Saturday, January 3, 2015

REVIEW NOVEL STASIUN

REVIEW NOVEL STASIUN


Judul : Stasiun
Author : Cynthia Febrina
 Cetakan pertama : mei 2013
Penerbit ; Plot Point Pulishing
Tempat terbit : Jakarta
ISBN : 978-602-9481-36-5
Tebal : 171 hlm

Sinopsis/blurb

Adinda putus dengan pacarnya. Kini tak ada lagi rangga yang biasa mengantar jemput. Tiap pagi Adinda harus naik kereta dari Bogor ke kantornya di Jakarta. Harinya berawal dengan teriakan pedagang asongan. Sampah yang bertebaran di peron, para penumpang yang berkeringat dan tergesa, bahkan aksi copet. Masa lalupun kerap memberatkan langkah.

Ryan “anak kereta” sejati, bersahabat dengan para pedagang kios di sepanjang peron. Bertahun-tahun dis pulsng pergi Bogor-Jakarta naik kereta. Di balik beban kerja yang menyibukkan, ada kesepian yang sulit terobati, apalagi ketika seorang sahabat meninggal.

Review
Nove ini menceritakan seorag gadis bernama Adinda serta seorang laki-laki bernama Ryan. Mereka berdua selalu menggunakan kereta menuju tempat tujuan. Tetapi kedua orang ini memeliki kisah yang berbeda mereka tidak bersama-sama tetapi memiliki jalur yang sama.

Setiap pagi mereka selalu menunggu kereta yang terkadang berbeda. Tapi jalur yg mereka tempuh sellau sama. Dengan kisah tersendiri di setiap orang. Tapi hal itu tidak menghalangi hati mereka bertaut. Dan stasiunlah menjadi saksi mereka

Kelebihan/kelemahan
Novel ini sebvenarnya bagsu menginformasikan suasana di dalam stasiun. Untuk org-org yg tidak pernah ke stasiun akan paham lewat cerita ini. Sebenarnya cerita ini cukup menarik karena gaya bahasanya lugas dan mudah dimengerti.

Desain cover menarik berbentuk art serta layout sesuai standar.  Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai aku. Diksi yg digunakan mudah dimengerti.

Tetapi saya bingung dengan cerita ini. Alurnya jelas tetapi tidak tahu maksdud atau tujuan dari novel ini. Dan karena itu hanya sedikit saya meReview. Saya kurang paham akan novel ini. Mungkin penulis ingin menunjukkan bahwa perbedaan dapat disatukan. Disini yg dimaksud adalah perbedaan gerbong dengan satu jalur.


Ternyata bukan hanya saya yg kebingungan membaca novel ini tetapi yg beli juga kebingungan. Tapi sudah bagus kalau novel ini bisa terbit.

No comments:

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa