Tuesday, August 1, 2017

BookReview On August - Silver Girl

Judul : Silver Girl
Penulis : Christina Juzwar
ISBN : 978-602-03-2582-8
Tahun Terbit :  2016
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 232

^_^ ^_^ ^_^

Sinopsis

Tidak mudah menjadi Kei. Vitiligo membuatnya tidak percaya diri. Karna kulitnya tidak sama dan beberapa helai rambutnya tampak keperakan, dia sering dipandang aneh dan di-bully teman-teman. Jadi, dia memilih untuk bersahabat hanya dengan cello kesayangannya.

Beruntung Kei berkenalan dengan Domi, cowok berkacamata yang kurang-lebih senasib dengannya, dan suatu hari, mereka sepakat membuat wishlist dan berusaha mewujudkannya bersama-sama.

Tetapi, apakah Kei dan Domi berhasil melakukannya? ataukah semuanya jadi berantakan karena tanpa sadar ada hati yang terlibat di dalamnya?

 ^_^ ^_^ ^_^


Review


Hari pertama masuk sekolah, siapa yang tidak ingin memiliki hari yang baik? Tapi hal itu tidak di dapat Kei di hari pertama sekolahnya. Ia terlambat masuk sekolah barunya karena sempat sakit, ketika hari pertamanya sekolah ia terkena Bully. Its very damn!



Evelyn dan antek-anteknya mengerjai Kei, lewat keresek-an Evelyn lah ia bertemu dengan seorang laki-laki yang juga terkena bully. Namanya Domi. Laki-laki yang juga resek karena dimana-dimana selalu bertemu Domi. Serta satu-satunya orang yang mau menjadi temannya.


Why? Karena Kei berbeda. Di sekolah ia selalu menggunakan sarung tangan berwarna kulit di tangan kirinya. Bukan untuk gaya-gayaan atau cari perhatian seperti kata Evelyn. Melainkan karena ia “berbeda” ia memiliki penyakit yang bernama Vitiligo. Kelainan kulit yang membuat pigmen kulitnya tidak rata. Beberapa bagian rambutnya juga berwarna silver. Hal itu membuat ia menutup diri, hanya bertemankan cello kesayangannya.

“Sebenarnya sih gue nggak punya alasan, Kei. Lagian, gue nggak suka kalau berteman itu mesti pake alasan...” – Hal 70

Bertemu dengan Domi bagi Kei adalah suatu keberuntungan. Meski awalnya mereka cekcok, mereka berteman baik. Karena merasa mereka senasib, Domi mengajak Kei untuk membuat Wishlist  dan mengabulkannya bersama-sama. Perjalanan kisah mereka dimulai dari sana. Saat Kei bertemu dengan kakak kelas yang bernama Ethan, saat satu persatu wishlist mereka tercapai, hingga masalah hati yang Kei tidak pernah pahami. 
Semenjak Papa-nya meninggal. Hubungannya dengan sang Mama tidak sedekat dulu. Hampir tidak ada kata “Kita” untuk keduanya. Yang ada adalah kata Anak dan Ibu, Mama dan Kei. Mereka selalu berselilsih paham mengenai pengobatan kulit Kei. Juga terkadang membuat Kei frustasi akan penyakitnya. Namun, berkat Domi. Lagi-lagi Kei bisa mengerti.
**

Christina Juzwar, siapa yang tidak tahu beliau?penulis yang telah menerbitkan beberapa novel sebelumnya ini memang patut diacungi jempol. Karyanya yang berjudul “Silver Girl” ini memang cocok untuk dibaca di saat santai sambil menikmati cappucino hangat di teras rumah.
Konfliknya tidak berat, kisah Kei dan Domi menunjukkan arti sahabat yang sesungguhnya. Silver Girl juga menceritakan hubungan antara ibu dan anak. Persahabatan yang tidak luput dari percintaan.

“Selama ini memang kita berdua menjalani hdup yang berat karena kita menjalaninya masing-masing. Sekarang, Bunda sadar, Kei, kita harus bersatu” –Hal 202

Novel ini juga cocok untuk motivasi diri, apalagi untuk mereka yang memiliki perbedaan dengan orang lain. Dalam hal ini Domi ingin mengajak bahwa perbedaan bukan untuk ditutupi, bahwa kesempurnaan bukanlah milik semua orang. Tidak perlu minder atas apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Sebaiknya kita mensyukuri dan bukannya menutupi.

Karakter Domi yang optimis membuatku sebagai pembaca semangat. Membuatku sebagai pembaca mengerti bahwa segala yang ada di hidup ini kita harus optimis. Kita harus yakin bahwa semua itu bisa terjadi.

Silver Girl membawa angin segar untuk mereka yang takut akan perbedaan. Silver Girl yang berlatarkan SMA, segala seluk beluk kisah di SMA terasa di dalamnya.

Karakter Ethan sebenarnya membuatku jatuh cinta haha. Tapi ya sudahlah, seperti untuk Kei, Ethan hanyalah masalalu. Meski si Domi cerewet dan suka bikin kesel. Novel ini bersudutpandangkan Kei, yang membuat kalian merasakan bagaimana menjadi Kei.

“Lo nggak berhak mendapat perlakuan buruk seperti itu, tapi bukan berarti lo harus menutup diri. Lo harus tunjukkan bawa perlakuan buruk tu nggak membuat lo tenggelam. Kasih lihat ke mereka bahwa penyakit lo nggak berbahaya, bahwa penyakit lo nggak menjadikan lo orang jahat. Justru penyakit lo bikin lo unik, in a good way. Dan lo juga cantik” – Hal 55

Nah, untuk Sobat Nuri yang mau baca boleh banget kok. Bisa di dapetin di Toko Buku yang ada pastinya hehe. Bacalah sesuatu yang membuatmu berpikir. Berpikir untuk menjadi lebih baik, atau berpikir untuk membuatmu berubah. So, novel ini bermakna sekaligus membuat kita menjadi optimis!

 


 

No comments:

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa