vi..aku mau ngomong sesuatu” Bas membuka suara
“mau ngomong apa Bas, ngomong aja?” batinku mulai bergejolak ntah apa yang ada dipikiran Bas .. namun belum saja Bas mengucapkan apa maksudnya .. seseorang datang dan membuatku sedikit gondok.

“hay Bas, nanti malam jadi kan?” ucap seseorang yang tiba-tiba datang dan membuatku gondok itu.
“ha tata ?.” tanyaku dalam hati
“ya, ta sampai jumpa nanti malam”. Bas memnjawab pertanyaan tata
“oke, daaaa Bas ,via” tata pergi setelah mendapat jawaban dari Bas
“sorry Bas, emang nanti malam kamu mau kemana ?” tanyaku sedikit ragu
“oh itu, aku dan tata nanti malam mau pergi berdua di pasar malam”
“ha ? sejak kaapn kamu sekarang jadi deket sama dia ?”
“aku dan tata sekarang udah jadian Vi hehe” jawab Bas dengan cengar cengir/

Jlepp entah kenapa hati ini terasa hancur ,dengan santainya Bas mengatakan itu kepadaku. Tuhan apa yang harus aku lakukakn.. seakan mulutku tak sanggup untuk mengucapkan kata selamat kepada Bas. Aku aku ..

“kamu kemana vi ?” Tanya Bas sesaat aku diam karna ucapannya tadi
“ohh emm ngga, cuman ga nyangka aja kamu bisa jadian sama tata”
“emang kenapa ?”
“nggak.. se see lamat ya Bas, semoga langgeng”
Huaa.. hatiku seakan menangis, namun aku tak mau terlihat jatuh diahadapan Bas. Ya tata memang cantik, baik, toh dia juga satu kelas sama aku. Tapi perkataan budi yang berkata bahwa Bas suka sama aku, apa itu hanya hiburan semata ?? atau hanyalah tipuan semata?? Tuhan apa yang harus ku lakukan kiniii ..
^_^
Kering air mataku.. mengingat tentangmu.. tetang kita yang tak jodoh .. dulu pernah bermiipi saling memiliki nyatanya pun tak kesampaian ..
Oh tuhan harus kah aku merelakan DIA,tambatan hatiku .. yang seharusnya hatiku berlabuh ke hatinya ??

Seperti malam yang sudah sudah, namun berbeda untuk malam ini. Rasa sakit ini tak kuasa ku bendung. Air mataku pun berlinang jatuh memBasahi pipiku. MemBasahi hati ini yang terluka dan terasa semakin perih. Hal ini membuatku malas tuk melakukan sesuatu. Hingga makanpun, hobyku satu itu tak aku lakukakan...
Asetelah semakin lama rasa ini semakin dalam. Dan yang kutakutkan kini terjadi. Dia akan pergi menjauh tanpa pesan. Sanggupkah aku tuhan
^_^
Hari berganti hari, bulanpun berganti bulan, Setelah kejadian itu aku sudah tidak pernah ngobrol lagi sama Bas, bukan maksudku untuk menjauh darinya. Tapi hati ini terasa sakit bila melihat Bas, apalagi bila ia harus bersama kekasihnya itu. Seakan air mata ini ingin jatuh memBasahi pipiku lagi, memBasahi rasa yang harus kupendam dalam-dalam.

Disuasana kelas yang ramai, aku hanya duduk sendiri menemani hati yang sepi. Menemani pikiran yang kemana-ana. seseorang datang menghampiriku. Dan membuat apa yang aku pikirkan semakin dalam.
“emmm hay vi.” Sapa seseorang itu dan mengambil posisi duduk disampingku.

Aku melihat sosk sapa itu “emm Budi.”
“kamu nggak kenapa-napa kan vi?” tanya budi to the point. 
“emm kamu kira ?? aku terlihat baik-baik saja kan ?” aku mencoba menutupi kegelisahanku.
“aku tau kok vi kamu sering memperhatikan Bas dengan tata, kamu jujur sama aku vi, kamu suka kan sama Bas, dan kamu terluka saat Bas jadian sama tata”
Aku bingung dengan apa yang ada. Tak kuasa air mata yang dari tadi aku tahan, mulai berlinang membahasi pipiku.
“kenapa kamu menanggis vi..” budi mulai heran denganku
“kamu jujur sama aku. Sebenarnya waktu kamu bilang kalo Bas suka aku itu hanya bohong kan gak beneran kan ? toh buktinya kalo Bas suka aku, dia gak bakal jadian sama tata.
“tenang vi,, dia memang suka sama kamu tapi sebenarnya dia takut untuk mengatakan itu semua ke kamu..” budi menepuk-nepuk punggungku untuk menenangkanku.
“lantas kenapa dia jadian sama tata ? kalo dia gak berani ngungkapin ke kau, kenapa dia harus ngungkapinke tata”

Budi hanya diam, dan mencoba menenangkanku. Aku masih terisak. Namun segera ku hapus tangisan sia-sia itu karna kau tak mau banyak yang tahu tentang kejadian ini.

Kini, hanya ada aku dan kenangan itu. Aku hanya mampu mengingatnya dalam hati, mengingat semua tatapan indah dan senyumnya itu. Aku pergi keluar kelas, berjalan gontai sambil meneteskan air mata, air mata kehilangan. Dia, takkan pernah tau betapa sakitnya aku saat itu, saat dia memilih yang lain. Aku tak mampu berkata apapun, aku hanya menangis dalam diam, menyesali semuanya. Aku mencoba tegar, aku mencoba terus untuk menutup luka ini, luka yang ia beri. Aku mencoba bahagia dgn apa yang aku milikki saat itu. Aku mencoba bertahan dgn senyumanku.
^_^
Mungkin, sudah cukup bagiku untuk masa-masa keterpurukanku. Mungkin Alah pun mendengar setiap do’a do’aku tentang dia. Cinta pertamaku kini kembali. Setlah berhari-hari aku dalam keterpurukan. Dan berharap ada yang lain yang bisa menggantian dia. Serasa hatiku ingin menjerit dan meangis setiap melihat dia bersama kekasihnya.

Hari pertama ujian kelulusan. Hari yang seharusnya membuatku konsen untuk melakukan ujian, hilang karna pernyataan Bas.

Aku sibuk dengan soal-soal yag ada dihadapnku, sebelum ujian dimulai aku belajar sekit agar nanti aku bisa mengerjakan soal. Seseorang berjalan menghampiriku. Tapi aku tak memperdulikan siapa yang menghampiriku itu. Orang itu duduk disampingku, dari baunya aku mengetahui siapa geranagn itu.

“vi kamu kenapa sih? Kamu marah sama aku, aku salah apa?”
“kamu nggak salah kok, aku yang salah”
“aku sudah putus dengan tata vi”
Aku menatapnya...
“lalu kenapa kamu ngomong sama aku?”
“karena aku menyukai seseorang yang selalu ada buat aku, yaitu kamu vii...”
“Apa??Bas mengatakan, dia suka sama aku.......”
“vi, jujur aku suka sama kamu dari semerter 1 kelas 6 sampai sekarang aku suka sama kamu, tapi aku nggak sanggup berbicara langsung sama kamu vi, akuuuu....akuuu..”
“stop Bas, asal kamu tau Bas aku sering memperhatikanmu waktu kamu main bola dilapangan sampai kamu berduaan sama tata yang membuat hatiku hancur Bas, aku juga suka kamu Bas,,,,,,,,” Bas memegang tanganku dan menghusap tangisanku.
“maafkan aku vii..”
“kamu tau kenapa aku menyukaimu...karena kamu adalah orang pertama yang berani memegang tanganku..” Bas mengusap tangisanku dan lalu dia memelukku..
^_^

Ah hari ini dan empat hari kedepan akan menjadi hari terberat karena Hari ini hari pertama UNAS. Tempat duduk sudah diatur berbeda. Namun tidak untukk aku. Tetap saja Bas kini di dekatku. Didepan tempat dudukku.

 “Bas, kamu mau janji sama aku?” ucapku saat Bas memberikanku sebuah rautan
“janji apa vi?” Bas mengeryitkan kenignya terlihat heran diraut wajahnya
“kalau kita sudah berpisah di SMP kamu jangan lupain aku ya?”
J emmm iya vi” ucap Bas mantap
^_^
Ah hari terberat kala itu sudah selesai ku lewati. Kini harus berdetak lagi karena pengumuman kelulusan. Bersama Bas didepan papan pengumuman dengan sederet nama.jari jemari ku menelusuri namaku dan Basa dan..
Yeeeeeeeee kita luluuuusssssssssssss....... spontan teriakku bebarengan sama Bas
“vi kita lulus” ucap Bas ga percaya
J emm iya....”
^_^
Seminggu telah berlalu semenjak kelulusan itu. aku tidak bertemu dengan Bas sama sekali, tergurat rindu dihatiku, namun apakah Bas merindukanku ?

Yah mungkin sibuk dengan pendaftaran SMP. Dan kenyataannya aku terpisah sama Bas, aku masuk di SMP NUSA BANGSA dan Bas masuk di SMP KUSUMA. SMP yang memiliki jarak lumayan jauh.

Perpisahan itu mulai terasa, aku semakin sulit menghubungi Bas. Ia pun tak ada memberiku pesan
Mana janjimu Bas kenapa kamu secepat itu melupakanku, kamu benar-benar jahat Bas.
Di Seklah ku yang baru, aku masih teringat oleh Bas. Akupun memiliki teman gadis yang bisa mengerti aku.

“hey kamu via ya?” ucap seorang gadis menghampiriku
“iya...kamu siapa?” tanyaku
“kenalin aku henna, kamu nggak ke kantin vi?”ajak henna
“iya, ayo kekantin?” jawabku. Semenjak itu aku berteman baik dengannya
^_^
Tahun telah berganti. aku sering melewati rumah Bas tapi aku tidak pernah melihat Bas.

Akhirnya wku menemukan seorang coowok. Aku dikenalkan sama temanku henna sama seorang cowok namanya DIO,  dia sekolah di SMP TUNAS BANGSA 1 ,aku sering sekali smsan sama dia.

Dan pada saat itu.............

Triiiiiiiiiiiiinggggg
“hay vi, lagi apa”
“lagi belajar, km nggk bljar?”
“iya ini mau bljar, vi besok tanggal 22 febuari ada festival cina(pekkong) kamu nggk lihat?”
“emm, mau sih? Tp mau lihat sm siapa”
“sama aku aja vi, besok aku jemput, sama henna juga?”
“oh baiklah”

Tanggal 22 febuari 2012

Hari itu aku melihat festival cina di kelenteng dengan dio, suasana di sana sangat ramai, di depan kelenteng ada sebuah warung makan, kami berdua makan di sana sambil melihat festival di sana.

“vi,” ucap dio dengan memegang tanganku, membuat ku tegang
 “emm dio ada apa?” sambil melepaskan tanganku.
“vi, sebenarnya aku,,,,aku,,,,,,,,,,emm aku  suka sama kamu”

Sejenak suasana menjadi hening di dalam keramaian. Hatiku bergejolak seakan menolak pernyataan dio. Pernyataan yang sebenarnya tak ingin aku dengar darinya.

“Tuhan bagaimana ini, hanya Bas yang aku suka bukan dio..”
“vi, aku suka sama kamu, aku nggak akan nyakitin kamu vi, aku akan selalu jagain kamu, kamu mau nggak jadi pacarku vi..” ucap dio panjang lebar menyakikanku.
“Apa yang harus aku lakukan? di sisi lain dio benar-benar baik padaku, dia yang selalu buat aku senyum, tapi di sisi lain aku menyukai Bas, aku nggak mau nyakitin perasaan dio..” pikiranku kacau kala itu
“vi kenapa diam, kamu mau kan jadi pacarku?”
“ya sudah dio kita jalani saja dulu ya” ucapku memutuskan
“jadi kamu mau jadi pacarku”
Aku hanya bisa mengangguk-ngangguk saja. Karna hatiku ragu benar-benar ragu.

Dua bulan aku jalani hubungan dengan dio, meski aku bahagia dengannya tapi tetap saja di hati kecilku hanya Bas seorang.

Aku masih ingin diam, dan diam menunggu cintaku kembali dalam pelukku. Namun kehadirannya membuat aku tertawa seperti dulu, tetapi sungguh dalam hati ini masih ada nama cinta pertamaku. Aku hanya mampu tertawa sesaat saja, setelah itu kembali menangis dalam diamku, dalam penantianku. Untuk sementara waktu, sakitku terobati oleh kehadirannya di dalam sepiku. Namun hanya sementara dan setelah itu kami berpisah.

^_^

“kamu itu kenapa sih vi, selalu aku yang kamu salahkan” ucap dio
“kamu habis ngapain itu tadi sama cewek, boncengan berdua” ucapku sinis
“aku mau latian danc vi, dia itu temenku”
“temen kamu bilang? Kenapa mesra banget pakek pegangan segala,”
“terserah kamu lah vi kalau kamu nggak percaya”
“oke kita putus.”
“sayang maafkan aku, aku nggak mau kita putus, maafkan aku sayang,,aku sayang kamu”
“nggak, aku nggak mau kamu bohongin terus”
“aku nggak bohong viii, pleaseeee???????
Aku bergegas pergi, dari tmpat itu.

DIO yang sangat aku harapkan bisa menggantikan dia. Namun ternyata aku salah, semua yang aku usahakan gagal. Entah apa yang aku rasakan saat itu, Aku galau... Aku kecewa... Aku harus rela DIA bersama wanitanya. Namun aku tak sekuat yang aku kira, aku berharap aku mampu namun ternyata aku tak mampu. Aku terlalu rapuh untuk itu.. Namun aku tak putus asa, aku harus siap untuk segalah hal kedepannya.

Dio masih tetap saja menggangguku, sejak aku putus  dengan dio aku jadi sedikit berubah, cowokku banyak dan aku menjadi matre. Aku begitu hanya untuk kesenangan semata saja.

Beberapa bulan berlalu aku selalu gonta ganti cowok, tapi tetap saja dio mengejar-ngejar aku, ya terpaksa aku mau balikan sama dio,,,

Aku dengan dio putus nyambung putus nyambung kaya lagunya BBB aja... :D
Hingga pada akhirnya 9 bulan aku sama dio putus nyambung akhirnya putus beneran juga.
^_^
“mbak, mau aku kenalin sama cowok, dia kaya loh?” ucap wulan tetanggaku.
“siapa? Silahkan aja kalau berduit” ucapku sekenanya.
Tak lama handphoneku berdering. Terdapat pesan masuk
 “hay cewek” isi pesan itu
“siapa?” balasku
“aku alif temennya wulan, ini via kan?”
“iya aku via? Oh temen wulan”
“iya boleh kenal kamu lebih dekat kan?”
“emmm boleh saja”

Semenjak itu Satu bulan berlalu aku mengenal alif lebih dekat, dan lebih dari teman.
ALIF Emang seperti apa yang dikatakan kalau dia memang berduit, baru pertama keluar sama dia udah di kasih kalung sama boneka.

Tapi, tetap saja semua itu tidak berjalan lama, baru seminggu menjadi lebih sekedar teman aku harus mengakhirinya.

Perubahan pada diriku sebenarnya membuatku merugi. dan beberapa hari setelah itu, aku memutuskan mengundurkan diri atas penantianku, walaupun kini Bas tidak bersamaku lagi, tapi aku tau, mungkin dia bisa bahagia hanya bersama perempuannya yang Dia pilih. Perjuanganku selama 5 tahun ini HANYA sia2 atau TIDAK sia2, aku pun tidak tau. yang pasti aku takan bisa untuk melupakan dia, aku hanya bisa menyimpan rasa ini di dalam sebuah kotak, dan paling dalam di hati ini. Agar suatu saat nanti dia yang mampu membukanya. Karna hanya dia yang memiliki kunci kotak itu, BAS.


Hah untuk saat ini, aku akan sendiri. Sampai nanti waktunya aku benar-benar bisa melupakannya. 

*selesai

maaph kalo gaje hehe

No comments:

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa