Hai aku kembali dgan cerpen. Cerpen
tentang sebuah penantian. Ini sebenerya kisah salah satu sahabatku. Terus aku
revisi ulang deh. Maaph deh kalo sedikit aga gimana gitu. Tapi semoga kalian
bisa memahami deh ya. Sebenernya kalo dipahami sedikit ngenes hehe.
Dan maaph banget kalo nggaret. Kesan
pesan bisa ditinggal di kolom bawah ya. Atau share cerita kamu ke : phasailanaya@yahoo.co.id Follow :
@Phasa_Ilanaya J J
C
E
K
I
D
O
T
AKU DAN CINTAKU
Ini hanyalah sebuah kisah tentang aku,tentang
hidupku dan tentang hatiku. seorang gadis yang sederhana, yang apa adanya.
Namun tidak sesederhana keberhasilanku dalam masalah Cinta,..
Oh ya Kenalkan namaku SEPTI VIANI bisa
dipanggil VIA. Ya seperti yang aku bilang tadi aku sederhana, sesederhana
namaku.
Aku mengenalnya saat aku duduk dibangku
SD, kali ini aku sudah duduk dibangku kelas 6 SD. Setiap kali aku menatapnya,
aku merasa sesuatu yang aneh pada diriku. Mungkin usiaku masih terbilang
kanak-kanak dan belum paham akan sesuatu yang terjadi padaku.
Telah
lama aku mencari jawaban, aku menyadari bahwa aku mulai suka, ya suka
dengannya. Rasa suka yang pertama mulai ku rasa. Bagi orang rasaku bukanlah
apa-apa, namun bagiku rasa ini adalah apa.
Dari para temanku, aku gadis yang
memiliki hobby makan ya makan, suatu hal yang membuat hatiku merasa bahagia.
Namun dibalik itu aku memiliki bakat terpendam, aku juga hobby menyanyi tak
jarang banyak org yang memuji suaraku.
Hari minggu kali ini sudah berlalu, saatnya
hari senin kali ini mengajak ku untuk beraktivitas kembali. Hari senin yang
membuatku harus bangun lebih awal karena akan ada upacara. Huft apalagi hari
ini aku menjadi salah satu petugas upacara.
‘’pagi bu? ’’. sapaku kepada Ibu saat berada
di dapur, ibuku ini sangat mahir dalam hal memasak, kelihaiannya membuat ia
betah berada di dapur. Terkadang ia melupakan segala hal, seperti memberikanku
uang saku. Namun dibalik itu ibuku sangat disiplin. Setiap pagi aku dan adekku
selalu dibangunkan ibu.
“pagi
sayang, adek sudah bangun?” ucap ibu seraya mempersiapkan sarapan di meja
makan.
“emm
aku kira belum bu” aku menjawab pertanyaan ibu.
Ibu
beranjak dari dapur berlari menuju kamar adekku.
‘’adek
bangun udah siang !”. itu adalah kalimat
yang dilontarkan ibuku saat membangunkan adekku, mungkin karna suara ibuku yang
keras, membangunkan pun seakan teriak-teriak, jadi setiap pagi, selalu ku
dengar kebisingan teriakan ibuku. Ya mungkin karna adekku yang bandel atau
gimana ?
Aku memliki satu adik cowok, muhammad ferdiansyah,
ya itu namanya yang biasa aku panggil ferdi. Ia adalah Adikku yang bisa
dibilang agak nakal, adik yang tidak takut sama ibuku, padahal ibuku orang yang
tegas dan disiplin, Bgitupun adekku tidak takut sama ibuku dalam artian tidak
pernah mendengarkan apa yang ibu katakan. Ia selalu saja mengabaikan perintah
ibuku.
“ibu
aku berangkat dulu ya? Asalamuallaikum.” Pamitku kepada ibu sesaat aku selesai
sarapan dan ibu membangunkan adekku.
Aku
mengayuh sepedaku menuju sekolah, tak sabar rasanya hal apa yang bakal aku
alami hari ini. Cuaca yang cerah membuat hati bersemangat untuk segera ke
sekolah.
Kini
aku sudah sampai di depan gerbang sekolah, karna aku sedang menunggu seseorang.
Tak lama Org yang ku tunggu-tunggu pun
datang..
“hay
Bas !”. Panggilku pada seorang cowok, Dia adalah Bas, MUHAMMAD TAUFIK BASUKI biasa
aku paggil Bas. Dia adalah Teman baikku. Kalo dilihat dari tampangnnya dia Hobynya
bermain sepak bola, kalau dia udah main bola, udah deh sampai lupa waktu.
“hay
via, ngapain kamu disitu ?” tanya Bas sambil turun dari sepeda.
“nggak
ngapa-ngapain? Udah Ayo masuk....!” jawabku sambil tersenyum sipu.
Bel
berdering, saatnya upacara dilaksanakan, kali ini aku menjadi birama, sedangkan
Bas, dia menjadi pemimpin upacara. Saat upacara dimulai aku terasa gugup karena
aku baru pertama kali jadi petugas upacara, tapi karna ada Bas yang juga
menjadi petugas upacara aku jadi semangat dan syukurlah aku bisa melaksanakan
tugas dengan baik.
Tak
terasa, Bel berdering menandakan upacara telah usai, pelajaranpun akan dimulai.
Jam pertama pelajaran kali ini mebuatku kesusahan. Sederet soal yang diberikan
bu Mirna membuatku nyerah. Aku melirik kearah tempat duduk Bas, dia memang
lihai untuk mata pelajaran yang satu ini
“hay
Bas ajari aku soal yang ini” pintaku kepada Bas yang juga lagi sibuk
mengerjakan soalnya
“sebentar
via, aku juga belum selesai tau” jawab Bas tanpa menoleh ke arahku karna sibuk
sama buku pekerjaannya.
Aku
hanya bergumam, Setelah beberapa menit pelajaran berlangsung. Tenot tenoonet !!
*kayak nada gitu, tak terasa bel istirahat berbunyi. Seperti biasa semua siswa
berhamburan keluar kelas, temanku sukma seperti biasa mengajakku kekantin namun
aku lagi gak mood. Aku tinggal di kelas, ntah apa yang mau aku lakukan?
Ah
hari ini serasa cepat, Bel masuk berdering, semua siswa berhamburan masuk
kelas. Aku sedari tadi duduk dibangku ku. Bas memasuki kelas dengan wajah
heran, mungkin dia melihatku lagi gak mood. Dia bergegas duduk disampingku
mencoba menghiburku dengan menjahiliku, dia mengambil pensilku secara sengaja.
“Bas
kembalikan pensilku.......” ucapku saat Bas sudah berhasil meraih pensil yang
sedari tadi berada ditangan kananku.
“hahahaha.....ambil
aja kalau bisa, weeeek!!!” ucap Bas sambil menjulurkan lidahnya. Aku merasa
tambah ga mood sekarang.
“Bas
kembalikan pensilku...........awas kamu yaa” pintaku dengan nada mengancam.
“haha
iya iya via sini, ini ku kembalikan.” Dengan senyum-senyum dan tidak punya rasa
bersalah sama sekali...
Seiring berjalannya waktu, aku semakin
dekat dengan Bas. Selain teman sebangku dia juga salah satu teman baikku. Ya
walau hanya di saat tertentu saja kau sebangku sama dia. Karena tepat duduk di
kelasku selalu rolling.
^_^
Hoam,
matahari mulai memasuki lubang-lubang diatap rumahku.. membuat mata ini silau
dan aku terbangun dari tidurku. Kali ini tanpa ibu yang harus membangunkan aku.
“hoam,
selamat pagi Beni ?” sapaku kepada boneka buaya kesayanganku yang selalu
menemani disaat tidurku. Pelukan pagi ini kuberikan kepada Beni.
Jam
dinding sudah menunjukkan waktu untuk ku ke sekolah, aku bergegas mandi dan
bersiap-siap berangkat sekolah. Beberapa menit perjalanan ku lewati untuk
menuju SD Surya Citra.
Seperti
biasa aku mengayuh sepedahku ke sekolah . sampai Akhirnyapun aku sampai dsekolahan. Aku
memakirkan sepedaku, setelah itu aku bergegas menuju kelas, untuk meredakan
lelah.
Sampai
di kelas aku menaruh tasku di tempat dudukku, seorang Teman dekat Bas atau
sahabat Bas, yang bernama Budi datang menghampiriku “hay Vi ...” panggilnya yang
membuatku menunda mendudukki bangku ku.
“oh
hai, ada apa ?” tanyaku sedikit heran.
“emmm
kamu punya hp nggak?” ucap Budi to the poin sambil menatapku penuh dengan
keseriusan.
“sorry
aku ga ada Hp..emang kenapa?” jawab serta tanyaku yang mulai heran dengan
pertanyaan Budi .
“begini
vi, Bas mau minta nomer hp kamu, tapi dia nggak berani ngomong langsung ke
kamu...” ucapan membuatku serontak kaget.
“haaaaaaa!!!!!!!!!!!
Apaaaaaaa !!” aku terkejut tak percaya
“eh
woyy biasa aja dong, biasa aja teriaknya jangan keras-keras, jujur aja Vi
sebenarnya Bas itu suka tau sama kamu” pernyataan Bas membuatku terasa percaya
tak percaya
“aah
kamu Bud, jangan menggada-nggada deh bud, masak iya Bas suka sama aku”
Budi
mengangguk-ngangguk.
“ya
udah deh vi aku pergi dulu” pamit Budi.
Aku
masih terngiang-ngiang oleh ucapan Budi. Huh hal itu membuatku bingung. Apa
perasaanku selama ini adalah ......
^_^
Keadaan
lapangan Basket terdengar ramai, ya maklum karna lapangan Basket di sekolahanku
posisinya dekat dengan kelasku. Aku keluar kelas, mungkin bisa membuatku
sedikit tenang, kelasku yang berhdapan langsung pada lapangan membuatku
langsung menatap sosok yang ada disana, dengan mahir dia memainkan bola Basket.
Aku
tak mampu melakukan apa-apa. Aku hanya dapat mengaguminya dari kejauhan. Aku
hanya bisa menatap dari tempat dudukku dikala itu. cowok yang aku pandang terlihat tampan dengan gayanya yang
khas dan aku suka itu.
Aku
memperhatikan sosok itu lekat-lekat, dengan hati yang bertanya-tanya. “apa mungkin ya Bas benar-benar menyukaiku
???”.
Namun
apa aku juga benar-benar menyukainya ? ntahlah hanya waktu yang bisa menjawabnya.
^_^
Angin
malam itu menyentuh kulitku dengan lembut dan membuat tubuhku terasa
kedinginan, membuat aku masih memikirkan perkataan budi terhadapku tadi di
sekolah. Sedikit aku termenung, namun semua itu terpecahkan saat aku mendengar
suara ayahku. Segera aku bergegas menuju asal suara ayahku berada. Dan
sepertinya ayahku menuju dapur menemui ibuku, benar saja ayah berada disana.
Langsung saja aku mengatakan semua maksudku.
“emm
yah aku boleh minta sesuatu?” ucapku ragu
“mau
minta apa?” jawab ayah
“aku
mau hp, teman-temanku sudah mempunyai hp semua yaah??” pintaku pada ayah walau
sedikit ragu karna aku takut ayah marah.
“kamu
itu masih SD, sudah minta yang macam-macam !!.” benar apa yang aku duga ayah
sedikit marah dan itu membuatku sedih.
“yah,
please” ucapku sedikit merengek, membuat air mata tak kuasa ku tahan.
Ayah
tidak berkata apa-pun, aku merasa permintaanku sia-sia. Aku bergegas menuju
kamar, mungkin sebaiknya aku tidur.
Dan
bisa meminta kepada ayah esok hari.
Keesokan
harinya ..
“Vi !!” panggil ayahku dari luar kamar.
“ya
yah ?” jawabku sambil gondok, aku menghampirinya yang sedang berada di depan
TV.
“udah
ga usah cemberut, ambilkan barang ayah dikamar, barang yang terbungkus tas
warna coklat” suruh ayah
“ya”
ucapku singkat dan langsung berjalan menuju kamar ayah. Aku mencari barang
tersebut. Di atas tempat tidur aku menemukan tas yang dimaksud ayah, sepertinya
aku pernah tau tas apa ini ? inginku membuka tapi ... ya sudahlah.
“ini
yah” ku serahkan tas coklat itu dan langsung balik ke kamar.
“eh
mau kemana ? sini duduk sama ayah” ucap ayah yang memberhentika langkahku
“nggak
ah yah aku mau ke kamar aja” ucapku
sedikit malas
“udah
duduk, disuruh orang tua nolak aja”
“hiiihhh
“ gerutuku dalam hati, akupun duduk disamping ayah
“buka
tas itu” suruh ayah
“hihh
ayah buka sendiri kenapa sih ?”
“udah
bukak aja VIA”
Aku
membuka tas cokelat itu, saat aku membuka dan mengambilnya, aku terkejut ..
“HP
!!” teriakku “ayah ini ini buat aku ?? “ tanyaku agak kaget
Ayah
menganggukkan kepalanya, dan serontak aku berteriak memeluk ayah “makasih ayah
makasih banget aku sayang ayah” aku langsung berlari menuju kamar.
Ah tuhan senangnya hatiku kala itu ayahku memang
baik dibalik ketegasannya.
^_^
Disekolah,
aku mencari keberadaan Budi, karna ada kabar baik yang mau aku berikan padanya,
setelah celingak-celinguk, aku menemukan budi yang lagi berjalan menuju kantin.
“bud.......tunggu
!!” teriakku myang membuat budi memberhentikan langkahannya.
“ada
apa vi ? ” tanya budi heran saat kau sudah berada dihadapannya.
“emm
nggak, cuman mau kasih tau kalo aku udah ada HP”
“kamu
serius ? wah ini bakal jadi hal terindah yang dirasakan Bas, apabila kamu mau
menulis nomormu”
“iya-iya
ini udah aku tulis , salam buat Bas yaa” aku langsung berlari pergi
meninggalkan budi
“makasih
vi !!” teriak budi
Aku
melambaikan tgn ku dan menganggukan kepala.
^_^
Sesuatu
yang ku tunggu tak kunjung datang, aku sudah agak frustasi. Namun jug ijag ijug ijag ijug *Hpku berdering
sepertinya ada pesan masuk. Tanganku meraih HP yang tergeletak ditempat tidur
dan membaca pesan yang tertera dilayar Hpku.
Aku
sedikit heran, siapa yang mengirim pesan ke aku?, toh ini HP baru tak banyak
pula yang punya nomerku
From
: 0857123XXXX
13.12
25-11-2008
Hay
via ..
Send
To : 0857123XXXX
Hai
juga, ma’af ini siapa ?
From
: 0857123XXXX
13.15
25-11-2008
Aku
Bas Vi temen sekelas kamu .. xD
Aaaaa
!!! teriakku saat membaca sms itu, sungguh aku senang bukan main, aku bingung
harus ku balas bagaimana sms itu.. aku merasa aneh. Padahal ini Bas temenku.
Kenapa kau begitu bahagianyya? mungkin terlalu lama aku berpikir, kali ini nada
dering Hpku berbeda, ada telfon masuk ..
Calling
From
: 0857123XXXX
Duh
tuhan, anak ini nelpon aku, akan aku jawab apa nanti ? akupun mengangkat telp
tsb dengan keadaan hati yang tak karuan..
“hallo assalamualaikum, ini siapa ya ?” tanyaku
sok gatau siapa itu hehe
“wa’alaikum
salam, jiah tanya siapa? Masa nggak tau, barusan aku yang sms?” suara seorang
cowok disebrang sana..
“Ba
.. Bas ??!!” ucapku terbata
“iya
Via aku Bas”
Deg deg deg tuhan jantungku seakan mau copott
!! kenapa perasaanku menjadi tak karuan.
“hallo via” suara Bas memanggil
“emmmm
iya Bas ada apa?”
“nggak
apa-apa kok vi? Lagi apa kamu”
YA ALLAH aku
harus ngomong apa ini, tolong akuuuuuuuuuu
“eh..emm...ammm
anu aku lagi itu lagi duduk-duduk aja kok, eh udah ya Bas aku mau mandi
wasallam”.
Tuuuuuuuuutuuuuttuuuuuutt.
Aku
semakin bingung dengan perasaanku. Oh my god
^_^
Ntah
apa yang menjadi pemikiranku, Siang itu aku bersama Bas duduk ditaman sekolah.
Tak ada yang berani membuka pembicaraan diantara kami, keadaanpun hening. Tak
ada satu katapun yang menghiasi saat itu . tapi ...
“vi..aku
mau ngomong sesuatu” Bas membuka suara
“mau
ngomong apa Bas, ngomong aja?” batinku mulai bergejolak ntah apa yang ada
dipikiran Bas .. namun belum saja Bas mengucapkan apa maksudnya .. seseorang
datang dan membuatku sedikit gondok.
“hay
Bas, nanti malam jadi kan?” ucap seseorang yang tiba-tiba datang dan membuatku
gondok itu.
“ha tata ?.” tanyaku
dalam hati
“ya,
ta sampai jumpa nanti malam”. Bas memnjawab pertanyaan tata
“oke,
daaaa Bas ,via” tata pergi setelah mendapat jawaban dari Bas
“sorry
Bas, emang nanti malam kamu mau kemana ?” tanyaku sedikit ragu
“oh
itu, aku dan tata nanti malam mau pergi berdua di pasar malam”
“ha
? sejak kaapn kamu sekarang jadi deket sama dia ?”
“aku
dan tata sekarang udah jadian Vi hehe” jawab Bas dengan cengar cengir/
Jlepp entah
kenapa hati ini terasa hancur ,dengan santainya Bas mengatakan itu kepadaku.
Tuhan apa yang harus aku lakukakn.. seakan mulutku tak sanggup untuk
mengucapkan kata selamat kepada Bas. Aku aku ..
“kamu
kemana vi ?” Tanya Bas sesaat aku diam karna ucapannya tadi
“ohh
emm ngga, cuman ga nyangka aja kamu bisa jadian sama tata”
“emang
kenapa ?”
“nggak..
se see lamat ya Bas, semoga langgeng”
Huaa..
hatiku seakan menangis, namun aku tak mau terlihat jatuh diahadapan Bas. Ya
tata memang cantik, baik, toh dia juga satu kelas sama aku. Tapi perkataan budi
yang berkata bahwa Bas suka sama aku, apa itu hanya hiburan semata ?? atau
hanyalah tipuan semata?? Tuhan apa yang harus ku lakukan kiniii ..
^_^
Kering air
mataku.. mengingat tentangmu.. tetang kita yang tak jodoh .. dulu pernah
bermiipi saling memiliki nyatanya pun tak kesampaian ..
Oh tuhan harus
kah aku merelakan DIA,tambatan hatiku .. yang seharusnya hatiku berlabuh ke
hatinya ??
Seperti
malam yang sudah sudah, namun berbeda untuk malam ini. Rasa sakit ini tak kuasa
ku bendung. Air mataku pun berlinang jatuh memBasahi pipiku. MemBasahi hati ini
yang terluka dan terasa semakin perih. Hal ini membuatku malas tuk melakukan
sesuatu. Hingga makanpun, hobyku satu itu tak aku lakukakan...
Asetelah
semakin lama rasa ini semakin dalam. Dan yang kutakutkan kini terjadi. Dia akan
pergi menjauh tanpa pesan. Sanggupkah aku tuhan
^_^
Hari berganti hari, bulanpun berganti
bulan, Setelah kejadian itu aku sudah tidak pernah ngobrol lagi sama Bas, bukan
maksudku untuk menjauh darinya. Tapi hati ini terasa sakit bila melihat Bas,
apalagi bila ia harus bersama kekasihnya itu. Seakan air mata ini ingin jatuh
memBasahi pipiku lagi, memBasahi rasa yang harus kupendam dalam-dalam.
Disuasana kelas yang ramai, aku hanya
duduk sendiri menemani hati yang sepi. Menemani pikiran yang kemana-ana. seseorang
datang menghampiriku. Dan membuat apa yang aku pikirkan semakin dalam.
“emmm
hay vi.” Sapa seseorang itu dan mengambil posisi duduk disampingku.
Aku
melihat sosk sapa itu “emm Budi.”
“kamu
nggak kenapa-napa kan vi?” tanya budi to the point.
“emm
kamu kira ?? aku terlihat baik-baik saja kan ?” aku mencoba menutupi
kegelisahanku.
“aku
tau kok vi kamu sering memperhatikan Bas dengan tata, kamu jujur sama aku vi,
kamu suka kan sama Bas, dan kamu terluka saat Bas jadian sama tata”
Aku
bingung dengan apa yang ada. Tak kuasa air mata yang dari tadi aku tahan, mulai
berlinang membahasi pipiku.
“kenapa
kamu menanggis vi..” budi mulai heran denganku
“kamu
jujur sama aku. Sebenarnya waktu kamu bilang kalo Bas suka aku itu hanya bohong
kan gak beneran kan ? toh buktinya kalo Bas suka aku, dia gak bakal jadian sama
tata.
“tenang
vi,, dia memang suka sama kamu tapi sebenarnya dia takut untuk mengatakan itu
semua ke kamu..” budi menepuk-nepuk punggungku untuk menenangkanku.
“lantas
kenapa dia jadian sama tata ? kalo dia gak berani ngungkapin ke kau, kenapa dia
harus ngungkapinke tata”
Budi
hanya diam, dan mencoba menenangkanku. Aku masih terisak. Namun segera ku hapus
tangisan sia-sia itu karna kau tak mau banyak yang tahu tentang kejadian ini.
Kini, hanya ada aku dan kenangan itu. Aku hanya
mampu mengingatnya dalam hati, mengingat semua tatapan indah dan senyumnya itu.
Aku pergi keluar kelas, berjalan gontai sambil meneteskan air mata, air mata
kehilangan. Dia, takkan pernah tau betapa sakitnya aku saat itu, saat dia
memilih yang lain. Aku tak mampu berkata apapun, aku hanya menangis dalam diam,
menyesali semuanya. Aku mencoba tegar, aku mencoba terus untuk menutup luka
ini, luka yang ia beri. Aku mencoba bahagia dgn apa yang aku milikki saat itu.
Aku mencoba bertahan dgn senyumanku.
^_^
Mungkin,
sudah cukup bagiku untuk masa-masa keterpurukanku. Mungkin Alah pun mendengar
setiap do’a do’aku tentang dia. Cinta pertamaku kini kembali. Setlah
berhari-hari aku dalam keterpurukan. Dan berharap ada yang lain yang bisa
menggantian dia. Serasa hatiku ingin menjerit dan meangis setiap melihat dia
bersama kekasihnya.
Hari
pertama ujian kelulusan. Hari yang seharusnya membuatku konsen untuk melakukan
ujian, hilang karna pernyataan Bas.
Aku
sibuk dengan soal-soal yag ada dihadapnku, sebelum ujian dimulai aku belajar
sekit agar nanti aku bisa mengerjakan soal. Seseorang berjalan menghampiriku.
Tapi aku tak memperdulikan siapa yang menghampiriku itu. Orang itu duduk
disampingku, dari baunya aku mengetahui siapa geranagn itu.
“vi
kamu kenapa sih? Kamu marah sama aku, aku salah apa?”
“kamu
nggak salah kok, aku yang salah”
“aku
sudah putus dengan tata vi”
Aku
menatapnya...
“lalu
kenapa kamu ngomong sama aku?”
“karena
aku menyukai seseorang yang selalu ada buat aku, yaitu kamu vii...”
“Apa??Bas
mengatakan, dia suka sama aku.......”
“vi,
jujur aku suka sama kamu dari semerter 1 kelas 6 sampai sekarang aku suka sama
kamu, tapi aku nggak sanggup berbicara langsung sama kamu vi,
akuuuu....akuuu..”
“stop
Bas, asal kamu tau Bas aku sering memperhatikanmu waktu kamu main bola
dilapangan sampai kamu berduaan sama tata yang membuat hatiku hancur Bas, aku
juga suka kamu Bas,,,,,,,,” Bas memegang tanganku dan menghusap tangisanku.
“maafkan
aku vii..”
“kamu
tau kenapa aku menyukaimu...karena kamu adalah orang pertama yang berani
memegang tanganku..” Bas mengusap tangisanku dan lalu dia memelukku..
^_^
Ah
hari ini dan empat hari kedepan akan menjadi hari terberat karena Hari ini hari
pertama UNAS. Tempat duduk sudah diatur berbeda. Namun tidak untukk aku. Tetap
saja Bas kini di dekatku. Didepan tempat dudukku.
“Bas, kamu mau janji sama aku?” ucapku saat Bas
memberikanku sebuah rautan
“janji
apa vi?” Bas mengeryitkan kenignya terlihat heran diraut wajahnya
“kalau
kita sudah berpisah di SMP kamu jangan lupain aku ya?”
“
J emmm iya vi”
ucap Bas mantap
^_^
Ah
hari terberat kala itu sudah selesai ku lewati. Kini harus berdetak lagi karena
pengumuman kelulusan. Bersama Bas didepan papan pengumuman dengan sederet
nama.jari jemari ku menelusuri namaku dan Basa dan..
Yeeeeeeeee kita
luluuuusssssssssssss....... spontan teriakku bebarengan sama Bas
“vi
kita lulus” ucap Bas ga percaya
“
J emm iya....”
^_^
Seminggu telah
berlalu semenjak kelulusan itu. aku tidak bertemu dengan Bas sama sekali, tergurat rindu
dihatiku, namun apakah Bas merindukanku ?
Yah
mungkin sibuk dengan pendaftaran SMP. Dan kenyataannya aku terpisah sama Bas, aku
masuk di SMP NUSA BANGSA dan Bas masuk di SMP KUSUMA. SMP yang memiliki jarak
lumayan jauh.
Perpisahan
itu mulai terasa, aku semakin sulit menghubungi Bas. Ia pun tak ada memberiku
pesan
Mana janjimu Bas
kenapa kamu secepat itu melupakanku, kamu benar-benar jahat Bas.
Di
Seklah ku yang baru, aku masih teringat oleh Bas. Akupun memiliki teman gadis yang
bisa mengerti aku.
“hey
kamu via ya?” ucap seorang gadis menghampiriku
“iya...kamu
siapa?” tanyaku
“kenalin
aku henna, kamu nggak ke kantin vi?”ajak henna
“iya,
ayo kekantin?” jawabku. Semenjak itu aku berteman baik dengannya
^_^
Tahun
telah berganti. aku sering melewati rumah Bas tapi aku tidak pernah melihat Bas.
Akhirnya
wku menemukan seorang coowok. Aku dikenalkan sama temanku henna sama seorang
cowok namanya DIO, dia sekolah di SMP
TUNAS BANGSA 1 ,aku sering sekali smsan sama dia.
Dan
pada saat itu.............
Triiiiiiiiiiiiinggggg
“hay vi, lagi
apa”
“lagi belajar,
km nggk bljar?”
“iya ini mau
bljar, vi besok tanggal 22 febuari ada festival cina(pekkong) kamu nggk lihat?”
“emm, mau sih?
Tp mau lihat sm siapa”
“sama aku aja
vi, besok aku jemput, sama henna juga?”
“oh baiklah”
Tanggal
22 febuari 2012
Hari
itu aku melihat festival cina di kelenteng dengan dio, suasana di sana sangat ramai, di depan kelenteng ada
sebuah warung makan, kami berdua makan di sana sambil melihat festival di sana.
“vi,”
ucap dio dengan memegang tanganku, membuat ku tegang
“emm dio ada apa?” sambil melepaskan tanganku.
“vi,
sebenarnya aku,,,,aku,,,,,,,,,,emm aku
suka sama kamu”
Sejenak
suasana menjadi hening di dalam keramaian. Hatiku bergejolak seakan menolak
pernyataan dio. Pernyataan yang sebenarnya tak ingin aku dengar darinya.
“Tuhan bagaimana
ini, hanya Bas yang aku suka bukan dio..”
“vi,
aku suka sama kamu, aku nggak akan nyakitin kamu vi, aku akan selalu jagain
kamu, kamu mau nggak jadi pacarku vi..” ucap dio panjang lebar menyakikanku.
“Apa yang harus
aku lakukan? di sisi lain dio benar-benar baik padaku, dia yang selalu buat aku
senyum, tapi di sisi lain aku menyukai Bas, aku nggak mau nyakitin perasaan
dio..” pikiranku
kacau kala itu
“vi
kenapa diam, kamu mau kan jadi pacarku?”
“ya
sudah dio kita jalani saja dulu ya” ucapku memutuskan
“jadi
kamu mau jadi pacarku”
Aku
hanya bisa mengangguk-ngangguk saja. Karna hatiku ragu benar-benar ragu.
Dua
bulan aku jalani hubungan dengan dio, meski aku bahagia dengannya tapi tetap
saja di hati kecilku hanya Bas seorang.
Aku masih ingin diam, dan diam menunggu cintaku
kembali dalam pelukku. Namun kehadirannya membuat aku tertawa seperti dulu,
tetapi sungguh dalam hati ini masih ada nama cinta pertamaku. Aku hanya mampu
tertawa sesaat saja, setelah itu kembali menangis dalam diamku, dalam
penantianku. Untuk sementara waktu, sakitku terobati oleh kehadirannya di dalam
sepiku. Namun hanya sementara dan setelah itu kami berpisah.
^_^
“kamu
itu kenapa sih vi, selalu aku yang kamu salahkan” ucap dio
“kamu
habis ngapain itu tadi sama cewek, boncengan berdua” ucapku sinis
“aku
mau latian danc vi, dia itu temenku”
“temen
kamu bilang? Kenapa mesra banget pakek pegangan segala,”
“terserah
kamu lah vi kalau kamu nggak percaya”
“oke
kita putus.”
“sayang
maafkan aku, aku nggak mau kita putus, maafkan aku sayang,,aku sayang kamu”
“nggak,
aku nggak mau kamu bohongin terus”
“aku
nggak bohong viii, pleaseeee???????
Aku
bergegas pergi, dari tmpat itu.
DIO yang sangat aku harapkan bisa menggantikan
dia. Namun ternyata aku salah, semua yang aku usahakan gagal. Entah apa yang
aku rasakan saat itu, Aku galau... Aku kecewa... Aku harus rela DIA bersama
wanitanya. Namun aku tak sekuat yang aku kira, aku berharap aku mampu namun
ternyata aku tak mampu. Aku terlalu rapuh untuk itu.. Namun aku tak putus asa, aku
harus siap untuk segalah hal kedepannya.
Dio
masih tetap saja menggangguku, sejak aku putus
dengan dio aku jadi sedikit berubah, cowokku banyak dan aku menjadi
matre. Aku begitu hanya untuk kesenangan semata saja.
Beberapa
bulan berlalu aku selalu gonta ganti cowok, tapi tetap saja dio mengejar-ngejar
aku, ya terpaksa aku mau balikan sama dio,,,
Aku
dengan dio putus nyambung putus nyambung kaya lagunya BBB aja... :D
Hingga
pada akhirnya 9 bulan aku sama dio putus nyambung akhirnya putus beneran juga.
^_^
“mbak,
mau aku kenalin sama cowok, dia kaya loh?” ucap wulan tetanggaku.
“siapa?
Silahkan aja kalau berduit” ucapku sekenanya.
Tak
lama handphoneku berdering. Terdapat pesan masuk
“hay cewek” isi pesan itu
“siapa?”
balasku
“aku
alif temennya wulan, ini via kan?”
“iya
aku via? Oh temen wulan”
“iya
boleh kenal kamu lebih dekat kan?”
“emmm
boleh saja”
Semenjak
itu Satu bulan berlalu aku mengenal alif lebih dekat, dan lebih dari teman.
ALIF
Emang seperti apa yang dikatakan kalau dia memang berduit, baru pertama keluar
sama dia udah di kasih kalung sama boneka.
Tapi,
tetap saja semua itu tidak berjalan lama, baru seminggu menjadi lebih sekedar
teman aku harus mengakhirinya.
Perubahan
pada diriku sebenarnya membuatku merugi. dan beberapa hari setelah itu, aku memutuskan mengundurkan diri atas
penantianku, walaupun kini Bas tidak bersamaku lagi, tapi aku tau, mungkin dia
bisa bahagia hanya bersama perempuannya yang Dia pilih. Perjuanganku selama 5
tahun ini HANYA sia2 atau TIDAK sia2, aku pun tidak tau. yang pasti aku takan
bisa untuk melupakan dia, aku hanya bisa menyimpan rasa ini di dalam sebuah
kotak, dan paling dalam di hati ini. Agar suatu saat nanti dia yang mampu
membukanya. Karna hanya dia yang memiliki kunci kotak itu, BAS.
Hah
untuk saat ini, aku akan sendiri. Sampai nanti waktunya aku benar-benar bisa
melupakannya.
*selesai
maaph kalo gaje hehe
No comments:
Post a Comment