Friday, March 29, 2019

Rahasia Menulis Kreatif

pict from google


Assalamualaikum w.w.
selamat datang di blognya aku, semoga setelah membaca postingan ini, kalian mendapatkan sesuatu yaa. jangan lupa share atau koment apbila kalian kurang setuju dengan pendapat di postingan kau,. See you, selamat membaca :)


Persiapan sebelum Menulis
“Persiapan untuk menulis harus sama kerasnya dengan proses menulisnya” – Hlm. 3
Pernah tidak kalian yang awalnya lagi nulis suatu cerita nih, lalu kemudian ide itu buntu, tetapi kalian mendapatkan ide lain untuk menulis cerita baru. Akhirnya cerita lama itu kalian tinggal? Nah, Nuri mah kebiasaan seperti itu, tidak konsisten dan draft naskah jadi menumpuk hingga akhirnya tidak terselesaikan. Hal itu tidak baik ternyata, jadi kita harus setia sama naskah yang sedang kita jalani.
Nah, berikut ada tips dari kak Raditya Dika dari bukunya yang berjudul “Rahasia Menulis Kreatif” unutk mempersiapkan cerita yang baik.

Menggali Ide
“Ide tidak datang dengan sendirinya. Kita harus menggalinya. Seperti sebuah harta karun yang tertimbun, ide yang baik harus kita gali” hlm. 5

“Ide datang dari kegelisahan” – Rahasia Raditya Dika dalam mencari ide. Jika kalian bingung mau menulis apa, tentang apa dan bagaimana, kalian bisa coba rahasia Raditya dengan mencari apa yang kamu gelisahkan. Misal, kegelisahan tidak bisapergi ke Jakarta, itu karena apa? Atau kegelisahan ketika kamu ditembak orang yang ga kamu suka.

Nah, menurut bang Radit, tidak mungkin seorang manusia itu tidak memiliki sebuah kegelisahan, bisa saja kamu tidak sadar dengan kegelisahan yang kamu alami.
Untuk membantu menyadari kegelisahanmu, tanyakan hal-hal seperti ini kepada dirimu sendiri.
1.      Apa pengalaman kamu yang paling menyakitkan?
2.      Apa yang beberapa hari ini selalu mengganggu kamu?
3.      Apa yang selalu membuat kamu kesal?

Naah jika sudah memiliki kegelisahan, bagaimana sih menggunakan kegelisahan untuk cerita yang tidak biasa?

Kegelisahan hanya dasarnya saja. Dari kegelisahan yang mendasar itu, kita jadikan ide, dan ide itu yang nantinya akan diterjemahkan menjadi cerita dalam genre apa pun. Mau itu horor, thriller, science-fiction, atau komedi romantis biasa, pasti kamu bisa mejadikannya seperti itu.

Mengubah Ide Menjadi Premis
Premis adalah intisari cerita dalam satu kalimat saja – hlm. 14
Bagaimana cara membaut premis?
Rumus Premis = Karakter Utama + Tujuan + Halangan
Misalnya adalah premis dari film Cinta Brontosaurus (2013), premisnya adalah sbb:
Seorang penulis yang percaya bahawa cinta bisa kedaluwarsa ingin punya oacar, tetapi dia harus membuktikan bahwa apa yang dia percayai selama ini salah.
Karakter utamanya adalah Bseorang penulis yang percaya bahwa cinta bisa kedaluwarsa
Tujuannya adalah ingin punya pacar.
Halangannya adalah harus membuktikan bahwa apa yang dia percayai selama ini salah.

Menciptakan Karakter (Bagian Pertama)
Karakter adalah tokoh yang hidup di dalam cerita yang kita ciptakan. Sebuah cerita hanya akan menarik jika karakter yang hidup di dalamnya menarik. Penonton dan pembaca tidak akan peduli dengan ceritanya jika karakter utama yang harus mereka dukung nggak asyik.

Bagaimana cara menciptakankarakter yang baik?
[ertam-tama, kita harus kenal dulu dengan karakter yang akan kita ciptakan. Kita haru smenciptakan personality untuk karakter ini. Kita harus menciptakan kepriabdian yang unik. Kita harus membuat dia istimewa. Lalu kembangkan karakter yang kamu punya.
Misal : Nama, umur, wants, needs, strenght, weakness.

Begitulah beberapa tips, nah sekarang kita akan bahas Dasar-dasar Menulis Kreatif.
Point Of View adalah sudut pandang kamu dalam menceritakan cerita yang kamu tulis. Ada dua point of view yaitu orang pertama dan orang ketiga.
Sudut pandang orang pertama : ciri penggunaan sudut pandang orang pertama di dalam cerita adalah menggunakan “aku” di dalam tulisannya.
Misal : aku tidak pernah percaya dengan apa dia katakan. Sudah lima tahun ini, aku mendendam. Hari ini, akhirnya kau akan membalasnya.
Sudut pandang orang ketiga : berbeda dengan sudut pandang orang pertama, dengan menggunakan sudut orang ketiga, tidak ada “aku” dalam menceritakan narasinya. Nama orang disebutkan begitu saja. Narator bisa dianggap sebagai dewa yang ada di mana-mana. Kita bisa menulis tentang apa saja, di mana saja jika menggunakan sudut pandang ini.
Misal :amir tidak emnyangka, ternayta pembunuh yang selama ini dia cari adalah tentangganya sendiri. Namun, tepat saat dia menyadari inim si pembunuh berdarah dingin sudah bersembunyi di dalam lemari bajunya.

Nah setelah membahas sudut pandan orang pertama, kita akan membahas tentang firs lines. Apa itu first lines?
Hal pertama dan yang terpenting dalam menulis sebuah cerita: kalimat pertama. Kalimat pertama pembuka buku kamu harus sangat bagus dan mis.engait sehingga orang hingga mau membaca sampai habis.


Baiklah segitu dulu yaa teteman-teman, kita kaan lanjut di postingan selanjutnya. Terima kasih yang sudah menyimak. Oh iya, materi di atas bisa kalian baca juga di buku Rahasia Menulis Kreatif oleh Raditya Dika.

Sunday, March 17, 2019


Premis Fiksi - Non-Fiksi

pict by google.com

Premis 
Premis adalah intisari cerita/pembahasan dalam satu kalimat saja.

1.                  Premis Fiksi = Premis – Karakter Utama + Tujuan + Halangan

Dalam rumus premis fiksi, awali dengan menyebutkan siapa karakter utama dalam naskahmu. Itu bisa general, tetapi juga jangan terlalu general. Misalnya, kamu bisa menyebutkan apakah ia lelaki atau perempuan, apakah ia siswa Sma, atau apakah ia seorang penyihir?

Tujuan di sini adalah tujuan karakter utamamu. Apa impiannya? Atau, apa kekurangan yang ingin ia perbaiki? Tujuan adalah tentang goals  si karakter utama di akhir cerita.

Sedangkan halangan, adalah sesuatu yang menghambat si Karakter Utama. Apa yang menjadi penghalang utamanya dalam mencapai tujuannya itu.

Wednesday, March 6, 2019





What is your dream?
My dream is ....

Assalamualaikum w.w.
Apa kabar teman-teman semua? Nuri berharap kalian baik-baik saja, sehat selalu dihindarkan selalu dari kesedihan dan kekecewaan, semoga bahagia atas pilihan yang kalian lakukan. sesuai pertanyaan di awal kalimat di atas, What is your dream guys? Jika aku berbicara soal mimpi, banyak sekali impian-impian yang ingin tercapai. Namun, untuk saat ini, di tahun ini impianku masih berpusat pada keluargaku. Masih segala hal yang membuat kelaurgaku bahagia, lantas apa aku tidak memiliki impian sendiri dan kebahagiaan? Allah bersamaku, apa yang kulakukan dengan keikhlasan untuk keluargaku adalah kebahagiaan buatku. lagi-lagi Allah bersamaku, mencintai aku yang penuh dosa dan tak tahu malu. Seorang hamba yang hanya menjadi budak dunia tanpa berpikir akan akhiratnya. Tapi Allah tetap mencintaiku, seberusaha aku menggapai dunia Allah masih bersamaku, mengiringi langkahku dengan keteguhanNya dan kekuatanNya bahwa aku selalu berada di lindunganNya.


Apa sih yang tak pernah engkau dapat di dunia ini selama engkau hidup? Aku, sudah menginjakkan kaki di bumi ini selama 21 tahun. Banyak hal yang kuimpikan telah terwujud satu persatu. Ada yang langsung tercapai ada yang butuh proses ada pula yang masih dalam antrian terwujud. Allah lagi-lagi bersamaku.

Aku sendiri masih ragu, akan jadi apa aku nanti? Yang ku lakukan adalah melakukan apa yang harus ku lakukan saat ini. BEM, Komunitas Gendhing Bahana, Komunitas Luar Ruang, Kuliah, Part Time, Lomba-lomba, Kesempatan, Peluang, Tantangan, lagi-lagi itu semua kulakukan karenaNya. Hanya kepadaNya aku meminta dan hanya padaNya semua akan terjadi. 


Apakah aku pernah kecewa dalam hidup? Pernah, ketika aku melakukan segala hal bukan karenaNya. bukankah kecewa adalah bentuk ketidakpercayaan diri serta ketidakpuasan diri atas apa yang telah kita ahsilkan atau dapatkan? Namun, dari kekecewaan, kegagalan, rasa sakit, luka, dan segala keterpurukan dalam hidup aku belajar bahwa Allah selalu bersamaku, Allah selalu melindungiku dan mengiringi setiap langkahku.

Bukankah kecewa adalah hal yang lumrah? yang tidak lumrah adalah ketika kamu berlarut-larut dalam kekecewaan dan membuang kesempatan yang ada. 

Aku, bukanlah orang yang pandai mengoorganisasi otakku. mengatur jadwal, impian yang ada di otakku. aku butuh bimbingannNya, sungguh. Sejauh ini aku berhasil melewati banyak hal karenaNya. untuk itu, Ya Allah, bimbinglah aku selalu dalam setiap langkah mencapai mimpiku. Jangan jadikan aku orang yang sombong atas apa yang kudapatkan. Jadikan aku diriku sendiri, jadikan aku orang yang bermanfaat, jadikan aku orang yang selalu beryukur atas rahmatmu, jadikan aku orang yang selalu berjuang, jadikan aku orang yang tak mudah putus asa, jadikan aku penghuni surgamu kelak, bersama orang-orang yang turut berjuang bersamaku. Ya Allah, segala impian yang ku tulis, yang ku simpan, yang hanya ku harapkan segala ranting-ranting impianku kepadaMu, jika engkau menjatuhkan satu impianku, maka kuatkanlah aku. Jika daun impianku gugur satu persatu dari tangkainya, izinkan aku menangkapnya jika itu memang untukku. Jika tidak, biarkanlah angin membawa daun impianku pergi jauh, agar aku tak merasa tersakiti melihatnya. dan biarkan aku tetap selalu berharap banyak daun-daun yang jatuh di tanganku. berguguran dengan penuh kebahagiaan. Terima kasih Ya Allah, tak ada habisnya aku memuji dan berterima kasih kepadamu. ampuni aku, Izinkan orang-orang yang berjuang selain aku mendapatkan mimpinya. berikan kemudahan bagi kami semua untuk mencapai level kehidupan yang pantas di mataMu. Amin, Amin Yarobbalalamin.

Regards,
Nurila Phasa




Monday, March 4, 2019


KOREAN WAVES?

[03 Maret 2019] – KOREAN WAVES?


pict by @patjarmerah_id


Pembicara :
Cahyo Satria (pemred Shira Media)
Syafial Rustama (pemred bukune)
Shifra Luska (Penulis BTs- Today we fight)
Asabell audida (penulis eufloria)

Assalamualaikum wr.wb. kali ini bukan post review yaa,, tapi aku ingin berbagi dari apa yang ku ikuti pada hari minggu lalu. Ceritanya biar minggunya berfaedah gitu, nah ada hal yang kubawa pulang setelah menghadiri acara tersebut.
.
Membicarakan soal Korea, pasti yang terlintas adalah Kpop, cewek-cewek yang teriak-teriak alay sampai cowok-cowok yang kemayu ‘katanya’, dan lagu-lagu korea yang jingkrak-jingkrak hingga drama koreanya. Alright? Aku memang tidak menggandrungi budaya Korea hingga mendarah daging, tidak mengikuti idol bahkan lagu-lagunya, tidak mengikuti budayanya yang terlalu gimana-gimana yang paling sering ku ikuti adalah Dramanya. Bukan karena oppa-oppa korea, aku pribadi lebih kepada bagaimana penulsi korea yg menulis cerita dengan super sekali.
.
Bahkan jika ditanya judul drakor sama peaminnya aku lebih ingat judul dan alur ceritanya drpd pemainnya. Aku suka drakor karena penulis korea begitu cerdas bagiku. Menceritakan seorang jaksa bukan bagaimana ia menjadi jaksa atau statusnya sbagai jaksa tapi juga bagaiman pekerjaan seorang jaksa hingga problematikanya.
.
Nah di acara Obrolan Patjar Merah yang diselenggaraka di Gedong Kuning ini membahas soal Korean Waves. Awalnya aku tidak tertarik karena yang terlintas diotakku pasti tentang Idol yang di mana aku tidak paham mengenai hal tersebut. So, kalau aku ada salah penyebutan nama, kata, atau apapun itu yang berhubungan dengan idol dan aku nggak salah, mohon dimaklumi, pun aku menulis ini sampai riset tentang BTS. Karena di acara tersebut lebih membiacarakn soal BTS. Yang baru ku ketahui bahwa itu adalah nama grup Idol Korea atau boy band ya sebutannyaa? Bangtan Boys, adalah sebuah boy band beranggotakan tujuh orang asal Korea Selatan yang dibentuk oleh Big Hit Entertainment. Nama tersebut kemudian berakronim menjadi Beyond the Scene pada bulan Juli 2017-Wikipedia.
.
Awalnya aku hanya duduk diam sembari mengeluarkan catatan kecil kalau-kalau ada hal menarik yang aku dapat. Nyatanya banyak hal menarik yang aku dapat dan ga pernah aku tahu, karena mungkin selama ini aku selalu menghindar soal hal yang tak ku suka. Ada perspektif baru mengenai Korea bagiku. Seperti bagaimana kau melihat Drakor, meski orang lain bilang aku alay, orang lain bialng aku kurang kerjaan. Tapi mereka gatau bahwa dari drakor itu aku belajar menulsi cerita yang berkualitas, menulis cerita yang bagus, yang orang sampai di luar negaranya ja tergila-gila. Sekali lagi aku nonton drakor bukan karena pemainnya, melainkan karena jalan ceritanya dan  bagaimana cerita itu dikemas dalam sebuah drama.
.
Begitulah pandangan Shifra Luska seorang penulis buku BTS-Today We Fight, serta Asabell Audida penulis buku Eufloria.

Menurut Syifa, mengapa ia memilih menulis buku Kora karena basisnya Syifa adalah ketua dari komunitas BTS indonesia. Buku yang ia tulis memuat intrepretasi anggota komunitas BTS terhadap lirik lagu BTS sepertihalnya lirik lagu Dope. Baginya, lirik lagu BTS perihal memberikan kritik terhadap korea. Liriknya berani, filosofi dan bisa di explore. Di luar lirik lagu, dalam MV.nya juga dapat banyak hal yang bisa diintrepretasi dan menimbulkan makna-makna baru.

Ketika Syifa mengungkapkan hal tersebut aku merasa terlempar di mana saat aku menonton drama korea. Dan banyak hal yang dapat dimaknai di dalam setiap scene di drakor (drama korea) yang jika sutradara maupun penulis tidak jeli hal itu sangat akan mengganggu jalannya cerita.
.
Biasanya aku selalu acuh tak acuh terhadap sebuah diskusi, kali ini aku terdiam dan mengamini apa yang mereka katakan. Ternyata Kpop itu tidak melulu yang suak teriak-teriak ga jelas, nangis-nangis ga jelas sambil nonton MV, buakns ekedar itu. Syifa dan Asa membuktikannya, bahwa seorang fangirl itu bisa berkarya, dan dari apa yang mereka idolakan itu bisa memuat sebuah pembelajaran tersendiri.

“Tunjukkan bahwa kalian itu intelek, kalian itu berwawasan. Kita bukan hanya sekedar fangirl yang hanya teriak-teriak dan suka war” Syifa penulis BTS.

“Bahwa ga akan semua orang suka sama kita, cuek aja, dari KPOP aku bisa menghasilkan something yang orang lain belum tentu capai. Kita ga bisa maksa orang untuk suka selera kita. love your self.” Asa Penulis Eufloria

Asa menuturkan bahwa apa yang ia tulis berusaha membaut pembaca mendapat nilai atau kebermanfaatan sendiri. Asa berusaha dalam setiap tulisannya untuk memuat pesan seperti project buku selanjutnya yaitu yang mengungkapkan informasi-informasi mengenai kesehatan seorang wanita. Ia berharap dalam sebuah cerita informasi itu dapat tersampaikan.

Tidak hanya berbicara tentang Korea, diskusi Patjar kali ini juga membicarakan tentang penerbitan. Seperti saat seorang penanya bertanya soal kriteria buku yang diterbitkan. Cahyo Satria (pemred Shira Media) dan Syafial Rustama (pemred bukune) menjawabnya.

#kriteria buku (bukune) : Persyaratan-persyaratan, survey pasar, harus punya nilai-nilai kebermanfaatan. Berusaha mendekatkan literasi, berupaya meningkatkan literasi dan buku ke semua generasi.

Pertanyaan selanjutnya yaitu tentang bagaimana memiliki konten untuk dipublish untuk semua generasi/umur?
~menurut syifa, menyesuaikan selama memimpin di BTS Indoneisa, Army. Lempar ke anggota tentang apa yang ingin ditulis”
~menurut Asa, balik lagi ke selera pasar, kontennya yang tidak ada adegan yang di luar batasan.

Jadi intinya, bahwa apa yang kalian suka, apa yang menjadi hobi kalian jangan membuat hal itu merusak atau merugikan kalian. Tapi jadikanlah hal itu sebuah karya yang membaut prestasimu semakin banyak. So, dalam pembahasan ini lagi-lagi kata don’t judge a book from the cover karena itulah, ga semua fangirl itu alay kok. Buktinya Syifa dan Asa bisa berkarya. Tetap semangaattt.
04 maret 2019



Friday, March 1, 2019

REVIEW AKU MEMAKAN POHON MANGGA

Photo By @nurilaphasa


Judul : Aku Memakan Pohon Mangga
Penulis : Risen Dhawuh Abdullah
Penerbit : Gambang Buku Budaya
Terbitan : cetakan pertama, Desember 2018
Tebal : vi + 80 Hlm. 14 x 21 cm
ISBN : 978-602-6776-63-1

Blurb
Dulu aku mempunyai kekasih, Amora namanya. Wajahnya sebulat dan secerah bulan purnama, bibirnya semerah buah apel meskipun tak pernah dipoles dengan gincu. Ia sangat  menyukai buah mangga, dan memang ia berjualan mangga di depan gedung pemerintahan kota.
            Aku mengenalnya secara tak sengaja, aku mengenalnya seperti adegan sinetron-sinetron di negri kita. Kami dipertemukan di jalan, aku menyerempet sepeda motornya yang membawa keranjang berisikan buah mangga. Ketika itu aku mengendarai mobil, memang akulah yang bersalah, kendaraanku melaju dan terlalu menepi. Beruntungnya ia anya terjatuh dan sedikit luka pada sikunya, beruntung pula kakinya tidak menyentuh bagian luar mesin yang panas.
            Aku menolongnya. Mengganti keranjangnya yang rusak dengan uang yang aku tahu bila uang yang kuberikan bisa untuk membeli keranjang-keranjang seanyak sepuluh. Juga buah mangganya yang hancur terbentur aspal. Setelah aku mengurus segalanya sebagai bentuk tanggung jawabku, aku tahu jika ia ternyata seorang penjual buah mangga. Aku sendiri menyukai buah mangga.
(Aku Memakan Pohon Mangga)

Review
Asalamualaikum wr.wb.
Aku Memakan Pohon Mangga, merupakan buku kumpulan cerpen karya Risen Dhawuh Abdullah (@risen_ridho). Risen, nama sapaannya lahir di Sleman, 29 September 1998. Mahasiswa Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ternyata, Risen ini telah menggarap banyak cerpen dan tersebar di media koran di Indonesia.

Di dalam buku Aku Memakan Pohon Mangga, terdapat 13 cerpen diantaranya : Kepergian Pak Basuki, Lelaki yang Tergila-Gila dengan Jari-jari Tangan Kekasihnya, Pelajaran Nasi Padang, Setelah Aku Pulang, Mata-Mata, Sedikit Penyesalan, Sepasang Manusia di Pantai Parangtritis, Abu Setelah Hujan Murka, Aku Memakan Pohon Mangga, Bangkai Anjing di Balik Semak, Buku Hilang, Bus Kecelakaan, dan Istri yang Selalu Tersenyum Ketika Pulang Dari Makam Suaminya.

Berikut akan kita ulas satu persatu cerpen yang ada di dalam buku ini.

1.      Kepergian Pak Basuki (Bantul, 2 Juni 2017. Pernah dimuat di Radar Surabaya, 11 Juni 2017)
“Tapi bukankah maut itu ada di tangan Tuhan? Apakah tidak mungkin bagi Tuhan untuk mematikan hambanya yang sedang tidur di kasur empuk? Juga sebaliknya, apakah Tuhan tidak kuasa menyelamatkan hambanya di tengah medan perang? Kematian itu misteri. Manusia dituntut untuk selalu siap menghadapi maut yang sewaktu-waktu terjadi” –hlm.2

Itulah kutipan pelajaran dari cerpen pertama berjudul Keperdian Pak Basuki. Cerpen ini menceritakan misteri kematian Pak BAsuki. Aku merasa kurang greget dengan eksekusinya. Padahal dalam proses memecahkan misteri itu udah bikin penasaran, andai saja saat eksekusi tidak terlalu diperjelas alias agar pembaca bisa menebak. Entah mengapa selera bacaku soal cerpen seperti itu, aku suka baca cerpen yang tidak mengakhiri ceritanya secara gamblang tapi bagaimana akhir cerita itu membuat pembaca berpikir. Tapi, tergantung ke selera pembaca juga mengingat cerpen ini pernah di muat di Radar Surabaya, mungkin yang lain berpendapat berbeda. Yang jelas, alurnya sederhana, poin utamanya dapat dan bahasa digunakan masih termasuk ringan karena mudah dipahami.

2.      Lelaki yang Tergila-gila dengan Jari-jari Tangan Kekasihnya (Bantul, 2 April 2017. Pernah dimuat di Radar Mojokerto, 14 Mei 2017)
Satu hal besar dari cerita yang kubaca ini adalah tentang Obsesi. Tentang seseorang yang terobsesi dengan sesuatu dan berusaha untuk mendapatkannya bahkan saking inginnya ia mendapatkan apa yang diinginkan ia menghalalkan berbagai cara, tak peduli orang lain tersakiti bahkan orang yang ia sayangi tersakiti. Baginya, obsesi yang dapat diwujudkannya itu adalah suatu kebahagiaan.

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa