Saturday, January 3, 2015

REVIEW NOVEL PRINCESS DIVAjavascript:;

REVIEW NOVEL PRINCESS DIVA



Judul : Princess Diva
Author : Afifah Afra
Cetakan pertama : April 2011
Penerbit : Indiva Media Kreasi (afra publishing)
Tempat terbit : Solo
ISBN : 978-602-8277-40-2
Tebal : 104 hlm

Sinopsis/blurb
Sansan tertegun ketika gadis indo berambut cepak itu tiba-tiba menghampiri mejanya seraya menghamburkan sejumlah ancaman. Sumpah, kalau mau jujur, Sansan sering mengandai-ngandaikan suatu saat bisa jalan bareng dengan cewek itu. Gadis itu memang sangat menarik. Mirip sang princess dalam angannya. Namun, judesnya, ba! Minta ampun Dan sekarang, tanpa adanya angin dan hujan, mendadak gadis itu melabraknya.

Gaswwat!

“Loe pengin mampus dengan cara apa?” desis sang gadis
“eh apa maksud lo?” tanya Sansan gagap
“Ini maksudgue!”
Wuuut!! Tiba-tiba tamparan Diva dengan sangat deras menghajar muka sansan.
Dari balik pintu, erin merekam adegan itu lewat kamera HP-nya.
Plaak!!
“aduhh!! Apa-apaaan ini?”
“hadiah untuk cowok yg keghenitan!!”
Beberapa pukulan gencar khas seorang karateka pemegang sabuk hitam menghujani muka Sansan yang hanya bisa terkaget-kaget.
“tolooong!! Tolooong!!” teriaknya kelimpungan. “ada mak lampir ngamuk! Please help me!”

Review
Novel ini awalnya menceritakan seorang gadis bernama Erin. Gadis yg memiliki tubuh overweight ini sering dijadikan bulan-bulanan oleh geng Coke alias geng Cowok Keren. Iya sih mereka berempat bertampang keren. Tapi nilai ulangan fisikanya paling-paling dapet kursi,telur, bebek sama lidi.
Erin gadis pintar dengan nilai fisika 10. Tapi ia kurang pede karena badannya yg gemuk. Tapi itu semua berlalu saat ia mulai berubah. Berubah karena sahabatnya, satu-satunya orang yang mau satu bangku dan berteman dengannya. Ia Diva, gadis tomboy dan selalu bolos sekolah. Bahkan di kelas XI ix tidak naik kelas.
Diva sebenarnya gadis pintar tapi ia terlalu malas berada di sekolah. Kekayaan orang tuanya membuat ia bolos. Bukan apa, melainkan kedua ortunya berada di paris. Ia selalu membantu erin bila sahabatnya itu kekurangan uang.
Siapa sangka, gadis berwajah princess itu ditakuti oleh geng Coke. Gadis ini memiliki sabuk hitam karate. Jadi siapapun melawan dia akan...

Diva selalu berpakaian tomboy dan mengedarai sepeda motor trailnya yg digunakan untuk mengantar kemanapun ia pergi. Terutama ke markas pemulung yg sebaya dengannya. Diva berteman oleh anak-anak pemulung dan tak sungkan membantu mereka dengan uang.

Suatu ketika ia mendapat kabar bahwa ia tidak  naik kelas. Diva pun pergi dari rumah untuk menenangkan diri. Saat kondisi hujan, ia berteduh dan mendapati seorang gadis kecil bernama Rani kediniginan. Ia adalah gadis kecil yg juga pergi dari rumah karena tak punya biaya untuk melanjutkan smp. Dengan sigap diva memberinya beberapa uang untuk gadis kecil itu.

Suatu hari jakarta banjir. Rumah gadais kecil itu kebanjiran. Ia meminta tolong diva untuk menjemputnya padahal ketinggian air sudah 3 meter. Saat di tempat kejadian diva nekad berenang ketika tidak diizini satgas mengevakuasi korban. Tapi beruntunglah saat diva sampai satgas membawa perahu karet untuk menolong.
Diva beristirahat di tenda darurat. Seorang wanita berjilbab bernama rani. Ia memakai baju milik mbak Rani dan merasa nyaman seketika itu. Dengan hal itulah membuat ia tersadar akan dirinya yg masih gundul tidak memakai hijab.
Lalu bagaimana akhirnya? Disimak sendiri ya hehe


Novel ini aku akui sangat bagus. Walau tebalnya tak seberapa novel ini ampu menyampaikan pesan yang ada di dalamnya mengenai berhijab dan berbuat baik kepada sesama selagi kita mampu. Cara penyampaian ceritanya asik mengalir begitu saja membawa pembaca masuk ke dalamnya. Sudut pandang cerita ini menggunakan sudut pandang dia sebagai pelaku utama. Novel ini cocok untuk remaja. Desain cover serta layaout tidak membosankan. Tak akan berhenti membaca bila belum menyelesaikan novel ini. Penulis mampu membuat pembaca kembali berpikir  tentang pesan yang ada di dalamnya. Alurnya tidak membingungkan dan mampu membuat cerita ini terasa apik.

No comments:

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa