Wednesday, September 20, 2017

[BOOK REVIEW] KUMCER CELIA DAN GELAS-GELAS DI KEPALANYA- Lugina W.G. dkk.

REVIEW KUMCER
CELIA DAN GELAS-GELAS DI KEPALANYA
Kumpulan cerpen pilihan #KampusFiksiEmas 2016
Oleh : Lugina W.G. dkk.


Judul: Celia dan Gelas-Gelas di Kepalanya
Penulis: Lugina W.G. | Gin Teguh | Amaliah Black | Evi Si Rezeki | Sugianto | Sayfullan | Ghyna Amanda | FridaKurniawati | Puput Palipuring Tyas | Farrahnanda | Erin Cipta | Reni FZ
Penerbit: DIVA Press
Tebal: 256 halaman
Tahun Terbit : 2016




Blurb
Celia tak pernah mengerti, mengapa Puffin tak bisa berhati-hati.
Ia menyenggol perabotan ke mana pun ia pergi; gelas beradu menyentuh lantai.... Prang!
Seingat Celia, dulu Puffin tak pernah bertingkah nakal.
Ia manis dan begitu lembut.

Namun, Celia kini terpaksa memarahi Puffin. Celia benci melihat pecahan gelas berhamburan. Ia sungguh benci terbangun di malam hari karena bunyi gelas-gelas bertumbukan.
Bermalam-malam ia dihantui mimpi pecahan kaca yang mengejarnya seperti gerombolan lebah.
Menyengat dan menancap di kepalanya seperti mahkota.
Celia dan Gelas-gelas di Kepalanya
(Lugina W.G)

Di dalam kehidupan banyak kisah, banyak yang terjadi dan terkadang membuat kita tak menyadarinya, atau bahkan merasakan terbebani. Entah itu soal cinta, keluarga, lingkungan, orang tua, apapun itu dikehidupan ini yang sering bertubrukan dengan hati dan pikiran. Siapa yang mengalami dan bagaimana yang mengalaminya pun memiliki perbedaan sendiri. Hidup itumemang indah, dengan berbagai warna dan rasa yang ada. namun hidup kan menjadi berat, bila tak dapat merasakan dan melihat warna di dalamnya.

Kumpulan cerpen ini berisi soal kehidupan. Soal apa yang terjadi dengan tiga belas kisah yang berbeda. Apa yang akan pembaca dapatkan begitu terasa dalam kumpulan cerpen ini. Entah akan tersenyum senang, kesal, sedih, terharu ataupun menrenungkan setiap kata-kata di dalamnya. Ini kumpulan cerpen yang pertama Nuri review. Jika ada suatu kesalahan ataupun kekeliruan mohon di maapkeun nggih.

Dan inilah ketiga belas cerpen yang membuat kalian memiliki pilihan-pilihan tersendiri. Merenungkannya atau mengabaikannya.

     1. Wajah-wajah Dalam Kaset Pita – Gin Teguh (Hal. 15)
Cerpen ini menceritakan seorang gadis yang mengidap prosophenia yang membuat ia lupa dengan semua orang. Terutama kedua orangtuanya dan juga kekasihnya. Ia selalu berpikir bertemu orang-orang baru. Lantas, bagaimana ia bisa mengingat semua orang yang disayanginya?

       2.  Fatwa Soal Lelaki dan Perempuan – Amaliah Black (Hal. 37)
Di sini Nuri menemukan soal lelaki dan perempuan. Tentang seorang bocah yang ada dalam lingkungan tak sesuai umurnya yang akan mempengaruhi masa depannya. Ini mengatakan bahwa apa yang ditanam dimasa kecil, ia akan menuainya di masa depan.

       3.  Lelaki yang Menyatakan Cinta dengan Menjadi Bayangan – Evi Sri Rejeki (Hal. 63)
Cinta memang buta. Menulikan segala yang ada di depan mata. Ia rela menjadi bayangan sayang kekasih, meski luka kan ia dapat. Namun ia mencintai kekasihnya dengan tulus. Rela menjadi bayangan sampai kapanpun. Hingga selamanya. Ya selamanya, dan kisah ini benar-benar membuat Nuri menghela nafas berat.

      4. Black Butterfly – Sugianto (Hal, 77)
Cerpen ini soal anak dan ayah. Memiliki suatu perbedaan yang saling bertentangan. Orang tua berusaha melakukan yang terbaik untuk sang anak, namun sang anak tetap pada pendiriannya. Apa yang dilarang ayahnya, membuat ia semakin nekad untuk melakukannya. Cerpen ini juga soal aturan dan kebebasan remaja, agama dan juga keluarga. Cerpen ini akan membuat orang menyadari satu hal, bahwa hidup bukan hanya sebuah kebebasan,
melainkan memiliki aturan-aturan tersendiri untuk menjalaninya.

         5. Celia dan Gelas-Gelas di Kepalanya – Digina W.G (Hal. 93)
Ini adalah cerpen yang menjadi judul kumcer buku ini. Nuri menemukan sesuatu yang luar biasa saat membacanya. Tak heran jika kumcer ini menjadi judul utama. Ini soal keluarga, soal anak yang tiba-tiba membenci kucingnya yang selalu saja memecahkan gelas-gelas kaca milik mama. Kucing yang disayanginya sungguh berbeda sekarang, dan membuat sang pemilik kesal. Kisah keluarga yang dalam, hingga menemukan sesuatu yang membuat orang berpikir lagi.

      6. Dokumenter tentang Lelaki yang Menyekap “Seandainya” di Mulutnya – Eva Sri Rahayu (Hal. 107)
Ini kisah tentang seorang lelaki yang menggelandang. Juga tentang tokoh aku yang berusaha merekam kisah lelaki tua tersebut. Tentang “seandainya” dalam kehidupan yang seharusnya tidak terjadi.

       7  Le Nozze di Figaro – Sayfullan (Hal. 124)
Dari beberapa cerpen yang lain, cerpen ini memiliki latar yang berbeda.yaitu berlatarkan pada zaman penjajahan Belanda. Penulis akan membawa pembaca ke zaman dulu dan menemukan beberapa hal yang membuat orang akan takjub.

     8. Goodbye – Ghyna Amanda (Hal. 145)
Ini termasuk cerpen favorit. Tentang tokoh aku yang menelusuri surat dari almarhum pamamnnya yang mencintai musik. Dalam perjalanannya ia bertemu dengan seseorang. Pertemuan itu membawanya kepada hal yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya.

     9. Sepasang Mata Terakhir di Negeri Ini – Frida Kurniawati (Hal. 163)
Cerpen favorit lainnya yang membuat pembaca merenung. Apa yang ingin disampaiakan penulis tentang bagaimana negara ini, rasa marah, keputusasaan bahkan kekhawatiran yang terjadi. Nuri menemukan sesuatu yang kuat yang membuat Nuri merenungkanya.

     10. Cintalah yang Membuat Diri Betah untuk Sesekali Bertahan – Puput Palipuring Tyas (Hal. 184)
Ini cerpen soal cinta. Soal kenyataan manusia dan pilihan-pilihan yang harus dipilihnya. Soal kesadaraan dalam sebuah perasaan yang ada. Tentang menjalin sebuah hubungan yang harus dipertimbangkan.

       11. Psikadelia – Farrahnanda- (Hal. 201)
Cerpen ini berkisah sesuatu yang berbeda dari cepren lainnya. Meski sama-sama mengusung soal musik seperti kisah Black Butterfly. Namun ada hal-hal yang berbeda yang ditemukan. Meski hal soal musik yang dapat mempengaruhi pendengarnya, membuat Nuri bertanya-tanya. Apakah ada musik seperti itu?

1   12. Yang Menunggu di Dalam Cermin – Erin Cipta (Hal. 216)
Menunggu adalah hal yang mmebosankan bukan? Tapi ini bukan kisah tentang menunggu yang ada. soal seorang lelaki, kekasih dan juga ibunya yang memiliki pemiiran yang berbeda. Awalnya, Nuri berpikir soal mertua yang tidak suka pada menantunya. Nyatanya bukan hal itu, ada sesuatu hal lain yang terjadi.

1       13. Kisah yang Tak Perlu Dipercaya – Reni FZ (Hal. 230)
Ini memang kisah yang tak perlu dipercaya sungguh. Karena cepren ini merupakan penutup yang amazing. Apa yang kamu pikirkan akan berbeda dengan apa yang kamu dapatkan. Ending yang bagus, tidak bisa Nuri duga. Dan seperti memang kisah ini tak perlu dipercaya.

Meski berada dalam satu buku. Kumpulsn cerpen-cerpen tersebut tidak memiliki benang merah yang membuat kalian harus membacanya smapai tuntas tidak. Setiap cerpen memiliki nyawanya masing-masing. Memiliki tujuan dan cara berpikirnya masing-masing.

Memiliki energi dan maknanya masing-masing. So, kumpulan cerpen tersebut memberikan hal-hal yang berbeda untuk pembaca. Salah satu kumpulan cerpen yang Nuri rekomendasikan untuk kalian. Meski Nuri telat membacanya dari ia terbit hingga sekarang baru bisa membacanya.

Mereka memiliki kisah sendiri, perjalanan sendiri. Keluarga, cinta, lingkungan, kehidupan yang terjadi sehari-hari ada di dalamnya.


Ah iya, Nuri mau mengucapkan banyak-banyak terimakasih untuk Kak Asri yang telahmembantu dan membimbing Nuri yang pertama kalinya mereview cerpen ini. Ilmunya dapat membantu Nuri menuntaskan review ini yang menggantung selama beberapa minggu hehe. Gomawo kak Asri. Lope yuuu :*

Book Review On Intstagram @nurilaphasa

No comments:

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa