Saturday, September 1, 2012

ASA YANG TERPENDAM -cerpen-

-->
-->

Hey guys.. ini cerita kedua setelah PERTEMUAN TERAKHIR. Cerita ini tentang “cinta yang lama terpendam”. Lanjut yukk .. cekidot langsung saja ini dia. :D PART 1

ASA YANG TERPENDAM
Oleh : hidayah nurila phasa

“Dug ! dug ! dug !!” suara jantungku berdebar kencang saat melihat sesosok cowok yang berdiri tak jauh dari pandangan ini. “kenapa ini tak seperti biasanya aku merasakan hal yang berbeda seperti ini..” gumamku dalam hati. “hai !!” suara gadis dari belakang mengagetkanku. “haduh !! Arini, kamu ngagetin aku aja. Untung gag copot nih jantung” terkaku kepadanya. “hehe ma’af Caca, aku kan cuman becanda. Lagian sih kamu. Pagi-pagi ngelamun .. emangnya lagi ngelamunin apa sih ?” Tanya Arini. “ada deh pingin tau aja :p” dan aku langsung berlari menuju kelas dan di susul olehnya “eh kasih tau dulu jangan main kabur gitu Cica !!”
Bel masuk berbunyi.. pelajaran pertama pun di mulai. Seorang lelaki memasuki ruangan dan semua mata tertuju padanya. Dia tampak gagah di pagi itu. Beliau bernama pak Somad guru Fisika ku. Salam dan hormat di berikan oleh semua murid di kelas itu untuknya. Dan setelah itu pelajaran di mulai. Pagi itu aku tidak bisa mencerna penjelasan pak Somad. Aku sering tak bisa menjawab pertanyaan yang ditanyakan olehnya pagi itu. Sebab ada sesuatu yang memenuhi pikiranku. Aku tidak bisa berpikir dengan luas. Karena aku merasa penuh sesak pikiranku ini. Dan tak lain seseorang sedang ku pikirkan, ya diia adalah cowok yang ku lihat tadi pagi. Didalam hatiku, aku berteriak untuk tidak suka dengannya aku memohon agar tak suka padanya. Ku rasa ku tlah jatuh cinta, pada pandangan yang pertama dan sulit bagiku untuk bisa berhenti memeikirkannya. Sehingga di saat terakhir kalinya pak Somad bertanya kepadaku. “Cica apa yang dimaksud dengan gelombang tranversal” .. dan dengan spontan aku menjawabnya dengan tak begitu sadar dengan apa yang ditanyakan pak Somad “Tidak !!” itulah kata yang aku beri untuk jawaban, sungguh sangat tak nyambung. Semua temanku didalam kelas menertawakanku. Aku sungguh malu pagi itu. Untunglah pak Somad memakluminya.
****
Saat aku sedang di rumah, setiap cowok yang ku lihat, aku slalu terbayang-bayang oleh wajahnya. “Tuhan apa yang sedang terjadi denganku ? kenapa jantung ini berdetak lebih kencang setiap ku bertemu dan tak sengaja memikirkannya ? ada apa ini Tuhan?” karena ku bingung harus bercerita ke siapa ? aku memutuskan untuk mengambil air wudhu dan sholat dhuhur siang itu. Setelah itu aku merasa tenang, hatiku lega setelah ku curahkan semua isi hatiku kepada Allah SWT.
Kring .. kring .. !! suara handphone ku berbunyi. Azura teman sebangkuku, menghubungi aku. Siang itu dia mencurahkan semua yang ada di benanknya. Hingga dia bercerita, Seorang cowok yang kini meluluhkan hatinya. Ya ternyata dia anak kelas 2 IPA. Dia bernama Reza. Di kelas 2 IPA aku memang ada yang kenal dari beberapa anak disana karena salah satunya Arini dia sahabatku. Namun aku tak pernah tau dengan anak yang bernama Reza itu. Mungkin karena begitu sukanya Azura dengan Reza. Dia tau cirri-ciri hingga seluk beluk Reza.
“emangnya Reza itu yang mana sih Ra ?? orangnya kayak apa sehingga dia bisa meluluhkan hatimu, yang slama ini membatu untuk cowok ?” tanyaku
“agh udah deh, kamu gag perlu tau, nanti aku jadi malu hehe”
“ngapain malu ? emang orangnya gimana ?”
“pokoknya ya Ca, anaknya itu tinggi, kulit sawo matang. Truss yang bikin cirri khasnya dia itu rambutnya.. yang tegak-tegak. Uhhh serasa pingin megang pingin jamba’in dia hehe”
“oo Reza thu anaknya tinggi ?? kirain yang namanya Reza tu, kecil,gemuk,item gitu jelek haha peace V”
“ehh jangan salah dia itu keren banget kalo lagi main futsal”
“iya deh iya”
***
“hoam !!” ku terbangun dari tidurku, saat ku merasakan begitu silaunya kilauan mata hari yang masuk dari sela-sela jendela kamarku. Tak seperti biasa, pagi ini aku semangat banget. Aku merasa pingin cepet-cepet berangkat sekolah. Tapi aku gag tau kenapa ? dari habis mandi, aku merasakan dag dig dug dan prasaan yang campur aduk haha lebay. Setelah ku bersiap-siap untuk berangkat sekolah, aku mengambil sepotong roti dan ku berpamitan kepada bunda dan ayah untuk berangkat ke sekolah bersama Azura. “Cica berangkat yuk” nah thu dia baru di omongin sudah datang, panjang umur banget deh haha.
Di setiap perjalanan. Azura ngomongin Reza terus. Yang itu lah yang ini lah ahh semua di critakan olehnya. Tapi ada perasaan yang mengganjal di hatiku. Aku mecoba untuk tak memikirkan sesuatu yang mengganjal di hatiku. Tak lama kemudian aku sampai di sekolah. Dan saat aku turun dari sepedah Azura terlihat heboh saat melihat sesosok cowok yang menurutnya itu adalah Reza. Hmm aku jadi penasaran seperti apa sih Reza itu ? Azura pun menunjuk salah seorang cowok yang berjalan ke lantai dua. Namun disitu hanya ku lihat cowok yang kemarin pernah kulihat dan saat ku melihatnya aku merasakan rasa yang tak wajar lagi. Huuhh !! aku sungguh bingung. Ada kemungkinan, orang yang di maksud Reza itu adalah cowok itu. Namun apakah benar dia bernam Reza ? berarti aku dan Azura ?? aghh tidak mungkin !!.
Namun aku selalu Salting jika melihat sosok cowok itu. Emm kalian tau gag apa itu “Salting ??” ha !! gag tau ?? yah masak gag tau sih ?? kan yang baca crita ini anak gaul gitu, iya gaag ??. Tuh iya kan yang baca aja senyum-senyum sendiri haha. Ya udah tak kasih tau kalo belum tau. Salting itu Salah Tingkah. Yang bisa di sebut dengan Salting. Udah tau kan ? ok deh semoga nanti jika aku berkata salting lagi. Kalian gag usah bingung-bingung baca yang bagian ini lagi hehe.
*bersambung*

No comments:

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa