Sunday, July 31, 2016


SURAT CINTA ~SECRET ADMIRER~

Novel Caramel Macchiato.


Ku tuliskan surat ini dengan instrument lagu ciptaan Ify Blink – Andaikan.

*Setiap waktu, memikirkanmu kukatakan pada bayangmu
  Sampai kapanku harus menunggumu jatuh cinta.

Untuk orang yang selalu ada dalam bayang-bayangku akhir-akhir ini.

Kau mungkin tak pernah tahu, bahwa kau selalu menjadi penyemangat untuk seseorang menjalani hari-harinya di sekolah. Mungkin kau juga tidak pernah tahu, bahwa kau menjadi alasan seorang gadis yang lugu menjadi pecinta basket seperti dirimu. Membuatnya selalu mendengarkan lagu tentang cinta, mencari hal-hal yang berbau cinta hingga menjadi lebih puitis dan melankolis jika menyinggung cinta.

 Dan kau mungkin tidak tahu, bahwa selama ini ada orang yang diam-diam mendoakanmu untuk selalu berbahagia. Diam-diam mengawasimu dari kejauhan, mengucapkan namamu dalam lisan dan menyebut namamu dalam doa.

Tak perlu ku sebut siapa dia, pastinya hatimu akan mengatakan hal yang sama. Gadis itu, aku. Yang selama ini menjadi pemujamu. Kusebut saja begitu. Tak mengapa bila kau tertawa mengetahui aku adalah pemujamu. Pemuja yang selama ini hanya bisa memperhatikanmu dalam diam. Berbeda dengan teman-temanmu yang bisa menegur sapa atau bercanda bersamamu.

*Rindu ini terus mengganggu, ku tak sabar ingin bertemu
  Berapa lama lagi menantikan kata cinta

Namun, pernahkah engkau tahu, bagaimana usahaku untuk bisa selalu melihat senyummu, melihat sosok tinggi yang membuat mataku berbinar selalu, atau bahkan hanya melihat punggungmu yang berdiri tegap dari jauh? Aku harus berpura-pura pergi ke toilet agar bisa keluar kelas saat mata pelajaran berlangsung agar bisa melihatmu berolahraga di lapangan. Aku juga selalu mengajak teman-temanku untuk pergi ke kantin, meski aku tidak membeli apa-apa atau hanya duduk bersama teman-temanku yang asik menyantap makanan hanya demi mellihatmu. Melihat senyum yang menghangatkan relung hatiku. Padahal, aku selalu bepergian sendiri, tidak pernah meminta seorang temanku untuk menemani. Tapi semenjak dirimu selalu muncul dalam bayang-bayangku, membuatku memiliki rasa takut, takut jika aku bertemu denganmu dan kau mengetahui aku memperhatinkanmu diam-diam. Lalu aku akan bersikap aneh, sikap yang tak seharusnya aku lakukan.

*Andaikan dia tahu, apa yang kurasa
Resah tak menentu mendamba cintamu.
  Andaikan dia resah hati yang mencinta,
 ku yakini kau belahan jiwa.

Apalagi saat aku melihatmu bermain basket di lapangan sekolah. Saat tanganmu mendrible bola dengan cepat, hingga loncatanmu yang tinggi saat menshooting bola ke dalam ring lalu bersorak “Yes” saat bola itu masuk. Aku selalu berbisik dalam hati agar kau menoleh ke arahku dan menujukkan senyum bahagia itu kepadaku. Entah memang Tuhan mengabulkan doaku atau ada teman yang memanggilmu, entahlah yang jelas saat itu kau menoleh ke arahku dan mata elangmu menatap mataku. Aku segera mengalihkan pandangan cpat-cepat karena tidak ingin ketahuan olehmu. Dan saat itu, pipiku bersemu merah selalu saat mengingatnya.

Mungkin bagimu aku seperti mata-mata, yang selalu mengawasi dan mengikutimu. Tapi, aku bukanlah mata-mata, Jika iya, tidak akan ada orang yang tahu bahwa aku melakukannya. Tapi buktinya, teman-temanku menyadari bahwa aku selalu memperhatikanmu. Membuatku tersipu malu saat kau lewat di depanku dan teman-temanku berbisik “Dia lewat tuh” tepat di telingaku. Membuat hatiku berdesir bahagia dan malu.

*Ku harap dia mau membalas cintaku, berbagi arti cinta kasih..

Meski hanya bisa menatapmu dari jauh, salahkah bila besar harapku kau berbalik menatapku lekat seraya tersenyum, kemudian mengatakan “Aku juga mengagumimu” entahlah, mungkin itu hanya sebuah harapan dimana bunga sedang mekar-mekarnya. Atau hanya keinginan sesaat saat bahagia selalu bersamaku. Aku mungkin harus berpikir dua kai untuk hal ini.

Tapi, mengingat hal kecil saat aku membuang muka ketika kau menoleh ke arahku adalah hal bodoh bagimu yang membuatku bahagia, membuatku segera membuang muka menutupi pipi yang bersemu merah, aku tertawa kecil seraya pergi dari tempat aku menatapmu. Segera melangkahkan kaki ke dalam kelas. Sungguh, lagi-lagi kau membuatku tersipu malu dengan hal sederhana yang ada pada dirimu.
Meski, samar-samar jejakmu ku ikuti. Biarkan aku menjadi pemujamu dan jangan pedulikan perasaanku terhadapmu. Karna aku mencintaimu seperti Caramel Macchiato, meskipun pahit tapi manis.
Jika setelah membaca surat ini kau ingin menemuiku, kau tahu apa yang harus kau lakukan. Karna aku adalah pemilik nomor punggung 26 di kostum basket milik sekolah.

*NB : Blink-Andaikan


Friday, July 29, 2016



Move On? Siapa takut!

Hai readers, yang unyu-unyu kayak Pikachu wkwk. Lagi buming pokemon toh sekarang. Tapi biarlah mereka yang asik dengan pokemonnya. Semua itu tidak membuatku berpaling darimu *eaak eaak
Ini mungkin post yang bikin baper *masasih -_- karena berbeda dari post sebelumnya yang isinya cerpen, cerbung, atau novel. Kali ini, Caca nak curhat hehe. Bukan curhat juga sih sebenarnya *plaakk melainkan ingin menyampaikan. Menyampaikan apa yang terjadi, hal yang baru aku sadari sekarang ini. Sangat aku sadari.

Oke apa sih itu? Yukk di simak. Tapi tunggu dulu, ini bukan tentang keseharianku atau just diary yang nyampah bertebaran di blog. Tapi ini adalah hal yang mungkin bisa membuat orang-orang berpikir ulang. Bahwa Move On itu tidak perlu di paksakan!. 

Mulai percaya kan? Nahh, judul artikel ini adalah “ketika rasa itu pudar” rasa apa ya? Rasa jeruk di tambah air jadi anyep gitu? Wkwk enggak deh. Peace V. dan tips untuk move on ala anak-anak galau yang susah buat MOVE ON. Mupon lah kalo anak alay kata wkwk.
*NB: baca sampai akhir yaa.

Ketika Rasa itu Pudar

Pada zaman dahuluuuu.. wkwk kayak kartun anak-anak aja. Oke peace V ini serius.

                Waktu itu, lagi asik-asiknya browsing kepenulisan di internet. Ada salah satu sayembara untuk menuliskan “Surat Cinta” nah loh. Cinta untuk siapa coba?

                Dulu, duluuu banget. Setiap aku mendapat tantangan untuk bikin cerpenlah, cerbung, puisi sampai novel mengenai percintaan remaja. Aku selalu mendapat inspirasi dan feel dari si doi. Sebut saja dia doi wkwk. Dan tentu saja, hasil tulisan aku cukup membuat orang baper. *kan berdasar pengalaman hidup T.T. dan sekarang, saat mendapat tantangan itu, jeng! Jeng! Ada sesuatu yang hilang.

Tuesday, July 19, 2016



Halo Readers. Assalamualaikum. 

Setelah sekiaan lama, aku menunggu untuk kedatanganmu *plaak di tampar ornags keampung, malah nyanyid angdut wkwk.

Hai. Hai haii. Duh lama ga menyapa kalian semua para readers yang baik hati budiman dan rajin menabung haha. Oh ya, kali ini aku bawa cerpen perdana kau. Yup perdana! Setelah berbulan-bulan focus sama UN dan hasilnya meski tidak memuaskan. Dan juga berbulan-bulan aku disibukkan dnegan mencari kuliah sampai ga dapet. Hingga ngerjain novel yang ga selesai-selesai.

Akhirnya aku bikin cerpen ini. Cerpen inspired by BLINK dan lagunya pak PONGKI BARATA “Seperti yang kau minta”
Semalam, baru smepet nonton di youtube saat BLINK lai di MARKISA dan saat nyanyiin lagu ini, beuhh ane baper gaan hiks hiks hiks :”( dan kemudian lahirlah cerpen ini.

Ini cerpen beneran perdana bangeeettt. Pagi tadi aku buat. Hingga adzan dhuhur dan akhirnya selesai. Dan aku post deh.
Have fun yak. Maapkeun typo. Maapkeun kalau garett. Maepkeun kalo jekek, maapkeun kalo nyambung.

Ini hanyalah sebuah cerpen yang nafsu sayan buat hanya Karen aingin memvisualisasikan lirik lagu tersbeut menajadi sbeuah cerpen. Oek deh. Maapkeun skali lagi kalau aneh. Penulisnya bukan penulsi professional yang udah ahli. Oke.

Langsung yuk. Selamat mennikmatiiii. Daaahh. See di lain cerpen, cerbung, artikel dsb :* Big Love. Jangan lupa coment untuk kritik dan saran guys.

*PS: biar greget, sambil dengerin lagunya yak “Seperti yang kau minta”- Pongky. Atau dari Blink. :) 

 
Blink : seperti yang kau inginkan (youtube : seperti yang kau inginkan. b link markisa ttv.)



 sumber: google

Cintai Aku Apa Adanya

Di suasana malam proomnight, panggung berukuran 17X10 m2 dengan satu set lighting lengkap. Sederhana namun tampak megah itu, sedari tadi membuat penonton berdecak kagum. Bukan hanya sinaran lighting yang memukau. Tetapi juga penampilan yang di tampilkan dalam acara proomnight tersebut.

“Baik, langsung saja. Kita sambut. BLINK” teriak MC dan disambut tepukan tangan yang meriha dan teriakan nama “Blink! Blink Blink!” menggema memenuhi lapangan.

Monday, May 23, 2016


Yuk!! Cintai Dunia Tambang!!



IDENTITAS BUKU


Kenapa harus mencintai dunia tambang? Mencintai orang yang juga mencintai kita saja susah *duhbaper. Mencintai dunia tambang, mencintai lingkungan. Berbicara soal dunia tambang, berbicara soal lingkungan. Lantas kenapa harus mencintai dunia tambang? Bukankah itu merusak lingkungan? Merugikan penduduk sekitar? Dan hanya kelakuan orang-oran borjuis untuk membodohi si miskin? NO! Sebelum menjudge yang bukan-bukan. Baca dulu! Sekali lagi baca dulu! Duduk yang manis, siapkan pikiran, tenangkan pikiran, ambil nafas. Dan BACALAH!! 

Apa yang dimaksud tidaklah salah. Namun itu hanya pemikiran orang awam yang kuran tahu akan dunia pertambangan. Agar kita lebih tahu tentang pertambangan. Berikut review buku Buka-bukaan Dunia Tambang.


Kutipan dari Dhanang Puspita tersebut seperti halnya buku ini. “Buka-bukaan dunia tambang” bukanlah untuk mencuci otak para pembacanya. Melainkan sebuah gambaran mengenai dunia tambang yang tidak hanya memiliki dampak negatif melainkan juga dampak positif yang dihasilkan. Bukan untuk memaksa pembaca setuju akan ap ayang disampaikan, atau kontra dengan apa yang dijelaskan. Melainkan buku ini menambah wawasan kita mengenai dunia tambang yang sebatas pengetahuan kita hanyalah perusak alam. Bukankah itu yang ada dipikiran kita ketika terlintas kata “tambang”. Merusak alam dan mengeruk habis isinya?? Sebelum menjudge buku ini dari judulnya. Lebih baiknya yuk simak review mengenai buku ini :D
 
Halaman pertama dalam buku buka-bukaan dunia tambang yang diterbitkan oleh Pastel Books ini cukup berbeda dari kebanyakan buku nonfiksi lainnya. karena, di lembar pertama buku ini berisikan kutipan-kutipan dari penulis peserta Suistainable Mining Bootcamp Newmoont. Salah satunya kutipan dari Dhanang Puspita di atas. Kutipan tersebut menarik saya masuk lebih dalam lagi untuk membaca buku ini.

Awal membeli buku ini, rasa ragu ada dalam pikiran saya. Bukankah buku mengenai dunia tambang ini akan menjadi bacaan yang berat? Lagi pula saya hanyalah seorang lulusan SMA yang tidak tahu menahu soal dunia tambang? Itulah pertanyaan yang memutar otak saya ketika buku ini sudah berada di tangan dan hendak melangkah ke meja kasir. Namun, saya merasa harus menambah wawasan mengenai dunia tambang. Bukan hanya cerita fiksi dari novel-novel yang penuh imajinasi. Siapa tahu, ada hal yang menarik dari buku ini.

Yup benar saja, halaman pertama berisi kutipan-kutipan beberapa penulis itu sedikit menggelitik saya. Apalagi kutipan dari Unggul Sagena.



Ini membuat saya semakin penasaran. Halam berikutnya berisikan kata pengantar yang ditulis Dr. Rulli Nasrullah, M.Si. yang menjelaskan bahwa buku buka-bukaan dunia tambang ini menjadi salah satu buku langka yang merekam jejak blogger-blogger dalam agenda suistainable mining bootcamp. Buku ini ditulis oleh peserta Newmont bootcamp yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Sehingga menurut Dr. Rulli buku ini membuat kita bisa menikmati dan seolah-olah menjadi bagian dari rangkain kata para blogger itu.

Lembar demi lembar buku ini saya baca. Pikiran mengenai bacaan berat dalam buku ini hilang seketika. Tidak terlewati baris demi bari kalimat yang menjelaskan mengenai dunia tambang.  Dalam bagian pertama  buku ini. Yang ditulis oleh Eko Budi W. (hal 17) mengingatkan tentang kasus PT Newmont Minahasa Raya (NMR) yang dituduh telah mencemari lingkungan dan menyebabkan terjadinya  gangguan terhadap penduduk di komunitas lokal. Mungkin ada beberapa yang tidak tahu tentang masalah ini. Tapi ketika kita search di google dengan kata kunci Newmont Minahasa Raya masih banyak artikel-artikel yang memiliki citra negatif terhadap Newmont. Dalam penuturan Eko Budi W. Bahwa komunikasi keterbukaan yang dilakukan Newmoont melalui suistainable mining bootcamp menjadi cara yang efektif untuk menampilkan citra Newmont yang lebih bersahabat. Lagi pula, acara tersebut dikuti oleh para blogger dari berbagai latar belakang.

Meninggalkan masalah Newmont Minahasa Raya, hal yang membuat saya manggut-manggut membacanya adalah tulisan dari M.Zacky S. (hal.22) Dengan judulnya “Wisata Tambang (Ndasmu Mlocot)” walaupun isinya menurut saya tidak begitu menjabarkan judulnya, tapi tulisan M. Zacky S. Menambah wawasan saya. Tulisan M. Zacky menjelaskan proses pertambangan yang dilakukan Newmoont, mulai dari proses pemisahan batuan yang mengandung mineral terlepas dari tanah, hingga pada proses yang disebut tailing atau batuan lumpur yang tersisa dari pengolahan tembaga dan emas. Proses tailing ini menggunakan sistem Deep Sea Tailing Placement (DSTP) atau penempatan Tailing laut dalam. Dan juga, tulisan M. Zacky memaparkan proses reklamasi dengan penanaman kembali tanaman dan tumbuhan asli sesuai bukaan lahan yang dipakai Newmont.

Penasaran kan? Bacaaja bukunya. Dijamin ngerti proses pertambangan yang dilakukan Newmont.

Selain itu, program-program pengembangan masyarakat yang dibuat Newmont juga dijelaskan dalam tulisan “Wisata Tambang (Ndasmu Mlocot)” ini.  Saya mengapresiasi tulisan M. Zacky yang memaparkan dengan bahasa yang lugas dan santai namun serius ini.

Membalik lembar, lebih terbuka lagi wawasan mengenai dunia tambang. Awalnya, saya berpikir buku ini hanya mengungkapkan sisi baik PT Newmont. Benar-benar hanya untuk pencitraan PT Newmont setelah citra buruk yang mereka dapatkan. Tapi dengan berpikir positif, semakin membaca cerita demi cerita dalam buku ini semakin kita tahu apa itu dunia tambang.

Tidak hanya berisikan tentang pertambangan yang dilakukan Newmont. Tetapi juga ada beberapa cerita mengenai pengalaman peserta Newmont Bootcamp yang mengistirahatkan pikrian setelah cerita-cerita tentang pertambangan yang dilakukan newmont. Seperti halnya cerita yang ditulis Dzulfikar Al-A’la (hal. 55) yang menceritakan tentang pekerja tambang yang masih menyempatkan diri untuk mengisi kekosongan jiwa dan kehampaan dengan beribadah setiap waktu. Tulisan ini, juga menyadarkan kita bahwa bagaimanapun kondisi kita, janganlah kau lupa untuk selalu bersimpuh kepada-Nya.


Seperti halnya yang ditulis oleh Regy Kurniawan dengan judulnya Cerita Pak Kades (hal.81). ini juga salah satu bacaan yang menggelitik bagi saya ketika penulis bercakap-cakap dengan kepala desa. Pak kades menceritakan tentang Newmont. Adapun percakapan yang disampaikan penulis menggelitik karena jawaban yang diberikan pak kades terkesan membingungkan dan berbelit-belit- baca hal. 83- namun terdengar kocak membaca jawaban dari pak kades. 


Banyak sekali yang diungkap dalam buku ini. Dan buku ini benar-benar buka-bukaan dalam dunia tambang. Saya rasa tidak ada yang ditutup-tutupi. Buku ini cocok untuk menambah wawasan mengenai dunia tambang.
Sebelum berpikir negatif dulu. Perlu untuk membaca buku ini. Jadi, bagaiamanpun pendapat anda setelah membaca buku ini hanyalah pendapat. Bukan untuk menyetujui dengan pro atau kontra. Dan bukan untuk mempengaruhi bahwa dunia tambang itu baik. Bukan, dunia tambang memang baik, bila diolah dengan baik pula. Namun, dunia tambang akan menjadi buruk tanpa adanya analisis dampak lingkungan.

Buku terbitan Pastel Books ini disajikan dnegan bahasa yang lugas, bahasa sehari-hari yang meudah dipahami. Karena buku ini ditulis oleh para blogger dari berbagai kalangan. Buku ini juga mengisnpirasi kepada siapapun. Bahkan untuk para pengelola tambang, untuk tidak hanya mengeruk habis isinya melainkan juga mengimbangi dengan dampak positif untuk lingkungan. 

Maka dari itu, yuk cintai dunia tambang. Dnegan mencintainya kita kana lebih mencintai alam kita. Dengan mencintainya kita lebih meminimalisir dampak negatif untuk kita dan dengan mencintainya kita kana tahu arti kesejahteraan yang merataa seperti apa.

Sebenarnya banyak poin yang positif yang diberikan dalam buku ini, tetapi jika saya sampaikan semuanya ini bukan menjadi ulasan sebuah buku melainkan membedah buku. Toh tujuan dibuat resensi ini agar kalian mau mebacanya hehe. 

Meskipun ditulsi dengan bahas asehari-hari, tapi ada juga beberapa artikel yang ditulis dalam bahasa inggris alias full inggris tanpa jeda untuk bahasa indonesia. Ya kalau yang baca ngerti, lha kalau tidka paham? Bukankah buku ini untuk berbagai kalangan? Bukan hanya untu orang yang berotak “pintar” saja bukan? Maka dari itu beberapa artikel full english itu sangat disayangkan.

Dan juga untuk tanda baca perlu diperhatikan, meskipun ini bukan buku dengan kalimat baku melainkan dengan bahasa tidak baku atau lugas dan santai. Tapi sebaiknya tanda aca lebih untuk diperhatikan agar pembaca lebih mudah mengerti maksud yang ingin disampaikan. Dan tidak membingungkan pembaca yang notabennya orang awan nantinya.

Ukuran buku ini tidka terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Ukuran buku yang pas pada buku-buku umumnya. Meskipun buku ini tidak setebala pa yang dibayangkan ketika mendengar kata-kata “tambang” buku ini hanya 190 halaman saja dan sangat disayangkan untuk harga yang ditawarkan tidak pas untuk berbagai kalangan. Mungkin hanya orang dengan kata “rela dan mampu” untuk merogoh koceknya untuk membeli buku bercover kuning kehijau-hijauan ini. Ya kalau mereka suka? Kalau engga suka sama isinya? Kan nyesel. 

Dan jika buku ini untuk menambah wawasan mengenai dunia tambang yang dilakukan Newmoont, bukankah sebaiknya ada subsidi dari yang bersangkutan agar buku ini tidak dipatok harga yang terlalu mahal dan dapat dibaca oleh siapa saja. Bukankah itu tujuannya? Dapat dimengerti oleh berbagai kalangan yang mencintai ataupun tidak mencintai buku bukan?

Cerita dalam beberapa artikel ini akan lebih mudah dimengerti bila di lampirkan beberapa potret kegiatan atau gambaran yang diceritakan oleh penulis. Meskipun ada lembaran yang menunjukkan kegiatan PT Newmont dan berwarna, tapi untuk foto hitam putih yang ada di lembaran lain saya rasa terkesan diulang-ulang. Hanya beda warna saja. Bukankah, untuk mereka yang belum mengerti tentang dunia tambang akan lebih mengerti bila di beri gambaran nyata tentang apa yang mereka ceritakan? Setidaknya mereka tidak berpikir terlalu jauh tentang apa yang mereka ceritakan. Tidak hanya dalam bayangan saja melainkan gambar nyata yang membuat mereka akan lebih mengerti.




Namun, sejauh ini buku ini recomend banget untuk kamu yang ingin tahu dunia tambang. Sekali lagi, buku ini bukan untuk mencuci otak kalian. Melainkan buku ini menambah wawasan kalian dan membuat kalian bisa lebih berpikir kritis mengenai dunia tambang. 

Seperti halnya pepatah. Malu bertanya sesat dijalan. Begitu pula dengan buku ini, Tidak mau membaca akan tumpul pengetahuan. Yuk merubah cara berpikir kita dengan pikiran positif dan menghindari seudzon terhadap hal-hal yang belum kita ketahui. Jangan percaya apa katanya, tapi percayalah apa yang anda lihat.

Terakhir, yuk cintai dunia tambang!


Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa