Sunday, November 26, 2017



Resensi Biru Pada Januari
Book Info
Judul : Biru Pada Jamuari
Penulis : Aditia Yudis
Penerbit : Gagas Media
Tahun : 2012
ISBN : 979-780-583-2



Blurb
Akan ku beritahu kau satu hal yang paling ku inginkan saat ini
Waktu berhenti sehingga aku dan kau terbingkai dalam keabadian
Aku tak ingin semua berlalu, seringkas embun meninggalkan pagi.
Simpan saja kata-kata bersalut madumu.
Aku tak butuh rayu,
Aku hanya ingin bersamamu
Selalu.

Review


“Aku mencintaimu dengan seluruh hidupku. Jika dia sakit, aku akan merasa dua kali lipat lebih sakit. Jika dia bahagia, aku akan bahagia dua kali lipat” hal 349


Mreeka saling mencintai. Tujuh tahun telaj bersama melewatai berbagai hal dalam hidup bersama. Namun, jala itu tak semulus jalan tol, masiha da kerikil yang mengambat perjalanan itu, meski kecil, bila dibiarkan akan bermasalah juga.

            Samudra melamar Mayra. Gadis itu terpana ketika melihat sebuah buku yang lembarnya kosong dan satu lembar hanya bertuliskan “Will you marry me”

“Ini dicetak khusus buat kamu” ucap Samudra

            Mayra menerima lamaran itu. namun, sesuatu membuat hatinya goyah, membuat ia harus menunda pernikahan mereka untuk 6 bulan ke depan. Dan 6 bulan itulah segala kemungkinan baik maupun buruk akan terjadi.


            “Cinta yang seusngguhnya akan menemukan jalannya sendiri. Keegoisan tak akan lagi seperti ketika cinta sudah membuahkan sesuatu yang lebih bermakna dan berharga. Seperti persaudaraan dan tentu saja buah hati. Namun, terkadang, cinta memang harus mengalah demi suatu hal yang lebih besar” hal 359


            Dan nyatanya, kemungkinan buruk itulah terjadi. Ketika romansa masa lalu kembali meski kat apernikahan sudah di depan mata, meski lama hubungan teoah berlalu, meski kedua keluarga telah bersatu. Namun, hadirnya masa lalu merubah rencana terdahulu.

            Mayra menolak diajak ke balikpapan untuk emenetap di sana. Ia mencintai pekerjaannua. Hal itulah yang menimbulkan api diantara keduanya.

            Di dalam lokasi yang berbeda, waktu dan tempat yang tak sama. Masa lalu itu hadir diantara masing-masing mereka.

Mayra bertemu Adam, cinta pertamanya yang terpendam. Samudra bertemu Camelia, cinta dalam diamnya. Dan romansa masa lalu itu kembali. Saling tahu rasa masing-masing dan mengajak kembali. 


“Langit yang cuma semu, yan gbahkan kalau lo terbang melintasinya pun, lo nggak pernah menemukan dimana langit itu berada. Cuma dari permukaan bumi lo bisa liat langit. Seperti tanah yang setiap hari bersamanya, tapi tak pernah bisa menyentuhnya”


Lantas, bagaimana hubungan antara Mayra dan Samudra selanjutnya? Apakah hubungan yang terjalin dengan waktu tidak singkat, keluarga slaing merestui, dan pernikaha yang di depan mata, apakah kan tetap terlaksana? Romansa masalalu itu menggoyahkan hati mereka atau membuat cinta mereka semakin kuat? Karena, kesempatan tidak datang dua kali bukan?

Biru Pada Januari, novel dari kak Aditya yang banyak kata-kata indah alias puitis. Kisah ini berkisah tentang kepercayaan, tentang bagaimana lamanya itu terjalin dan saling menjaga, bagaimana cinta itu tetap ada meski cinta pertama datang kembali. Rumit, tapi mengena. Meski masing-masing terkesan buru-buru dan dipaksakan, meski banyak typo yang bertebaran. Mungkin untuk editor atau penulis bisa diperbaikai maslaah typo yang mengganggu kedamaian dalam membaca hehe.

But, overall. It’s good. Aku terkena emsoinya. Yang menarikku maju-depan-maju-depan, yang membuatku naik-turun. kesal, senang, marah, greget dansebagainya. Namun bahasa puitis itu beberapa terkesan sulit dipahami. Atau entah ilmuku yang cetek hehe. Cover yang cantik dan blurb yang membuat penasaran. Untuk itu, ini novel cukup bagus dengan tema yang diangkatnya. Penulis berhasil membuatku kesal dengan keputusan ekdua tokoh. Karakter yang dibangun cukup kuat, sifat mereka benar-benar terasa ada di dunia nyata. End then saya ingin bertemu kepada mereka dan mengatakan sesuatu hal wkwk.

Yang saya dapat dari novel ini. Cinta itu sederhana, seberapa lama kau menjalani hubungan itu, tak menjamin cinta itu kan tetap adanya. Cinta datang, terkadang hanya untuk bagaimana kita mengenal cinta itu sendiri, karna sesungguhnya, cinta itu akan menemukan dimana kamu bisa bernafas dan dimana kamu bisa bertahan hidup. Meski cinta itu, datang terlambat.



Resensi Jodoh Untuk Mira

Book Info
Judul : Jodoh Untuk Mira
Penulis : Alnira
Penerbit : Penerbit Ikon
Tahun : 2017
ISBN : 978-602-6144-03-4
Hal : 269
 



Blurb

Almira- gadis yang bercita-cita menjadi dokter, lalu banting setir menjadi guru bimbingan konseling- pernah merasakan cinta monyet pad ausia empat belas tahun. Namun kala itu, Mira harus patah hati karena pujaannya hanya menganggap adik. Kesediha Mira bertambah saat Akradani Lawardi, cinta pertamanya, menghilang tanpa jejak sehari setelah ulang tahunnya yang ke tujuh belas.
Tujuh tahun sesudah itu Mira berusaha untuk melupakan perasaannya pada Akradani. Namun, di saat tekadnya sudah bulatm Akradani kembali hadir, Dan, kali ini, pria itu tidak datand seorang diri, tetapi membawa anak kecil, yang memanggil Akradani dengan sapaan ‘Ayah’.

Review

Mencintai seseorang, lalu mengungkapkannya, tiba-tiba ia pergi tanpa kabar selam bertahun-tahun lamanya. Apakah salah bilamencintai seseoran glalu mengungkapkannya meski kita perempuan? apakah hal itu dapat terlupakan dengan mudahnya meski bertahun-tahun telah berlalu?

            Hal ini membuat Mira tak habis pikir. Mungkin perasaannya salah, jatuh cinta pada lelaki yang telah ia anggap Abang dan telah menganggpnya sebagai adik sendiri. Setelah pengungkapan itu, Abang tiba-tiba pergi, menambah sesak Mira karena tanpa kejelasan.

            Lalu setelah tujun tahun berlalu, laki-laki itu hadir dengan seorang gadis kecil yang memanggilnya “Ayah”. Betapa hati mira seakan dipaksa melompat dari jurang yang terjal. Perasaan itu seakan remuk. Namun, bukannya merasa benci, hati Mira luluh kepada anak kecil yan gmanis bernama Kania itu. entah mengapa, mereka menjadi dekat, Kania menyukai Mira dan berkat Kania, Mira dan Danid apat sering bertemu.

            Pertemuan itu tidak hanya menjawab kenapa Dani tiba-tiba menghilang, siapa Kania sebenarnya, juga rahasi alain yang tidak pernah diektahui oleh Mira.

            Bagaimana kisah tuju tahun menunggu itu? apakah Mira akan bersama Dani atau kedatangan Kania membuat Mira harus mundur?

            Kak Alnira membuatku jatuh cinta terhadap sosok bang Dani, terutama sosok Bang Andra yang membuatku pengen punya abang seperti itu. Tegas, perhatian, melindungi adiknya seluruh hidupnya. Ini cerita kak Alnira dalam bentuk novel pertama yang aku baca. Selebihnya kau sering mengikuti di Wattpad. Cerita-cerita dari kak Alnira memang tidak bisa diragukan lagi. Karakter tokoh yang kuat, yagn selalu memberi kesan. Tetang latar yang meski hanya selingan namun menambah ilmu baru. Seperti bagaimana menjadi guru yang sebenarnya, sikap guru terhadap muridnya dan banyak hal lain yang dapat diambil.

            Aku suka cerita Jodoh untuk Mira. Sederhana, hanya tentang bagaimana masalalu itu kembali tanpa ia sangka-sangka. Tentang kekuatan hati yang sabar menunggu meski tidak tahu apa yang ditunggunya akan kemali atau tidak. Ini emberiku pelajaran, karena apa yang kua lamai hampir sama. Mungkin aku hanya harus bersabar, kalaupun Tuhan tidak mempertemukan kami kembali, aku berharap ia bahagia bersama pilihannya dan aku bisa bahagia menerima pilihannya. *AH kebawa baper*

            Buku ini tipis, mungkin karena itu alurnya terkesan dipaksakan. Namun penyelesaian masalahnya cukup bagus. Memberi solusi.

            Juga, mungkin jika Mira membuka hati yang lain karena hanya ingin melupakan Dani dna menerima cinta orang lain. Itu akan membuatnya semakin terluka. Juga membuat orang lain itu terluka karenanya jika cinta masalalu itu kembali danmembuatnya terjebak.

            Ini tidak serumit yang kubayangkan. Kak Alnira mampu meramu cerita sederhana namun mengena. Ini rekomen untuk kalian teman-teman. Tapi untuk ukuran dewasa ya, novel ini tidak untuk kalian di bawah 17 tahun.

            Oke deh, aku mau berterimakasih untuk @tourianpeekybook, untuk kak @lintangreads karna aku bisa membaca buku ini berkat hadiah GA dari kak Lintang, juga Kak @alnira_03 yang memberiku kesematan untuk membaca buku. Sukses selalu untuk kalian. Ditunggu kerjasama selanjutnya. yuukk serbu di toko buku sebeluum kehabisaan..
Terimakasiihhh....

Saturday, November 4, 2017



Review insecure
Oleh Seplia

Judul : Insecure
Penulis : Seplia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2016
ISBN : 978-602-03-2766-2




Blurb
-Zee
Jangan menatap luka dan memar di tubuhku. jangan berani bertanya apa yagn terjadi. Menjauh saja dariku. Hanya dengan begitu, aku merasa aman.

-Sam
Meski orang lain emnganggap otak gue nggak guna. Setidaknya tubuh gue selalu siap menjadi tameng untuk melindungi orang-orang y ang gue sayang. Buat gue, itu lebih dari sekedar berguna.
***
Zee Rasyid dan Sam Alqori satu bangku di tahun terakhir SMA mereka. Sikap Zee yang tertutup porlahan melunak dengan kehangatan yang ditawarkan Sam.

Apalagi, ketika Zee melihat kondisi keluarga Sam yang sederhana, berbeda jauh dari kehidupannya dengan sang mama.

Pelan-pelam kedekatan Zee dan Sam membuat kepribadian masing-masing berubah. Hidup yang mereka alani tak lagi terasa aman.

Review


“Setiap anak berhak bahagia meski keluarganya berantakan. Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan dari keluarganya, dan juga hukum” – hal 235


Kalimat yang bisa menampar orang-orang yang tidak bisa melindungi anak-anak. Atau menelantarkan anak-anak.

“Andai aku lebih berani” ya, andai aku lebih berani. Mungkin penderitaaan itu takkan bertahan lama. Mungkin, kebahagiaan itu akan cepat ia dapatkan. Kenyamanan, ketenangan serta kebahagiaan seorang anak dan ibu ataupun kebahagiaan dalam sebuah keluarga. Ya, seharusnya itu lebih cepat terjadi. Jika mereka lebih berani.

Namanya Zee Rasyid. Gadis yang dipindah ke kelas paling rusuh diantara kelas IPA, hanya biar ia lebih bisa bersosialisasi. Tapi sebenarnya bukan karena ia tidak bisa bersosialisasi, hanya saja ia ingin menarik diri dari teman-temannya agar tidak banyak pertanyaan yang timbul tentang dirinya. jelaslah, ia duduk sendiri dan tiba-tiba Sam Alqori biang rusuh dan suka tidur itu duduk di sebelahnya. Hanya untuk mendapat ketenangan saat tidur karena Zee pendiam dan mendapat contekan untuk tugas karena kepandaian Zee.


Begini ya, gue emang bego banget di pelajaran sekolaj. Bego bangeet. Gue akui kok. Gue naik kelas saja sudah syukur. Tapi gue nggak bego melihat lebah di tubuh Zee –Sam


Karena hal inilah semuanya terjadi. Sam heran dengan lebam-lebam di tubuh Zee, ia selalu beralasan bahwa ia terjatuh di kamar mandi kalau ngga ya pasti terbentur. Zee yang juga pendiam dan selalu meghindar ketika ditanya membuat Sam curiga. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Zee?
Sam Alqori memang biang rusuh, tapis iapa tahu jika ia sudah sayang sama seseorang ia akan berusaha melindungi orang itu sekuat apapun. Termasuk ibu dan kakaknya, dari ayahnya yang entah tempramental atau memang tabiat kasar seperti itu. kehidupannya yang sederhana dan ayahnya yang pulang hanya enam bulan sekali setelah melaut membuat Sam sedikit was-was ketika ayahnya kembali ke rumah. Bahkan kakaknya Gisha harus tidur di rumah Vini agar halk yang tidak diinginkan terjadi. Kenapa Sam takut dengan ayahnya? Apa yang terjadi dengan keluarga sederhana itu?


Aku beruntung mengenal mereka, menyadarkanku bahwa aku tidak perlu menyenangkan orang lain agar mau berteman denganku, pertemanan akan terbentuk dengan sendirinya jika kita saling membtuhkan dan melindungi” – hal 235


Pertama membuka novel ini, aku jatuh cinta pada covernya. Merah dengan kedua tangan yang saling bergandengan. Entahlah, aku merasa akan ada sesuatu yang menarik di dalamnya.
Dan ketika halaman pertama ku baca, aku dibuat tergelak dengan tignkah Sam. Dibuat penasaran dengan tingkah Zee. Apalagi saat Sam dan Vini yang tampakbegitu akrab dan ekkonyolan mereka membuatku tertawa.
Tapi siapa sangka, di balik diamnya Zee dan kekonyolan yagn dilakukan Sam ada hal lain yang sangat berat untuk mereka hadapi.
Novel ini bergantian sudut pandang antara Zee dan Sam. Tidak membingungkan sungguh, karena bagian Sam memang terlihat benar-benar Sam yang mengatakannya. Karena biasanya ketika kau membaca novel yang POV bergantian antar tokoh terkesan cewek saat bagian tokoh laki-laki yang bercerita. Tapi kak Seplia ini berbeda. Jadi aku suka pergantian antar tokoh ini.
Ceritanya patut kalian baca, kenapa? Ini soal keluarga, soal KDRT, soal kepercayaan dan soal lindung melindungi. Soal impian seorang bocah untuk keluarganya. Tidak hanya cinta, tertnyata kak Seplia mampu membaca situasi yagn terjadi dengan menuliskan cerita seperti ini. Ini bisa jadi gambaran dan renungan agar bisa lebih berani.


Meski itu belum pasti, setidaknya gue akan emncobanya. Gue harus yakin dulu dengna mimpi gue sendiri. Sebab hal yang ragu-ragu tidak akan pernah menjadi sesuatu. Bukankah begitu? – Hal 77


Karakter Zee, Vini, Sam, Bu Imari, dan Mama Zee membekas, karakternya cukup kuat. Untuk latar mungkin tidak terlalu mendetail, tapi sebenarnya tidak memengaruhi jalan cerita. Alurnya apik, mengalir begitu saja dan tekanan-tekanan yang ada di dalamnya benar-benar terasa.
Mungkin kekurangan novel ini hanya pada karakter-karakter pembantu yang kurang kuat yang sebenarnya mereka bisa andil banyak dalam cerita ini. Untuk ending lumayan, tapi entah kenapa untuk ending Vini dan kak Ibi terasa diapksakan untuk mengakhiri cerita ini Jugaa entah kenapa terbitan Gramedia yang satu ini cetakannya kurang bagus. Kertas-kertasnya pada lepas dari jilidannya. Kan syediih, hiks.


“Ternyata kita tidak bisa belajar untuk mencintai, sebab hati kita akan emncitai dengan dirinya. jauh dari dalam lubuk hati ini, kita tahu sebenarnya kepad asiapa hati kita memilih jatuh” – hal 212


So overall, ini novel rekomen banget buat kalian. Novel teenlit yang berbobot ya ini. 4,5 dari 5 untuk novel ini.

BOOK REVIEW – Pulang
Oleh : Tere Liye
Judul : Pulang
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Republika
Cetakan : Ke XV, Februari 2016
ISBN : 978-602-08-2212-9

 

Review
 “Hidup ini adalah perjalanan panjang dan tidak selalu mulus. Pada hari ke berapa dan pada jam ke berapa, kita tidak pernah tahu, rasa sakit apa yang harus kita lalui. Kita tidak tahu kapan hidup akan membanting kita dalam sekali, membuat tertunduk, untuk kemudian emmaksa kita mengambil keputusan. Satu-dua keputusan itu membuat kita bangga, sedangkan sisanya lebih banyak emnghasilkan penyesalan” -Hal  262

Pulang. Siapa yang tidak ingin pulang? Apalagi setelah merantau ke tanah orang? Pulang, jika mengucapkannya akan merasakan rindu yang kian dalam. Mengingat mereka yang berada jauh di sebrang, kebersamaan yang kian membayang.

Aku ingin Pulang. Bukan “Pulang” dalam artian seseorang berada di tempat lain dan ingin pulang ke rumah. Namun “Pulang” dalam arti lain. “Pulang” ke dalam sesuatu hal yang sehaurusnya ia kembali. Kedamaian hati. Pulang kepada panggilan Tuhan.

Namanya Bujang, eh bukan-bukan melainkan Si Babi Hutan, tapi bukan juga, nama aslinya Agam. Seorang anak yang tinggal di daerah Sumatra. Bersama Mamak dan juga Bapak. Berumur lima belas tahun yang tidak sekolah dan menjadi Si Babi Hutan. Bagaimana bisa?

Ini kisah tentang ShadowEconomi, tentang si jagal nomer satu. Ia bercerita tentang pasar gelap, yagn mernangkan ingin menjadi bersih meski tetap saja ilegal. Tentang dunia baru yang mungkin bisa menjadi pemahaman bahwa di dunia beginilah adanya. Tidak sedamai dan setentram yang kita kira.

Aku suka ketekatan Bujang dan juga prinsipnya. Meski aku tidak mendapat gambaran yang jelas sosok Bujang seperti apa wajahnya. Tapi itu tidak masalah. Penggambaran karakternya lebih ku kenal daripada penggambaran fisiknya. Beda dengan Si pendek, gempal dan bermata sipit. Aku jelas bisa membayangkan seperti apa rupanya wkwk dia adalah Teuke Muda, sahabat karib Samad alias bapak Bujang. Yang membawa kehidupan baru untuk Bujang dan juga masa depan yang cemerlang. Meski Mamak sempat menangis meringkuk tidak rela Bujang jauh darinya. Tapi apa boleh buat? Sebagaimanpun orang tua menjaga anak, akan ada saatnya mereka harus berpisah. Entah untuk menuntut ilmu, ataupun memiliki keluarga baru. Seorang anak akan tetap berpisah dengan orang tuanya dan menjalani kehidupannya secara sendiri.

Jangan terlalu percaya sama orang yang ada disekitar kita. Bukan maksud Nuri untuk mengajari kalian seudzon bukan. Melainkan waspada. Karena kita tidak tahu apa yang ada dipikiran orang lain. Musuh terkadang bukan siapa mereka yang tampak, melainkan dari siapa yang tampak membela. Atau bisa dibilang pengkhianat. Dan di novel ini, jelas. Pengkhianat itu ada bukan karena kecemburuan atau ketidaksukaan yang terjadi. Tapi terkadang, masa lalu yang belum terobati itulah menjadi pemicunya. Dendam.

“Bersabarlah, maka gunung-gunung akan luruh dengan sendirinya, lautan akan kering. Biarkan waktu menghabisi semuanya” – hal 288

Novel ini juga mengajarkan tentang kesetiaan. Sebuah kesetiaan yang bukan hanya secara emosional ataupun sebuah ancaman. Melainkan kesetiaan itu akan memanggil mereka yang benar-benar setia. Di saat kehancuran terjadi, disanalah kau akan menemukan orang-orang yang setia kepadamu.

Selain itu, Nuri juga dapat hal baru. Bahwa pulang adalah jalan kita kembali setelah melalang buana dengan kehidupan ini. Pulanglah dengan pulang kau akan mengerti kepada siapa dan mengapa kehidupan ini terjadi.

So, untuk konco Nuri. Ini rekomen banget. Ceritanya ngga melulu soal cinta. Meski kisah cinta kedua orang tua Bujang adalah lebih untuk bikin hati miris karena sedih. Lebih kepada kekeluargaan, kesetiaan, dunia luar dan juga prinsip hidup yang sesungguhnya.

Beberapa Quotes dari Novel Pulang.

Mereka boleh jadi bertengkar dengan saudara sendiri, tidak sependapat dengan sepupu sendiri, tapi ketika datang orang asing, musuh, mereka akan bersatu padu, melupakan semua perbedaan” – hal 45



“Hidup ini sebenarnya perjalanan panjang, yang setiap harnyai disaksikan oleh matahari” – hal 336

“Jangan dilawan semua hari-hari menyakitkan itu, Nak. Jangan pernah kau lawan. Karena kau pasti kalah. Mau semuak apapun kau dengan hari-hari itu, matahari akantetap terbit indah seperti kita lihat sekarang. Mau sejijik apapun kau dengan hari-hari tu, matahari akantetao memenuhi janjinya, terbit dan tebrit lagi tanpa peduli apa perasaanmu. Kau keliru sekali jika berusaha melawannya, membencinya, itu tidak pernah menyelesaikan masalah” – hal 339

“Pelu erat-erat. Dekap seluruh kebencian itu. hanya itu cara agar hatimu damai, Nak. Semua pertanyaan, semua keraguan, semua kesemasan, semua kenangan masa lalu, peluklah mereka erat-erat. Tidak perlu disesali, tidak perlu membenci, buat apa? Bukankah kita selalu bisa melihat hari yang indah meski di hari seburuk sekalipun?” – hal 339

“Hidup ini tidak pernah tenatang mengalahkan siapapun. Hidup ini hanya tentang kedamaian di hatimu. Saat kau mampu berdamai, maka saat itulah kau telah menenangkan seluruh pertempuran” – hal 341

“Akan ada hari-hari menyaktikan dan kita tidak tahu kapan hari itu menghantam kita. Tapi, akan selalu ada hari-heri berikutnya, memulai bab yang baru bersama matahari terbit” – hal 345

“Sungguh, sejauh apapun keidupan menyesatkan, segelap apapun hitamnya jalan yang kutempuh, Tuhan selali memanggil kami untuk pulang. Anakmu telah pulang” – hal 400

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa