Tuesday, February 15, 2022

Esai : Sisi Dunia Perundungan

                                                         Sisi Dunia Perundungan

 




            Perundungan menurut KBBI merupakan segala bentuk perisakan atau penindasan yang dilakukan secara sengaja untuk menyakiti secara fisik, verbal, dan psikologis. Bagi kalangan anak muda di Indonesia mungkin tindakan perundungan sudah sangat lazim didengar. Namun tetap saja tindakan tersebut,seharusnya tidak dianggap wajar dikalangan remaja. Terlebih lagi oleh para pelajar yang masih duduk di bangku sekolah.

Penyebab dari perundungan dapat berawal dari hal yang wajar hingga merujuk pada hal yang tidak wajar atau dapat dikatakan hal yang sepele. Banyak kasus perundungan yang menyebabkan korbannya putus sekolah hingga yang paling ditakutkan yaitu bunuh diri. Angka perundungan di Indonesia terhitung cukup tinggi apabila disandingkan dengan negara tetangga. Terlebih lagi pada kota-kota metropolitan berpenduduk padat. 

            Perundungan terjadi ketika terdapat ketidakseimbangan antara pelaku dengan korban. Biasanya pelaku akan melakukan tindak kekerasan hingga mengancam korban agar menuruti permintaannya. Latar belakang ekonomi pun juga dapat menjadi salah satu sumber terjadinya perundungan. Orang yang memiliki ekonomi dibawah rata-rata akan diperlakukan secara tidak adil oleh orang yang lebih berada. 

Bila diambil contoh dari negara kita, terdapat kasus perundungan yang dilakukan pelajar tingkat SMP terhadap rekan satu sekolahnya. Berdasarkan sumber yang beredar di website kompas.com, terdapat  korban yang diinisialkan dengan MS mendapatkan perilaku kekerasan oleh kedua temannya. Kedua pelaku mengatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan semata-mata hanya karena bercanda. Dikatakan bahwa korban diangkat beramai-ramai lalu dijatuhkan ke lantai  begitu saja, korban juga dilempar ke pohon. Hal itu menyebabkan dua ruas jari tangan korban harus diamputasi dikarenakan jaringan di jarinya sudah mati. Orang tua kedua pelaku sepakat untuk menanggung biaya rumah sakit. Pihak kepolisian memproses kasus ini sehingga kedua pelaku dikenakan tindak hukum.

Apabila diambil contoh dari negara lain, mungkin Korea Selatan termasuk negara dengan angka perundungan yang cukup tinggi. Ditambah negara dengan julukan negri gingseng tersebut memiliki standar kecantikan tersendiri yang membuat rendahnya rasa percaya diri di negaranya juga meningkat. Kulit seputih susu, hidung mancung, hingga wajah yang tirus adalah standar kecantikan di sana. Wanita yang tidak memenuhi standar tersebut sangat rentan terkena tindakan perundungan. Contoh tindakan perundungan yang sering dialami remaja di sana adalah perundungan dalam bentuk fisik. Biasanya korban diperlakukan dengan cara dipukul, ditendang  dan kekerasan fisik lainnya.

Ada pula sebutan bagi tindakan perundungan yang terjadi melalui sosial media. Tindakan tersebut lebih berdampak kepada mental seseorang karena pelaku dapat sepuasnya merundung korbannya secara anonim. Hal ini lebih sering terjadi pada kalangan selebritas atau orang-orang terkenal dan tentu lebih cepat memakan banyak korban secara mental.  

Korban yang mengalami tindakan perundungan memerlukan lingkungan yang mendukung dirinya untuk bangkit kembali. Dukungan orang-orang terdekat seperti orang tua sangat dibutuhkan dalam kondisi ini. Orang tua dapat mendukung anaknya untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya kembali seperti mengajak anak untuk berbicara secara serius namun santai dari hati ke hati di tempat yang mendukung, peran teman yang baik  pun juga dibutuhkan dalam kondisi ini.  Di dalam pelajaran tentu sudah diajarkan adab dalam bersikap sesama manusia, sikap perundungan tentunya merupakan sikap yang tidak terpuji.

Perundungan dapat menimbulkan dampak dengan jangka panjang bagi korban. Jika dibiarkan terus-menerus korban dapat merasa depresi yang memungkinkan korban berpikir untuk bunuh diri. Dampak fisik yang dirasakan pun tidak bisa disepelekan, seperti nafsu makan menurun, kekurangan berat badan, dan perasaan yang tidak jelas.

Apabila ditelusuri secara mendalam tindakan perundungan memiliki banyak sekali dampak fatal yang dihasilkan. Kita sebagai generasi penerus bangsa sudah seharusnya menghilangkan kebiasaan buruk itu dari kita sendiri. Jangan sampai tindakan tersebut masih ada hingga anak cucu kita nanti. 


Penulis :

Namaku Clarinta Nareswari Kinanti Riyadi. Lahir di Jakarta, 29 Desember 2006. Alamat rumah di Perumahan Gadjah Mada Asri, Turi, Sleman. Moto hidupku “Jika orang lain bisa, tidak ada alasan untuk aku tidak bisa.” Instagram: @cllrntaa

#16VCO

 

 

 

    

 

 

 

 

No comments:

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa