Sunday, January 7, 2018

Book Review - Sekeping Hati Kolaborasi Erisca Febirani & Firrr



Resensi Buku Sekeping Hati – Kolaborasi Erisca Febriani & Firrr



Judul : Sekeping Hati
Kolaborasi karya : Erisca Febriani & Firrr
Penerbit : Penerbit Kata Depan
Tahun : 2017
ISBN : 979-602-6475-79-4
Hal : 232


And the blurb
~
Aku menyesali kemampuanku yang hanya bisa mencintaimu dalam diamku.
Dalam sepiku
Dalam sunyiku
Dalam kesendirianku
Dalam ketidakmampuan bibirku untuk mengucap sesuatu.

Sekeping hati adalah dongeng yang mungkin tak sempat kau dengar kala malam. Gambar dan frame yang bertemu denganmu di jalan, tetapi tak sempat kau perhatikan.
Bisa jadi juga dia adalah sepotong puisi.
Yang benar-benar sedang ingin kau dengar.
Dia mungkin menjelma ceritamu.
Cerita keping yang selama ini kau cari.
~

REVIEW

Sekeping Hati adalah buku kumpulan cerpen yagn terdiri dari 20 cerpen atau 20 Montase. Dimana di setiap bab diselipi berupa ilustrasi untuk menggambarkan setiap montase yang ada. Sekeping Hati merupkan karya kolaborasi dari Erisca Febriani, penulis Dear Nathan dan Serendipity. Sekeping Hati ini merupakan buku ketiganya yang berkolaborasi bersama Firrr, seorang Photographer dan fashion blogger. Berikut review per montase Sekeping Hati.

~ Montase 1 – Hadiah Terindah Untuk Bumi
Masa lalu, yang harusnya sudah berlalu. Nyatanya masih membekas hingga di masa dimana semua itu tak seharusnya lagi teringat. Namun, rasa cinta di masa lalu memanglah tak bisa dilupakan, dihapus begitu saja meski diri ingin melakukannya. Dalam Montase ini tentang pengungkapan cinta seorang lelaki kepada seorang gadis, yang nyatanya gadis tersebut masih terbayang-bayang masa lalunya.
            Menggunakan sudut pandang orang pertama ‘saya’ sebagai narator. Tokoh ‘saya’ dan ‘kamu’ diceritakan sosok yang dekat sudah lama, namun penggunaan sapaan ‘saya, kamu’ terasa janggal dan kurang enak dibaca. Over all, tidak memengaruhi jalan ceritanya.

~Montase 2 – Pesan Cinta dalam Hujan

“Lewat Hujan, Mas.  Langit mengiirmkan pesan-pesan cintana lewat hujan.” Hal. 20

Ini soal rindu, rindu kepada sang kekasih yang telah lama tidak bertemu. yang nyatanya hanya berteman sepi dan rindu karena dia takkan pernah muncul untuk menyapa rindu. Suka kalimat-kalimat di dalamnya, pesan dalam cinta bumi dan langit yang tak bisa bersatu namun masih tetap menyampaikan pesan cintanya melalui hujan.

~Montase 3 – Koma
Cinta bertepuk sebelah tangan, apalagi bersama sahabat sendiri. Yang selama ini berpikir bahwa dia memiliki rasa yang sama. Nyatanya, ia memiliki pujaan hati lain.

“Hilal, perasaanku ini seperti koma, yang masihtak kumengerti harus kubawa ke mana. Apakah dengan harapan tersisa aku harus jujur kepadamu, lalu menyatakan perasaanku?”

Cinta memang tak bisa di tebak, entah kapan dan bagaimana ia datang bahkan kepada siapa ia memilih tuk berlabuh.

~Montase 4 – Konspirasi Alam
In soal pertemuan seorang gadis dengan seorang pria. Lalu menemukan kesadaran dalam hidup sang gadis ketika bertemu dengan anak-anak jalanan di bawah flyover.
            Terkadang, kita kurang mensyukuri apa yang telah kita dapat dan terima saat ini. Ketika napas masih berhembus dan tubuh sehat walafiat, kita selalu mengucapkan syukur kepada-Nya. Mali, apalagi saat para anak jalanan haus akan pendidikan di bangku sekolah, kita yang menerima semua itu dengan mudah begitu mudahnya melupakan pelajaran di sekolah, begitu mudah mengucapkan bahwa tidak menyukai mapel A B dan seterusnya. Nyatanya, semua itu karena kita kurang bersyukur.

~Montase 7 – Rasi
Gadis itu selalu mengunjungi cafe, memesan Arabika seperti biasa. Namun, akhir2 ini ia tak tampak batang hidungnya. Niko bertanya-tanya merasa heran dengan ketidakdatangan Rasi. hingga beberapa hari kemudian seorang ibu2 datang mencari Niko membawa sepucuk surat dan sebuah kabar. Kabar yang menjawab pertanyaan Niko selama ini tentang gadis penceracau itu. .Tentang gadis yang tiba2 tak kunjung datang, malah hanya sebuah surat yang bertandang. Meski ia selalu menceracau tentang hal apapun di dunia ini, nyatanya seperti menangis dalam hujan. Ia tampak baik namun air matanya luruh bersama hujan.

~Montase 8 – Dia Abadi
Perasaan kehilangan yang mendalam. Yang seharusnya orang mati biarlah mati dan yang hidup kembali melanjutkan hidup. Dunia memang seperti itu, tak perlu disesali apa yang telah pergi karena semua itu sudah jalannya. Kehilangan memang boleh, namun jika membuat diri tersakiti adalah hal yang bodoh.

~Montase 9 – Sekeping Hati

“Karena Ibu, satu-satunya orang yang menggenggam jiwa kami. Sekeping Hati Kami” Hal. 123

Ini soal keluarga, soal anak yang terpisah dari ibunya, dan soal cinta ibu kepada anak-anaknya. Bagian yang menyentuh. Irama kata dan cerita meski singkat tersangka. Tak ada mantan ibu apalagi mantan anak meski semuanya sudah berubah.

~Montase 10 – SATU
 Menghargai diri sendiri, menjadi diri sendiri. Begitulah manusia yang seharusnya melakukan. Lebih kepada bersyukur atas apa yang diberi dan bagaimana kondisi fisik tubuh. Ini bab yang menyentil, menyadarkan bahwa ktia tak perlu meniru orang lain untuk cantik, tak perlu meniru orang lain untuk dikenal dan dikenang. Cukup kita menjadi diri sendiri dan membiarkan orang mengenal kita apa adanya.

Sekeping hati memanglah kumpulan cerpen tak melulu soal cinta, melainkan soal kehilangan, penyesalan, memaafkan diri sendiri dan banyak hal lain yang diangkat. Sekeping hati memiliki nyawa sendiri di tiap babnya. Memiliki pesan tersirat maupun tersurat yang seharusnya dapat menyentil pembacanya. Aku suka pilihan kata dan diksi yang digunakan. Berasa pas dan enak dibaca. Mengalir seperti air dan mudah memahami maknanya. Apalagi ilustrasi yang sederhana namun cantik di setiap montasenya. Belum lagi, cover yang membuatku tertipu karena tampak 3D. Cover yang cantik, menarik dan membuatku penasaran untuk membacanya. Dan seperti itulah isinya. 

            Namun sayang, beberapa typo bertebaran. Hilangnya beberapa halaman atau halaman loncat terjadi. Serta beberapa kalimat kaku atau alur yang kaku dan kurang logis juga masih harus diperhatikan. Tapi secara keseluruhan, semua kelebihan yang dimiliki menutup kekurangan yang sebenarnya mengganggu apalagi halaman yang loncat menyebabkan satu bab hilang.

            Jadi, Sekeping Hati ini boleh dibaca segala usia, malah disarankan siapapun membacanya. Karena pesan yang di dapat di dalamnya akan terasa. Sekeping hati seperti sentilan kecil atas kehidupan selama ini. Jika kamu pembaca yang bijak, kamu akan menemukan hal-hal lain yang dimaksud dari kumpulan cerpen di buku ini. 

Sekeping hati adalah cara tersendiri untuk menyampaikan rasa yang tak sempat terucap dan rasa yang tak sempat terungkap. Banyak hal berbeda yang diangkat selain cinta. Ini memang lebih kepada menemukan sekeping hati yang menggantung dalam tanya. Menyentil untuk menyadari apa yang tak pernah disadari dan menemukan apa yang hilang

            So, serbu tokbuk terdekat, untuk sama-sama menemukan kepingan hati yang hilang.

Sebelumnya terimakasih untuk kak @TourianPeekyBook juga untuk @EriscaFebriani @Firrr dan @Penerbitkadadepan yang telah memberi kesmepatan Nuri untuk menjadi Host buku ini untuk pertama kalinya. atas kepercayaan dan amanah kalian membuat Nuri merasa harus lebih baik lagi dalam mereview maupun dalam take a photo. maafkan Nuri untuk kekurangan maupun kesalahan dalam mereview. segala kritik saran ataupun masukan dari kalian maupun readers nuri terima dengan baik untuk kemajuan bersama. sukses selalu untuk kakaak2 dalam sesi #obrolinbuku ini. Terimakasih atas kepercayaannya sekali lagi.

No comments:

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa