-->
-->
Hey guys.. ini cerita kedua setelah PERTEMUAN TERAKHIR.
Cerita ini tentang “cinta yang lama terpendam”. Lanjut yukk .. cekidot langsung
saja ini dia. :D PART 1
ASA YANG TERPENDAM
Oleh : hidayah nurila phasa
“Dug ! dug ! dug !!” suara jantungku
berdebar kencang saat melihat sesosok cowok yang berdiri tak jauh dari
pandangan ini. “kenapa ini tak seperti biasanya aku merasakan hal yang berbeda
seperti ini..” gumamku dalam hati. “hai !!” suara gadis dari belakang
mengagetkanku. “haduh !! Arini, kamu ngagetin aku aja. Untung gag copot nih
jantung” terkaku kepadanya. “hehe ma’af Caca, aku kan cuman becanda. Lagian sih
kamu. Pagi-pagi ngelamun .. emangnya lagi ngelamunin apa sih ?” Tanya Arini.
“ada deh pingin tau aja :p” dan aku langsung berlari menuju kelas dan di susul
olehnya “eh kasih tau dulu jangan main kabur gitu Cica !!”
Bel
masuk berbunyi.. pelajaran pertama pun di mulai. Seorang lelaki memasuki
ruangan dan semua mata tertuju padanya. Dia tampak gagah di pagi itu. Beliau
bernama pak Somad guru Fisika ku. Salam dan hormat di berikan oleh semua murid
di kelas itu untuknya. Dan setelah itu pelajaran di mulai. Pagi itu aku tidak
bisa mencerna penjelasan pak Somad. Aku sering tak bisa menjawab pertanyaan
yang ditanyakan olehnya pagi itu. Sebab ada sesuatu yang memenuhi pikiranku.
Aku tidak bisa berpikir dengan luas. Karena aku merasa penuh sesak pikiranku
ini. Dan tak lain seseorang sedang ku pikirkan, ya diia adalah cowok yang ku
lihat tadi pagi. Didalam hatiku, aku berteriak untuk tidak suka dengannya aku
memohon agar tak suka padanya. Ku rasa ku tlah jatuh cinta, pada pandangan yang
pertama dan sulit bagiku untuk bisa berhenti memeikirkannya. Sehingga di saat
terakhir kalinya pak Somad bertanya kepadaku. “Cica apa yang dimaksud dengan
gelombang tranversal” .. dan dengan spontan aku menjawabnya dengan tak begitu
sadar dengan apa yang ditanyakan pak Somad “Tidak !!” itulah kata yang aku beri
untuk jawaban, sungguh sangat tak nyambung. Semua temanku didalam kelas
menertawakanku. Aku sungguh malu pagi itu. Untunglah pak Somad memakluminya.
****
Saat aku sedang di rumah, setiap cowok
yang ku lihat, aku slalu terbayang-bayang oleh wajahnya. “Tuhan apa yang sedang
terjadi denganku ? kenapa jantung ini berdetak lebih kencang setiap ku bertemu
dan tak sengaja memikirkannya ? ada apa ini Tuhan?” karena ku bingung harus
bercerita ke siapa ? aku memutuskan untuk mengambil air wudhu dan sholat dhuhur
siang itu. Setelah itu aku merasa tenang, hatiku lega setelah ku curahkan semua
isi hatiku kepada Allah SWT.
Kring
.. kring .. !! suara
handphone ku berbunyi. Azura teman sebangkuku, menghubungi aku. Siang itu dia
mencurahkan semua yang ada di benanknya. Hingga dia bercerita, Seorang cowok
yang kini meluluhkan hatinya. Ya ternyata dia anak kelas 2 IPA. Dia bernama
Reza. Di kelas 2 IPA aku memang ada yang kenal dari beberapa anak disana karena
salah satunya Arini dia sahabatku. Namun aku tak pernah tau dengan anak yang bernama
Reza itu. Mungkin karena begitu sukanya Azura dengan Reza. Dia tau cirri-ciri
hingga seluk beluk Reza.
“emangnya Reza itu yang mana sih Ra ??
orangnya kayak apa sehingga dia bisa meluluhkan hatimu, yang slama ini membatu
untuk cowok ?” tanyaku
“agh udah deh, kamu gag perlu tau,
nanti aku jadi malu hehe”
“ngapain malu ? emang orangnya gimana
?”
“pokoknya ya Ca, anaknya itu tinggi,
kulit sawo matang. Truss yang bikin cirri khasnya dia itu rambutnya.. yang
tegak-tegak. Uhhh serasa pingin megang pingin jamba’in dia hehe”
“oo Reza thu anaknya tinggi ?? kirain
yang namanya Reza tu, kecil,gemuk,item gitu jelek haha peace V”
“ehh jangan salah dia itu keren banget
kalo lagi main futsal”
“iya deh iya”
***
“hoam !!” ku terbangun dari tidurku,
saat ku merasakan begitu silaunya kilauan mata hari yang masuk dari sela-sela
jendela kamarku. Tak seperti biasa, pagi ini aku semangat banget. Aku merasa
pingin cepet-cepet berangkat sekolah. Tapi aku gag tau kenapa ? dari habis
mandi, aku merasakan dag dig dug dan prasaan yang campur aduk haha lebay.
Setelah ku bersiap-siap untuk berangkat sekolah, aku mengambil sepotong roti
dan ku berpamitan kepada bunda dan ayah untuk berangkat ke sekolah bersama
Azura. “Cica berangkat yuk” nah thu dia baru di omongin sudah datang, panjang
umur banget deh haha.
Di setiap perjalanan. Azura ngomongin
Reza terus. Yang itu lah yang ini lah ahh semua di critakan olehnya. Tapi ada
perasaan yang mengganjal di hatiku. Aku mecoba untuk tak memikirkan sesuatu
yang mengganjal di hatiku. Tak lama kemudian aku sampai di sekolah. Dan saat
aku turun dari sepedah Azura terlihat heboh saat melihat sesosok cowok yang
menurutnya itu adalah Reza. Hmm aku jadi penasaran seperti apa sih Reza itu ?
Azura pun menunjuk salah seorang cowok yang berjalan ke lantai dua. Namun
disitu hanya ku lihat cowok yang kemarin pernah kulihat dan saat ku melihatnya
aku merasakan rasa yang tak wajar lagi. Huuhh !! aku sungguh bingung. Ada
kemungkinan, orang yang di maksud Reza itu adalah cowok itu. Namun apakah benar
dia bernam Reza ? berarti aku dan Azura ?? aghh tidak mungkin !!.
Namun aku selalu Salting jika melihat
sosok cowok itu. Emm kalian tau gag apa itu “Salting ??” ha !! gag tau ?? yah
masak gag tau sih ?? kan yang baca crita ini anak gaul gitu, iya gaag ??. Tuh
iya kan yang baca aja senyum-senyum sendiri haha. Ya udah tak kasih tau kalo
belum tau. Salting itu Salah Tingkah. Yang bisa di sebut dengan Salting. Udah
tau kan ? ok deh semoga nanti jika aku berkata salting lagi. Kalian gag usah
bingung-bingung baca yang bagian ini lagi hehe.
*bersambung*
No comments:
Post a Comment