Sendu
Lyra terdiam menatap sebuah pesan singkat yang tertera begitu enaknya di iphone bergarskin Hello Kitty. Pesan singkat dari salah seorang temannya semasa SMP. Pesan singkat yang berisi tentang undangan untuk menghadiri acara permohonan restu. Permohonan restu oleh salah seorang teman laki-lakinya. Ya teman laki-laki yang pernah singgah di hatinya, sampai sekarang.
Ia benar-benar akan bersanding dengan seorang gadis berdarah aussie, seorang gadis yang dulunya adalah sahabat karib Lyra. Dan laki-laki itu adalah seorang pemuda yang mampu merobohkan benteng pertahanannya. Seorang pemuda yang mampu membuat ia lebih tegar akan kepahitan kejujuran.
Hari ini adalah hari dimana pemuda itu akan meminang kekasih yang telah menemaninya selama hampir 8 tahun. Dan selama itu pula, Lyra masih tetap setia. Lyra masih bergeming menatap Iphone yang tergeletak di meja belajarnya. Blazer ungu muda serta jeans panjang berpadu cantik ditubuh mungilnya. Ia sudah rapi hari ini, namun akankah ia datang ke acara tersebut dan akankah ia siap atas segala resikonya nanti?
Lyra menghela nafas panjang dan mendesah lelah. Langkahan kakinya mulai memasuki halaman rumah minimalis namun tampak modern dengan beberapa mobil terparkir rapi di halamannya. Beberapa orang berlalu lalang dengan membawa binggkisan-bingkisan kecil. Ya, itu pasti bingkisan untuk seserahan.
Mata Lyra tidak siap untuk menatap ke depan. Ia benar-benar takut kali ini. Klimaks akan goresan luka dihatinya akan terjadi hari ini. Namun langkahan kakinya tetap melangkah ke depan hingga ia benar-benar berada di depan rumah, dengan segala sambutan dan pelukan hangat teman-teman lamanya serta sahabatnya.
Gadis itu terlihat cantik mengenakan white long drees dengan tatanan rambut yang menonjolkan kecantikan wajahnya. Kau akan segera bersanding setelah ini, dia akan datang untuk meminangmu menjadi seorang istri-batin Lyra sembari tersenyum tipis menatap gadis itu.
Rombongan keluarga pihak laki-laki berdatangan dengan membawa seserahan. Acara dimulai, dan disinilah hati Lyra kembali berdesir. Bahkan ia merasa tak sanggup berdiri mendampingi sahabatnya itu. Ia merasa ingin berlari sekuat tenaga dan menjauh dari acara ini. Pihak keluarga pria mengutarakan maksud kedatangannya. Dan saat inilah pertahan hati Lyra benar-benar roboh.
Maksud kedatangan saya serta keluarga di sini bermaksud untuk meminang anak gadis bapak dan ibu untuk menjadi isteri saya dan menjadi pasangan hidup saya. Apakah anak gadis bapak bersedia untuk menerima pinangan saya?
Kata-kata itu meluncur begitu saja dari mulut seorang pemuda yang kini berada dihadapan Lyra. Ia tdiak bisa berbuat apa-apa sekarang. Matanya memanas saat sahabatnya menjawab pertanyaan pemuda itu.
Saya menerima pinangan mas Adam apabila saya diizinkan oleh ayah dan ibu.
Kedua orang tua gadis itu mengangguk setuju. Setelah diterima oleh calon wanita, pihak keluarga memberikan sambutan penerimaan. Lyra tidak tahan dengan atmosfer dalam ruangan ini. Hatinya tersentak ketika pemuda itu menatap dirinya.
Penyerahan secara simbolis seserahan dari ibu calon pria ke ibu calon wanita terlewati begitu saja ketika kedua pasang mata itu saling beradu. Namun tatapan itu lenyap begitu saja ketika tanda penerimaan dan cinta kaish kepada calon pria dilakukan dengan menyerahkan pula tanda cinta kasih balasan kepada calon pria.
Dan pertahan Lyra benar-benar roboh, air matanya tak kuasa ia bendung. Buliran hangat itu membasahi pipinya. Orang-orang yang melihatnya menatap haru ketika sepasang cincin melingkar begitu saja dan menghiasi jari manis kedua insan yang akan bersanding di pernikahan. Tetapi air mata Lyra bukan air mata haru, tetapi air mata yang berhasil membuat goresan luka di hatinya semakin perih dan perih.
Haruskah penantiannya ia akhiri saat ini juga?? Saat semua lukanya sudah sampai pada puncaknya?
Aku berbahagia saat melihat senyummu yang mengembang bebas diwajahmu, saat kau memasangkan cincin itu kepadanya. Pernahkah kau berpikir bahwa saat ini tepat di depanmu adalah diriku dan cincin itu melingkar manis di jariku. Ah lupakan, aku kembali tersadar sekarang. Bila yang tertulis untukmu adalah yang terbaik untukku, kan ku jadikan kau kenangan yang terindah dalam hidupku.
No comments:
Post a Comment