Tuesday, August 22, 2017



CINTA AKHIR PEKAN
Oleh : Dadan Erlangga

Cinta Akhir Pekan - photo by @nurilaphasa


Judul : Cinta Akhir Pekan
Penulis : Dadan Erlangga
ISBN : 978-602-03-2298-8
Tahun Terbit :  2015
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 232
 


Blurb
Arlin yakin ia telah diperkosa!
Setelah menginvestigasi dan menginterogasi keempat teman prianya yang menginap dan berpesta di suatu akhir pekan, semua punya alibi yang meyakinkan bahwa mereka bukan pelakunya. Lalu, siapa?
Dunia dan masa depan Arlin runtuh dalam semalam. Ia bahkan sempat memutuskan akan mengakhiri hidupnya karena tak sanggup menanggung aib dan malu.
Ketika akhirna salah seorang mengaku sebagai pelakunya dan bersedia bertanggung jawab. Arlin tak serta-merta percaya. Arlin mengnal pria itu sejak di bangku SMP, dan dia terlalu baik untuk melakukan hal sebejat itu.
Ironisnya, Arlin harus menerima pernikahannya agar benih yang ia kandung tidak dicap sebagai anak haram. Arlin bertekad melampiaskan kemarahannya dan menjadikan pernikahan mereka sebagai neraka bagi pria itu. Hingga sebuah rahasia tersibak, membuat Arlin percaya bahwa cinta yang tuls benar-benar ada....


Review
Ikut ajakan Dita saat itu memang kesalahan besar buat Arlin. Apalagi ia harus berbohong kepada Mama untuk bisa menginap di Villa saat itu. Untuk pertama kalinya Arlin mabuk! Dan saat itu juga ia tak berdaya hingga kemalangan terjadi pada dirinya.

Dari keempat laki-laki yang turut menginap di Villa itu tidak ada yang mau mengaku siapa yang telah menodai dirinya. Hingga keputusasaan hinggap di diri Arlin. Ia sudah merasa kotor dan mengecewakan Mamanya. Bahkan, lintas pikiran untuk mengakhiri hidupnya sempat terjadi.

Jadwal menstruasinya mundur, bisa diakatakan telat. Arlin khawatir saat itu, ia pun membele tespack untuk membuktikan bahwa apa yang tidak diinginkan tak akan terjadi. Namun, kemalangan tetap kemalangan. Ia Hamil! Hidup dan masa depannya berada di ambang kehancuran!

Bagaimana mungkin semua ini terjadi padaku Tuhan? Apa salah dan dosaku hingga harus dihukum dengan cara sekeji ini? Masih adakah tempat yang layak bagi seorang gadis yang sudah tak berharga sepetiku ini?

Aku jatuh cinta! Itu kalimat pertama yang ingin Nuri sampaikan kepada Kak Dadan setelah membaca buku ini tidak sampai seharian. Nuri bahkan melupakan waktu makan siang untuk menuntaskannya dan kemudian menuliskan review sebelum Nuri lupa, sobat!.

Awalnya, Nuri mengira Cinta Akhir Pekan akan bercerita mengenai seseorang yang menunggu cintanya di akhir pekan. Dan ketika Nuri membaca dari kalimat pertama dalam novel ini, Nuri merasa tersihir untuk terus membaca. Karena setiap kalimat dan bab begitu membuat Nuri penasaran akan akhirnya.

Kak Dadan memang berhasil membuat Nuri turut merasa egois seperti karakter Arlin di dalamnya. Turut ikut memiliki rasa bersalah yang dalam seperti Chandra, membuat Nuri merasa pengecut seperti Bisma, dan membuat Nuri menjadi sahabat yang baik seperti Dita.

Betapa rasa hancurnya Arlin benar-benar membuat Nuri turut terluka. Bahkan Nuri sempat menandai beberapa bagian yang membuat hati berdesir saat membacanya.

Ceritanya mengalir, benar-benar seperti air dan menyegarkan ketika membalik setiap halamannya. Teka-teki yang terjadi tidak dibuat rumit dan sederhana. Apalagi kata-kata yang ada di dalamnya turut membuat Nuri intropeksi diri.

“...Jangan pernah berpikir bahwa orang yang mengasihanimu benar-benar tulus dan berada di pihakmu, kecuali dia adalah  orangtumu sendiri” ~Hal 137

Kak Dadan sukses membuat alur cerita yang sederhana namun membekas. Konsep cerita tentang seseorang yang merasa diperkosa dan tentang seseorang yang hancur ketika kehilangan kehormatannya.

Bahkan Nuri sebagai pembaca menemukan cinta baru di dalamnya. Tidak semua hal yang kita inginkan dan cintai di dunia ini bisa kita miliki. Malah, tanpa kita sadari, ketika kita melantunkan doa untuk seseorang yang kita inginkan, ada seseorang yang diam-diam juga melantunkan doa untuk kita. 

Bagaimana dalam sebuah perasaan itu, yang namanya takdir tetaplah takdir. Entah akan berpihak kepadamu atau malah membuatmu kelimpungan yang akhirnya membuatmu sadar, bahwa apa yang Tuhan berikan kepadamu adalah apa yang kamu butuhkan, bukan apa yang kamu sering inginkan.

“.....merelakannya bukan berarti kita melupakanya, Arlin. Merelakan hanya upaya yang kita lakukan supaya kita bisa melanjutkan hidup, dan bersikap lebih bijaksana dalam menjalani hari-hari setelah kepergiannya.”  ~ Hal 317

Membaca Cinta Akhir Pekan tidak ada ruginya. Banyak hal yang dapat kita pelajari di dalamnya. Tentang hubungan anak dan ibu, tentang cinta dalam diam, cinta yang sesungguhnya, persahabatan dan juga arti sebuah kejujuran.

Untuk itu, novel Cinta Akhir Pekan ini Nuri rekomendasikan untuk teman-teman yang lagi bosan dengan bacaan tentang cinta yang menye-menye. Karena Cinta Akhir Pekan adalah cinta yang sesungguhnya.

Untuk kalian, nikmati Akhir Pekan dengan baik. Karena Akhir Pekan adalah hari yang ditunggu-tunggu untuk semua orang. So, Selamat berakhir pekan untuk pekan ini! Jangan lupa tersenyum!

“...... setelah bekerja lima atau enam hari, akhir pekan menjadi saat-saat yang dinantikan oleh karyawan kantoran. Begitupun bagi seorang siswa. Bagi seorang ibu rumah tangga, akhir pekan bisa menjadi saat yang paling menyenangkan karena bisa dilalui bersama semua anggota keluarga seharian....” ~Hal 329

Thursday, August 3, 2017


Judul : Hujan
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Cetakan kedua - Januari 2016
Tebal : 320 halaman
ISBN : 978-602-03-2478-4



Hujan
~Tentang Persahabatan
~Tentang Cinta
~Tentang Perpisahan
~Tentang Melupakan
~Tentang Hujan

Review

Lail selalu suka hujan, sejak kecil. Tapi hujan kali ini menyakitkan –Hal 30

“Tapi kamu tidah usah cemas, Lail. Teknologi selalu bisa mengatasi masalah apapun. Ilmuwan-ilmuwan terkemuka di dunia sedang menyiapkan banyak rencana alternatif. Kita pasti bisa menaklukan semua maaslah yang datang, sepanjang kitat erus bekerja keras, seperti pengorbanan yang kamu lakukan untuk satu kota. Itu sangat menginspirasi” - Esok

Saat itu Lail berusia 13 tahun, pagi dengan hujan yang membuatnya kehilangan. Bencana alam yang super dahsyat itu membuatnya menjadi yatim piatu. Ayah sekaligus ibunya pergi menyisakan dirinya sendiri.

Di tengah kehancuran karena kehilangan, hujan turun. Seakan menangisi apa yang terjadi pada hari itu,  21 Mei 2042. Sebuah gunung purba meletus memporak-porandakan seisi kotanya. Di tengah Hujan itulah ia mulai sendiri. Meratapi kepergian ibunya yang turut terkubur di dalam tanah.

Di saat yang bersamaan, ia bertemu dengan seorang laki-laki. Berusia 15 tahun yang juga sedang menyelamatkan ibunya dari bencana tersebut. Lail mengenalnya dengan nama Esok. Harinya berlalu bersama Esok. Melewati hari berat nan sulit bersama Esok.

Orang kuat itu bukan karena dia memang kuat, melainkan karena dia bisa lapang melepaskan....” – Maryam

Namun, satu tahun semenjak kejadian itu berlangsung, kebersamaan mereka tak berlangsung lama. Pemerintah yagn berusaha untuk memperbaiki kota kini berangsur baik. Sebuah panti sosial untuk mereka yang tidak memiliki tempat tinggal ataupun keluarga dibangun. Mau tidak mau, Lail harus ikut kesana. Dan ia harus berpisah dengan Esok, ada orang tua yang mau mengadopsi Esok dan merawat ibu Esok yang tidak bisa berjalan. Lail tidak bisa berbuat apa-apa, Esok memang anak yang cerdas hingga tak ada salahnya jika ada yang menginginkannya menjadi anak.

Kesibukan adalah cara terbaik melupakan banyak hal, membuat waktu melesat tanpa terasa” -Lail 

Saat itulah, Lail dan Esok harus berpisah. Menjalani jalan mereka masing-masing, jalan yang sejak awal memang tak harus sejalan. Kini jalan mereka berbeda, hanya takdir yang akan membawa mereka ke jalan yang sama.
(^_^)

Ini adalah karya Tere Liye yang pertama aku baca. Meski Tere Liye sudah berkiprah lama dan banyak yan gmengelu-elukan namanya, baru kali ini saya membaca karyanya. Dan surprise banget and im excited now! Membaca karyanya yang memang tak ada duanya.

Awalnya aku sempat ragu saat membaca Blurb novel ini yang hanya berupa beberapa kata, apalgi di covernya hanya bertuliskan Judul. Namun kata-kata itulah yang membuat aku akhirnya membeli novel ini. 

Saat membelinya aku berpikir ini akan bercerita romance, atau kisah-kisa percintaan yang harus berpisah saat hujan ataupun maslah kenangan dengan hujan. Specially, judul yang terpampang itu tak jauh dari soal kenangan akan hujan, entah itu masallau yang mneyakitkan ataupun kenangan indah saat hujan.

Setelah dari toko buku saya langsung membuka plastik dan membacanya. Tidak butuh waktu sehari saya menuntaskan membaca Hujan karena rasa penasaran yang menggebu. Ini jauh dari ekspektasi yang saya jelaskan. Karena apa? Novel ini benar-benar tidak bisa ditebak isinya. It is very nice a novel. You must read it and you can find your isnpiration in here.

Tere Liye membawa kesan yang tak terduga dalam Hujan. Karakter yang bernama Lail memiliki kesan tersendiri. Apalagi karakter Maryam yang menjadi sahabat Lail yang membuatku ingin memiliki sahabat seperti dirinya. Sahabat yang selalu ada si segala kisah hidupku. Sahabat yang benar-benar sahabat dan pantas untuk dijadikan sahabat.

Novel ini berlatarkan tahun 2042 dengan segala macam kecanggihan yang ada di jaman itu. Menceritakan tentang hal yang berbeda, yang membuatku mengerti akan arti perpisahan, persahabatan, cinta, perpisahan dan juga melupakan.

Novel yang bercerita dengan sudut pandang Lail. Lail yang sedang berusaha nelakukan sesuatu kemudian menceritakan semua kenangannya delapan tahun yang lalu. Membuat ia kembali berada di jalan yang sama dengan orang yang ia cintai. 

Ending novel ini cukup menguras emosi, air mata ku mengalir begitu saja saat mencapai ending.

 Bukan melupakan yang jadi maslahnya. Tapi menerima. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan, hidup bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.
(^_^)
 
So, untuk kalian yang memang suka dengan Tere Liye ataupun belum pernah membaca karya dari Tere Liye. Kalian akan terkejut dengan cerita di dalam novel ini. Sungguh, ini tidak akan mengecewakan.
Untuk itu sobat Nuri, pesan yang dapat Nuri ambil dari kisah ini adalah lakukan sesuatu hal dengan berpikir terlebih dulu, jangan terburu-buru mengambil keputusan. Karena penyesalan itu selalu datang di akhir cerita. Lakukanlah segala sesuatunya seperti Hujan, biarlan ia terus turun dan tunggu hingga ia berhenti. Karena, siapapun tidak akan ada yang bisa menghentikan turunnya hujan.

Tuesday, August 1, 2017

Judul : Silver Girl
Penulis : Christina Juzwar
ISBN : 978-602-03-2582-8
Tahun Terbit :  2016
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 232

^_^ ^_^ ^_^

Sinopsis

Tidak mudah menjadi Kei. Vitiligo membuatnya tidak percaya diri. Karna kulitnya tidak sama dan beberapa helai rambutnya tampak keperakan, dia sering dipandang aneh dan di-bully teman-teman. Jadi, dia memilih untuk bersahabat hanya dengan cello kesayangannya.

Beruntung Kei berkenalan dengan Domi, cowok berkacamata yang kurang-lebih senasib dengannya, dan suatu hari, mereka sepakat membuat wishlist dan berusaha mewujudkannya bersama-sama.

Tetapi, apakah Kei dan Domi berhasil melakukannya? ataukah semuanya jadi berantakan karena tanpa sadar ada hati yang terlibat di dalamnya?

 ^_^ ^_^ ^_^


Review


Hari pertama masuk sekolah, siapa yang tidak ingin memiliki hari yang baik? Tapi hal itu tidak di dapat Kei di hari pertama sekolahnya. Ia terlambat masuk sekolah barunya karena sempat sakit, ketika hari pertamanya sekolah ia terkena Bully. Its very damn!



Evelyn dan antek-anteknya mengerjai Kei, lewat keresek-an Evelyn lah ia bertemu dengan seorang laki-laki yang juga terkena bully. Namanya Domi. Laki-laki yang juga resek karena dimana-dimana selalu bertemu Domi. Serta satu-satunya orang yang mau menjadi temannya.


Why? Karena Kei berbeda. Di sekolah ia selalu menggunakan sarung tangan berwarna kulit di tangan kirinya. Bukan untuk gaya-gayaan atau cari perhatian seperti kata Evelyn. Melainkan karena ia “berbeda” ia memiliki penyakit yang bernama Vitiligo. Kelainan kulit yang membuat pigmen kulitnya tidak rata. Beberapa bagian rambutnya juga berwarna silver. Hal itu membuat ia menutup diri, hanya bertemankan cello kesayangannya.

“Sebenarnya sih gue nggak punya alasan, Kei. Lagian, gue nggak suka kalau berteman itu mesti pake alasan...” – Hal 70

Bertemu dengan Domi bagi Kei adalah suatu keberuntungan. Meski awalnya mereka cekcok, mereka berteman baik. Karena merasa mereka senasib, Domi mengajak Kei untuk membuat Wishlist  dan mengabulkannya bersama-sama. Perjalanan kisah mereka dimulai dari sana. Saat Kei bertemu dengan kakak kelas yang bernama Ethan, saat satu persatu wishlist mereka tercapai, hingga masalah hati yang Kei tidak pernah pahami. 
Semenjak Papa-nya meninggal. Hubungannya dengan sang Mama tidak sedekat dulu. Hampir tidak ada kata “Kita” untuk keduanya. Yang ada adalah kata Anak dan Ibu, Mama dan Kei. Mereka selalu berselilsih paham mengenai pengobatan kulit Kei. Juga terkadang membuat Kei frustasi akan penyakitnya. Namun, berkat Domi. Lagi-lagi Kei bisa mengerti.
**

Christina Juzwar, siapa yang tidak tahu beliau?penulis yang telah menerbitkan beberapa novel sebelumnya ini memang patut diacungi jempol. Karyanya yang berjudul “Silver Girl” ini memang cocok untuk dibaca di saat santai sambil menikmati cappucino hangat di teras rumah.
Konfliknya tidak berat, kisah Kei dan Domi menunjukkan arti sahabat yang sesungguhnya. Silver Girl juga menceritakan hubungan antara ibu dan anak. Persahabatan yang tidak luput dari percintaan.

“Selama ini memang kita berdua menjalani hdup yang berat karena kita menjalaninya masing-masing. Sekarang, Bunda sadar, Kei, kita harus bersatu” –Hal 202

Novel ini juga cocok untuk motivasi diri, apalagi untuk mereka yang memiliki perbedaan dengan orang lain. Dalam hal ini Domi ingin mengajak bahwa perbedaan bukan untuk ditutupi, bahwa kesempurnaan bukanlah milik semua orang. Tidak perlu minder atas apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Sebaiknya kita mensyukuri dan bukannya menutupi.

Karakter Domi yang optimis membuatku sebagai pembaca semangat. Membuatku sebagai pembaca mengerti bahwa segala yang ada di hidup ini kita harus optimis. Kita harus yakin bahwa semua itu bisa terjadi.

Silver Girl membawa angin segar untuk mereka yang takut akan perbedaan. Silver Girl yang berlatarkan SMA, segala seluk beluk kisah di SMA terasa di dalamnya.

Karakter Ethan sebenarnya membuatku jatuh cinta haha. Tapi ya sudahlah, seperti untuk Kei, Ethan hanyalah masalalu. Meski si Domi cerewet dan suka bikin kesel. Novel ini bersudutpandangkan Kei, yang membuat kalian merasakan bagaimana menjadi Kei.

“Lo nggak berhak mendapat perlakuan buruk seperti itu, tapi bukan berarti lo harus menutup diri. Lo harus tunjukkan bawa perlakuan buruk tu nggak membuat lo tenggelam. Kasih lihat ke mereka bahwa penyakit lo nggak berbahaya, bahwa penyakit lo nggak menjadikan lo orang jahat. Justru penyakit lo bikin lo unik, in a good way. Dan lo juga cantik” – Hal 55

Nah, untuk Sobat Nuri yang mau baca boleh banget kok. Bisa di dapetin di Toko Buku yang ada pastinya hehe. Bacalah sesuatu yang membuatmu berpikir. Berpikir untuk menjadi lebih baik, atau berpikir untuk membuatmu berubah. So, novel ini bermakna sekaligus membuat kita menjadi optimis!

 


 

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa