Resensi Buku Sekeping Hati – Kolaborasi Erisca
Febriani & Firrr
Judul : Sekeping
Hati
Kolaborasi karya
: Erisca Febriani & Firrr
Penerbit :
Penerbit Kata Depan
Tahun :
2017
ISBN :
979-602-6475-79-4
Hal : 232
And the blurb
~
Aku menyesali
kemampuanku yang hanya bisa mencintaimu dalam diamku.
Dalam sepiku
Dalam sepiku
Dalam sunyiku
Dalam kesendirianku
Dalam ketidakmampuan bibirku
untuk mengucap sesuatu.
Sekeping hati adalah
dongeng yang mungkin tak sempat kau dengar kala malam. Gambar dan frame yang
bertemu denganmu di jalan, tetapi tak sempat kau perhatikan.
Bisa jadi juga dia adalah
sepotong puisi.
Yang benar-benar
sedang ingin kau dengar.
Dia mungkin menjelma
ceritamu.
Cerita keping yang
selama ini kau cari.
~
REVIEW
Sekeping Hati
adalah buku kumpulan cerpen yagn terdiri dari 20 cerpen atau 20 Montase. Dimana
di setiap bab diselipi berupa ilustrasi untuk menggambarkan setiap montase yang
ada. Sekeping Hati merupkan karya kolaborasi dari Erisca Febriani, penulis Dear
Nathan dan Serendipity. Sekeping Hati ini merupakan buku ketiganya yang
berkolaborasi bersama Firrr, seorang Photographer
dan fashion blogger. Berikut review
per montase Sekeping Hati.
~ Montase 1 – Hadiah Terindah Untuk Bumi
Masa lalu,
yang harusnya sudah berlalu. Nyatanya masih membekas hingga di masa dimana
semua itu tak seharusnya
lagi teringat. Namun, rasa cinta di masa lalu memanglah tak bisa dilupakan, dihapus
begitu saja meski diri ingin melakukannya. Dalam Montase ini tentang pengungkapan cinta seorang
lelaki kepada seorang gadis, yang nyatanya gadis tersebut masih
terbayang-bayang masa lalunya.
Menggunakan sudut pandang orang
pertama ‘saya’ sebagai narator. Tokoh ‘saya’ dan ‘kamu’ diceritakan sosok yang
dekat sudah lama, namun penggunaan sapaan ‘saya, kamu’ terasa janggal dan
kurang enak dibaca. Over all, tidak memengaruhi jalan ceritanya.
~Montase 2 – Pesan Cinta dalam Hujan
“Lewat Hujan, Mas. Langit mengiirmkan pesan-pesan cintana lewat hujan.” Hal. 20
Ini soal
rindu, rindu kepada sang kekasih yang telah lama tidak bertemu. yang
nyatanya hanya berteman sepi dan rindu karena dia takkan pernah muncul untuk
menyapa rindu. Suka kalimat-kalimat di dalamnya, pesan dalam cinta bumi dan
langit yang tak bisa bersatu namun masih tetap menyampaikan pesan cintanya
melalui hujan.
~Montase 3 – Koma
Cinta bertepuk
sebelah tangan, apalagi bersama sahabat sendiri. Yang selama ini berpikir bahwa
dia memiliki rasa yang sama. Nyatanya, ia memiliki pujaan hati lain.
“Hilal, perasaanku ini seperti koma, yang masihtak kumengerti harus kubawa ke mana. Apakah dengan harapan tersisa aku harus jujur kepadamu, lalu menyatakan perasaanku?”
Cinta memang
tak bisa di tebak, entah kapan dan bagaimana ia datang bahkan kepada siapa ia
memilih tuk berlabuh.
~Montase 4 – Konspirasi Alam
In soal
pertemuan seorang gadis dengan seorang pria. Lalu menemukan kesadaran dalam
hidup sang gadis ketika bertemu dengan anak-anak jalanan di bawah flyover.
Terkadang, kita kurang mensyukuri
apa yang telah kita
dapat dan terima saat ini. Ketika napas masih berhembus dan tubuh sehat walafiat, kita selalu mengucapkan syukur kepada-Nya. Mali, apalagi saat para
anak jalanan haus akan pendidikan di bangku sekolah, kita yang menerima semua
itu dengan mudah begitu mudahnya melupakan pelajaran di sekolah, begitu mudah
mengucapkan bahwa tidak menyukai mapel A B dan seterusnya. Nyatanya, semua itu
karena kita kurang bersyukur.
~Montase 7 – Rasi
Gadis itu
selalu mengunjungi cafe, memesan Arabika seperti biasa. Namun, akhir2 ini ia
tak tampak batang hidungnya. Niko bertanya-tanya merasa heran dengan
ketidakdatangan Rasi. hingga beberapa hari kemudian seorang ibu2 datang mencari
Niko membawa sepucuk surat dan sebuah kabar. Kabar yang menjawab pertanyaan
Niko selama ini tentang gadis penceracau itu. .Tentang gadis yang tiba2 tak
kunjung datang, malah hanya sebuah surat yang bertandang. Meski ia selalu
menceracau tentang hal apapun di dunia ini, nyatanya seperti menangis dalam
hujan. Ia tampak baik namun air matanya luruh bersama hujan.
~Montase 8 – Dia Abadi
Perasaan kehilangan
yang mendalam. Yang seharusnya orang mati biarlah mati dan yang hidup kembali melanjutkan hidup. Dunia memang
seperti itu, tak perlu disesali apa yang telah pergi karena semua itu sudah
jalannya. Kehilangan memang boleh, namun jika membuat diri tersakiti adalah hal
yang bodoh.
~Montase 9 – Sekeping Hati
“Karena Ibu, satu-satunya orang yang menggenggam jiwa kami. Sekeping Hati Kami” Hal. 123
Ini soal
keluarga, soal anak yang terpisah dari ibunya, dan soal cinta ibu kepada
anak-anaknya. Bagian yang menyentuh. Irama kata dan cerita meski singkat
tersangka. Tak ada mantan ibu apalagi mantan anak meski semuanya sudah berubah.
~Montase 10 – SATU
Menghargai diri sendiri, menjadi diri sendiri.
Begitulah manusia yang seharusnya melakukan. Lebih kepada bersyukur atas apa yang diberi dan
bagaimana kondisi fisik tubuh. Ini bab yang menyentil, menyadarkan bahwa ktia
tak perlu meniru orang lain untuk cantik, tak perlu meniru orang lain untuk
dikenal dan dikenang. Cukup kita menjadi diri sendiri dan membiarkan orang mengenal kita apa adanya.
Sekeping hati
memanglah kumpulan cerpen tak melulu soal cinta, melainkan soal kehilangan, penyesalan, memaafkan
diri sendiri dan banyak hal lain yang diangkat. Sekeping hati memiliki nyawa
sendiri di tiap babnya. Memiliki pesan tersirat maupun tersurat yang seharusnya
dapat menyentil pembacanya. Aku suka pilihan kata dan diksi yang digunakan. Berasa
pas dan enak dibaca. Mengalir seperti air dan mudah memahami maknanya. Apalagi ilustrasi
yang sederhana namun cantik di setiap montasenya. Belum lagi, cover yang membuatku
tertipu karena tampak 3D. Cover yang cantik, menarik dan membuatku penasaran
untuk membacanya. Dan seperti itulah isinya.
Namun sayang, beberapa typo
bertebaran. Hilangnya beberapa halaman atau halaman loncat terjadi. Serta beberapa
kalimat kaku atau alur yang kaku dan kurang logis juga masih harus diperhatikan.
Tapi secara keseluruhan, semua kelebihan yang dimiliki menutup kekurangan yang
sebenarnya mengganggu
apalagi halaman yang loncat menyebabkan satu bab hilang.
Jadi, Sekeping Hati ini boleh dibaca
segala usia, malah disarankan siapapun membacanya. Karena pesan yang di dapat
di dalamnya akan terasa. Sekeping hati seperti sentilan kecil atas kehidupan
selama ini. Jika kamu pembaca yang bijak, kamu akan menemukan hal-hal lain yang
dimaksud dari kumpulan cerpen di buku ini.
Sekeping hati adalah cara tersendiri untuk menyampaikan
rasa yang tak sempat terucap dan rasa yang tak sempat terungkap. Banyak hal
berbeda yang diangkat selain cinta. Ini memang lebih kepada menemukan sekeping hati yang menggantung
dalam tanya. Menyentil untuk menyadari apa yang tak pernah disadari dan
menemukan apa yang hilang
So,
serbu tokbuk terdekat, untuk sama-sama menemukan kepingan hati yang hilang.
Sebelumnya terimakasih untuk kak @TourianPeekyBook juga untuk @EriscaFebriani @Firrr dan @Penerbitkadadepan yang telah memberi kesmepatan Nuri untuk menjadi Host buku ini untuk pertama kalinya. atas kepercayaan dan amanah kalian membuat Nuri merasa harus lebih baik lagi dalam mereview maupun dalam take a photo. maafkan Nuri untuk kekurangan maupun kesalahan dalam mereview. segala kritik saran ataupun masukan dari kalian maupun readers nuri terima dengan baik untuk kemajuan bersama. sukses selalu untuk kakaak2 dalam sesi #obrolinbuku ini. Terimakasih atas kepercayaannya sekali lagi.
No comments:
Post a Comment