Dibalik Musikalisasi Puisi Ziarah Tanah Jawa
Hari itu berjalan seperti biasa,
mengajar, mencari materi, mempersiapkan untuk pelajaran selanjutnya, bahkan
untuk materi esok hari. Saat mata fokus ke layar laptop dan jari jemari
berirama mengikuti, sebuah notifikasi pesan masuk muncul di pojok kanan bawah
layar laptop.
Pesan tersebut dari panitia GSMB
Nyalanesia. Ingin hati membukanya nanti, tapi nyatanya pesan tersebut mampu
menggoyahkan keistiqomahan meramu materi. Pesan tersebut kemudian kubuka, kubaca
perlahan dan mencoba memahami. Sebuah pesan yang tidak bisa dibalas tersebut
menjelaskan terkait teknis lomba Video Nyala Kreasi.
Setelah mencoba memahaminya,
kemudian memberanikan diri untuk menyampaikan ke kepala sekolah. Sebagai guru
baru yang diamanahi kegiatan literasi sekolah, keraguan muncul dalam benak.
Berbagai pertanyaan muncul dalam benak. Apakah mereka akan mengikutsertakan
siswa? Jika iya apa yang akan diambil? Mengingat banyak sekali kategori
perlombaannya. Kemudian pesan tersebut dikembalikan kepada saya oleh kepala
sekolah dan sepenuhnya saya yang memegang kendali.
Dari semua kategori yang disebutkan,
ketertarikan terhadap musikalisasi puisi cukup besar. Mengingat anak-anak sudah
belajar gitar di sekolah dan pasti pandai bernyanyi. Kemudian hal tersebut
dicetuskan kepada guru lain, meramu ide videonya dan mencari siapakah gerangan
yang akan ikut serta dalam ajang ini.
Namun, setelah memilih kategori,
lagi-lagi keresahan mendera. Berhubung tidak pandai terkait musik, sebagai
pencetus ide ini kebingungan terkait musik yang akan digunakan. Alhasil diskusi
dengan guru-guru lain menyatakan bahwa musik bisa dibantu oleh guru Gitar.
Nyatanya, permasalahan itu belum selesai, diskusi terkait siapa siswa yang akan
ikut serta belum menemukan titik temu. Akhirnya kriteria bisa menyanyi dan
bermain gitar mencetuskan hasil bahwa siswa kelas 9B akan ikut serta.
Setelah musik dan juga peserta,
keresahan belum berakhir. Kelas 9B terdiri dari 12 anak, ketidakmungkinan untuk
menyertakan mereka semua dalam satu tampilan. Mengingat bahwa waktu perlombaan
tinggal tiga minggu lagi. Namun, keresahan itu terjawab saat mengamati siswa
kelas 9B dalam diam. Sehingga memutuskan untuk satu kelas bergabung dalam
kegiatan tersebut.
Kemudian keresahan lain muncul yaitu
tentang pembagian 12 anak dalam musikalisasi puisi. Siapa yang akan menyanyi,
siapa yang akan membaca puisi, dan siapa yang akan bermain gitar. Setelah
melakukan diskusi dengan guru gitar serta penentuan masing-masing siswa dalam
membaca puisi, maka diputuskan bahwa cukup enam anak yang akan memegang musik.
Dan yaa, kelas 9B dengan 12 anak itu
bernama Dinda, Zhasa, dan Fifi yang akan membacakan puisi, kemudian Aliya,
Erina, dan Shafa sebagai vokalis, dan sisanya yaitu Clarinta, Ersa, Alifa,
Chalisa, Azkia, dan Dzanida. Dua belas gadis yang cantik dan manis serta
berbakat. Mengapa demikian? Ya, mereka dapat diajak berproses dengan baik.
Masalah musik saya serahkan
sepenuhnya kepada siswa. Mereka yang memilih, mereka yang menentukan, mereka
yang menyimpulkan. Sedangkan puisi sudah saya siapkan, sebuah puisi yang sarat
makna dan sesuai dengan tema.
Kolaborasi yang apik ketika
masing-masing bagian belajar terkait tugasnya masing-masing. Semangat mereka,
usaha mereka latihan di sela-sela jam pelajaran yang padat perlu diberi
apresiasi.
Sebagai koordinator dan guru baru di
sekolah ini, banyak sekali kekhawatiran, banyak sekali kecemasan yang
sebenarnya tak perlu terlalu dipikirkan. Selama dua minggu penuh mereka latihan
tiada henti. Di sela-sela kegiatan pondok mereka berlatih. Di sela-sela
kesibukan guru Gitar yaitu Bu Amin beliau bersedia membantu mengajari anak-anak
bermain gitar dan menyanyi. Tugas saya tentu untuk mengajari mereka membaca
puisi. Meski saya merasa kurang maksimal dalam mengajari. Namun, upaya selama
dua minggu penuh akhirnya terpenuhi.
Tibalah hari H untuk semua bergabung
menjadi satu. Memadukan puisi, lagu, dan juga nyanyian. Dendangan pertama
membuat hati bergetar, bangga, karena mereka mampu berproses dengan baik dalam
waktu singkat.
Kekhawatiran lain muncul apabila
perlombaan ini tidak membuahkan hasil. Nyatanya, pemikiran itu salah kaprah. Kegiatan lomba musikalisasi
puisi yang pertama kali diikuti oleh sekolah ini setidaknya menjadi awal
anak-anak berkarya setelah terkekang karena pandemi. Setidaknya kegiatan ini
dapat membuat mereka berproses dan nantinya akan menjadi cerita yang tak kan
terlupakan.
Segala persiapan dikerjakan
bersama-sama. Menentukan kostum, menentukan lokasi pengambilan video, dsb.
Namun, kesedihan mendera ketika hari H alam tidak bersahabat, sehingga ide awal
tak bisa dilaksanakan dan kemudian melakukan rencana kedua.
Dan dengan jadwal mereka yang padat,
mengambil sisa waktu yang ada. Kami mengambil video untuk pertama dan terakhir.
Tidak ada pengulangan dan malam itu juga semua sudah harus beres. Hingga hampir
tengah malam dengan keadaan besok mereka masih sekolah. Sungguh, pengorbanan
serta perjuangan mereka sangat saya apresiasi.
Terima kasih anak-anak, sudah mau
berproses bersama Ustazah. Semoga proses ini dapat menghantarkan kepada kalian
kebaikan dan ilmu yang lebih banyak lagi.
Nak, nama-nama kalian sudah Ustazah
abadikan dalam tulisan ini. Seperti yang sering Ustazah sampaikan, bahwa
tulisan akan abadi, tulisan akan berumur panjang melebihi usia yang ada. Nanti,
saat tulisan ini kalian baca, kalian akan tahu betapa bangganya Ustazah
mengawali proses kalian. Semoga kalian menjadi anak-anak yang sukses dan selalu
dilimpahi keberkahan oleh Allah SWT.
Apa pun hasilnya nanti, apabila
memang juara patut kita syukuri, apabila tidak juara juga patut kita syukuri.
Perlombaan bukan tentang siapa yang menang dan kalah, melainkan bagaimana
kalian berproses, berusaha, dan berdoa, serta memaksimalkan dalam berproses
adalah yang terpenting.
Terima kasih, Nak dan semua
rekan-rekan yang telah membantu menyukseskan program ini. Semoga Allah membalas
kebaikan kita semua. Serta panitia Nyalanesia mau pun Tim, kami menyampaikan
terima kasih sebesar-besarnya karena sudah membuat kami kembali mengawali
kegiatan literasi di sekolah kami. Semoga segala hati dan kebaikan Tim
Nyalanesia dibalas oleh Allah SWT.
No comments:
Post a Comment