Book Review Mencintaimu – Tentang Cinta dan Kehilangan yang Seharusnya
Tak Berlebihan
By Monica Anggen
*Dimuat di Koran Pantura Edisi Jumat, 6 April 2018
Tebal : 348 Hlm
Terbit : 2018
And The Blurb
Mimpi-mimpi sederhana yang tampak sempurna.
Bisakah semua ini kumiliki selamanya?
Setelah
bertahun-tahun menjalin kasih, Ari tiba-tiba saja meninggalkan Sasa selamanya.
Membuat Sasa terjebak dalam kesedihan yang tak berujung. Meski begitu, waktu
terus berjalan dan Sasa harus bangkit. Hingga datanglah seseorang yang mengisi
hari-hari Sasa, membantunya melupakan Ari. Namun, kata-kata, perlakuan, dan
kejadian-kejadian yang mereka lewati bersama justru makin mengingatkan Sasa
pada Ari.
Bisakah Sasa
melupakan Ari?
Bisakah orang
itu menggantikan Ari,
meski bagi
Sasa, Ari takkan pernah terganti?
Nyatanya
manusia tak pernah tahu
di mana perjalanannya
berakhir. Karena ada Tuhan
yang menjadi
penentu takdir.
Review
Saling mencintai juga saling memiliki. Siapa yang tidak
menginginkan hubungan seperti itu? mencintai dan dicintai juga memiliki dan
dimiliki. Hal itu menjadi tolok ukur bahwa sebuah pasangan akan berbahagia di
saat merasa saling memiliki juga mencintai. Namun, dalam memiliki maupun
mencintai, kehilangan tentunya adalah hal yang tak diinginkan namun tak dapat
dihindarkan. Kehilangan seseorang yang kita cintai merupakan perasaan terburuk
sebelum menunggu. Menunggu memang menjengkelkan, tapi kehilangan lebih dari
kata menjengkelkan. Membuat perasaan hancur dan seakan kaki tak lagi sanggup
untuk menopang berdiri. Seperti halnya dalam novel ini. Kita diajak merasakan
bagaimana rasanya kehilangan seseorang yasng kita cintai. Bagaimana teman yang
selalu ada di saat kondisi terpuruk sekalipun, akan seseorang yang berusaha
hadir menghapus luka, juga bagaimana mencintai seseorang dengan sederhana.
Bukan berlebihan yang akibatnya jika kehilangan akan merasa sakit yang
berlebihan.
Novel ini merupakan Eternal Love Series yang kedua, setelah
buku pertamanya yang berjudul Bersamamu. Meskipun series, novel ini bisa dibaca
terpisah. Inilah keunikan yang dimiliki penulis, sehingga bisa menikmati bagaimana
asyiknya membaca series ini meski hanya bagian yang kedua.
Novel ini berkisah tentang seorang tokoh bernama Sasa yang
memiliki kekasih dan begitu mencintainya bernama Ari. namun ia kehilangan
kekasihnya. Sosok Ari sangat mencintai Sasa, Ari rela putus sekolah demi
menyusul Sasa yang bersekolah di Malang meski kedua orangtuanya mencabut semua
fasiltas pribadinya. Hal itu tak membuat Ari gentar, malah ia memilih mencari
kehidupan sendiri asal tidak berpisah dengan Sasa.
Begitupula dengan Sasa, ia begitu mencintai Ari dan merasa
tak akan bisa hidup bila Ari tak ada di sisinya. Meskipun terkesan berlebihan,
inilah yang menjadi inti dari cerita ini. Sasa dan Ari sudah cukup lama
berpacaran juga saling bergantung satu sama lain. Jadi, ketika mereka terpisahkan
karena sebuah hal, Sasa begitu hancur hingga membuat kuliahnya keteteran. Tidak
ada semangat lagi dihidupnya, seakan warna yang mencerahkan di hidupnya pudar
menjadi gelap. Bahkan semenjak kepergian Ari yang tak kan kembali karena
sakitnya, Sasa hanya mengenakan pakaian serba hitam. Seakan menandakan bahwa
dirinya masih berduka. Inilah tahap hancur sehancurnya seorang Sasa yang
periang.
Teman kuliah Sasa seperti Kayla, Anya juga Dewa adik Kayla
selalu menyemangati Sasa untuk kembali menjalani hidup dengan normal. Di lain
hal ada seseorang yang selama ini memperhatikan Sasa dalam diam. Menyukainya
juga dalam diam. Ketika Sasa terpuruk barulah ia memasuki kehidupan Sasa. Tanpa
penolakan dari Sasa, ia menawarkan diri untuk kembali membuat Sasa bahagia
meski Sasa tak mencintainya, meski Sasa hanya menggunakannya sebagai pelarian.
Ia adalah Rudi, teman sekelas Sasa.
Rudi menemani Sasa dalam keterpurukannya, melakukan semua
hal agar Sasa kembali bahagia. Namun, apa yang dilakukan Rudi kepada Sasa
membuat Sasa kembali teringat akan sosok Ari. Semuanya menjadi kacau, bukan
malah membuat Sasa terpikat oleh Rudi namun sebaliknya. Hal yang tidak Sasa
maupun Rudi sangka-sangka hadir diantara mereka. Segala harapan Rudi untuk Sasa
terhambur sia-sia. Segala pengorbanan yang dilakukan Rudi seakan tidak ada
artinya dimata Sasa. Karena di dalam hati Sasa hanya ada Ari seorang yang
takkan tergantikan. Rudi tidak terima dengan semua nasibnya, ia begitu
mencintai Sasa dan bersumpah akan membuat Sasa mencintainya.
Kukira, hadirmu dapat
menghapus luka.
Kukira, ada kamu saja
sudah cukup berharga.
Nyatanya, semua tak
seperti yang kukira.
Aku masih saja
merindukannya.
Dua edelweiss yang
serupa tapi tak sama.
Aku tak ingin kamu
menggantikan dirinya.(Hal 273)
Ketiga tokoh tersebut memiliki rasa cintayang teramat dalam.
Hingga apapun berusaha ia lakukan. Seperti Ari yang putus sekolah, Sasa yang
menjadikan Rudi pelarian, juga Rudi yang mengoorbankan segalanya demi
kebahagiaan Sasa. Cara mencintai mereka bukanlah salah namun tidak benar.
Ketika apa yang mereka kehendaki tidak terjadi, segala sesuatunya menjadi
sia-sia dan rasa sakit itu terasa amat dalam. Hal inilah yang mengajarkan
kepada kita untuk tidak mencintai seseorang secara berlebihan.
Kisah romansa yang membuat iri. Juga kisah yang mengajarkan
arti mencintai. Mencintai boleh saja, namun jika berlebihan itu tak disarankan.
Mencintai dengan sederhana bukanlah hal yang salah, juga saat kehilangan tak
akan menambah masalah. Teman boleh saja banyak, namun yang mendukung dalam
segala hal lah yang layak. Membuka hati untuk orang lain boleh saja, asal tak
akan menambah luka. Bukan berarti pelarian, melainkan sebuah cara untuk
menghilangkan kesakitan. Bukan berarti tak tau terimakasih, tapi mendapatkan kembali
rasa kasih.
Novel ini menarik. Tidak hanya soal cinta tapi juga
persahabatan. Quotes di dalam novel ini apik, menjadi motivasi tersendiri juga
kesadaran bagi yang membacanya. Seakan kita diajak mengiyakan apa yang
sebenarnya terjadi. Juga beberapa dialog yang berisi, memberikan pemahan akan
sebuah rasa kehilangan maupun mencintai juga tentang kehidupan. Pesan yang
terkandung di dalamnya cukup banyak juga yang utama adalah tentang cinta dan kehilangan
yang seharusnya tak berlebihan. Cukup mencintai sesuai porsi agar tidak terbebani.
Hampir tidak ada kekurangan dalam novel ini seperti salah
tulis maupun alur yang tidak rapi. Meski beberapa ada bagian flashback, namun
hal itu tak mengganggu. Hanya saja, ending novel ini terasa menggantung dan
membuat kita penasaran akankah ada Eternal Love Series yang ketiga. Secara
keselurhan novel ini bagus, sarat makna. Apalagi untuk remaja yang suka baca
kisah cinta, bukan cinta yang menye-menye tapi cinta yang positif dan tidak
berlebihan.