REVIEW NOVEL PRINCESS DIVA
Judul :
Princess Diva
Author
: Afifah Afra
Cetakan
pertama : April 2011
Penerbit
: Indiva Media Kreasi (afra publishing)
Tempat
terbit : Solo
ISBN :
978-602-8277-40-2
Tebal :
104 hlm
Sinopsis/blurb
Sansan
tertegun ketika gadis indo berambut cepak itu tiba-tiba menghampiri mejanya
seraya menghamburkan sejumlah ancaman. Sumpah, kalau mau jujur, Sansan sering
mengandai-ngandaikan suatu saat bisa jalan bareng dengan cewek itu. Gadis itu
memang sangat menarik. Mirip sang princess dalam angannya. Namun, judesnya, ba!
Minta ampun Dan sekarang, tanpa adanya angin dan hujan, mendadak gadis itu
melabraknya.
Gaswwat!
“Loe
pengin mampus dengan cara apa?” desis sang gadis
“eh apa
maksud lo?” tanya Sansan gagap
“Ini
maksudgue!”
Wuuut!!
Tiba-tiba tamparan Diva dengan sangat deras menghajar muka sansan.
Dari
balik pintu, erin merekam adegan itu lewat kamera HP-nya.
Plaak!!
“aduhh!!
Apa-apaaan ini?”
“hadiah
untuk cowok yg keghenitan!!”
Beberapa
pukulan gencar khas seorang karateka pemegang sabuk hitam menghujani muka
Sansan yang hanya bisa terkaget-kaget.
“tolooong!!
Tolooong!!” teriaknya kelimpungan. “ada mak lampir ngamuk! Please help me!”
Review
Novel
ini awalnya menceritakan seorang gadis bernama Erin. Gadis yg memiliki tubuh
overweight ini sering dijadikan bulan-bulanan oleh geng Coke alias geng Cowok
Keren. Iya sih mereka berempat bertampang keren. Tapi nilai ulangan fisikanya
paling-paling dapet kursi,telur, bebek sama lidi.
Erin
gadis pintar dengan nilai fisika 10. Tapi ia kurang pede karena badannya yg
gemuk. Tapi itu semua berlalu saat ia mulai berubah. Berubah karena sahabatnya,
satu-satunya orang yang mau satu bangku dan berteman dengannya. Ia Diva, gadis
tomboy dan selalu bolos sekolah. Bahkan di kelas XI ix tidak naik kelas.
Diva
sebenarnya gadis pintar tapi ia terlalu malas berada di sekolah. Kekayaan orang
tuanya membuat ia bolos. Bukan apa, melainkan kedua ortunya berada di paris. Ia
selalu membantu erin bila sahabatnya itu kekurangan uang.
Siapa
sangka, gadis berwajah princess itu ditakuti oleh geng Coke. Gadis ini memiliki
sabuk hitam karate. Jadi siapapun melawan dia akan...
Diva
selalu berpakaian tomboy dan mengedarai sepeda motor trailnya yg digunakan
untuk mengantar kemanapun ia pergi. Terutama ke markas pemulung yg sebaya dengannya.
Diva berteman oleh anak-anak pemulung dan tak sungkan membantu mereka dengan
uang.
Suatu
ketika ia mendapat kabar bahwa ia tidak
naik kelas. Diva pun pergi dari rumah untuk menenangkan diri. Saat
kondisi hujan, ia berteduh dan mendapati seorang gadis kecil bernama Rani
kediniginan. Ia adalah gadis kecil yg juga pergi dari rumah karena tak punya
biaya untuk melanjutkan smp. Dengan sigap diva memberinya beberapa uang untuk
gadis kecil itu.
Suatu
hari jakarta banjir. Rumah gadais kecil itu kebanjiran. Ia meminta tolong diva
untuk menjemputnya padahal ketinggian air sudah 3 meter. Saat di tempat
kejadian diva nekad berenang ketika tidak diizini satgas mengevakuasi korban.
Tapi beruntunglah saat diva sampai satgas membawa perahu karet untuk menolong.
Diva
beristirahat di tenda darurat. Seorang wanita berjilbab bernama rani. Ia
memakai baju milik mbak Rani dan merasa nyaman seketika itu. Dengan hal itulah
membuat ia tersadar akan dirinya yg masih gundul tidak memakai hijab.
Lalu
bagaimana akhirnya? Disimak sendiri ya hehe
Novel
ini aku akui sangat bagus. Walau tebalnya tak seberapa novel ini ampu
menyampaikan pesan yang ada di dalamnya mengenai berhijab dan berbuat baik
kepada sesama selagi kita mampu. Cara penyampaian ceritanya asik mengalir
begitu saja membawa pembaca masuk ke dalamnya. Sudut pandang cerita ini
menggunakan sudut pandang dia sebagai pelaku utama. Novel ini cocok untuk
remaja. Desain cover serta layaout tidak membosankan. Tak akan berhenti membaca
bila belum menyelesaikan novel ini. Penulis mampu membuat pembaca kembali
berpikir tentang pesan yang ada di
dalamnya. Alurnya tidak membingungkan dan mampu membuat cerita ini terasa apik.
No comments:
Post a Comment