Saturday, September 13, 2014

Cerpen Say No To Mantan Sahabat

hai kawan, lama kita tak jumpa dengan curcol kita yang terkadang tidak masuk nalar. etdah tunggu dulu, berhubung nih lagi ada tugas bikin cerpen, beberapa temanku meminta untuk cerpennya di upload disini. wah asik kan, menambah baca'an kalian. dan maap banget, selama ini aku ngilang hehe

oke sebelum kalian melempariu dengan sepatu aku akan pergi dulu wuuusssshhhh Happy Reading Guys :)



Say No To Mantan Sahabat

oleh : Hastarina wisda

      Aku terbangun karena sinar matahari yang mulai menusuk lewat celah-celah jendela kamarku. Sudah pukul 6 pagi rupanya sebaiknya aku segera mandi kalau tidak aku bisa terlambat

Huftttt... aku sedikit malas untuk pergi ke sekolah. Aku memang bukan siswa yang berkategori pandai di sekolah tapi aku masih bisa memakai kata-kata pandai di kelas.”Kaaarrrinn,waktunya sarapan”.teriak ibuku dari bawah karena kamarku di lantai 2. “iyaa..” kata ku sambil bergegas.

”Pagi” sapaku pada Ayah,ibu dan aldo adik laki-laki ku. ”Pagi,semangat sekali hari ini?”kata ibuku,

Ayah hanya senyum dan Aldo.. dasar adik yang tidak sopan!Dia hanya memasang wajah dindingnya emmm...eh tunggu dulu kalau di pikir-pikir dia terlihat lebih tampan dan tanpa sadar aku masih menatapnya.

“Apa? Mau jatuh cinta padaku?” kata Aldo yang kelewat warasnya..

“Bodoh. Jangan kira aku sama dengan wanita-wanita yang selalu mengejarmu!” Kataku jengkel. 

Dan Aldo hanya tersenyum OMG he is so cute batinku.. Umur Aldo hanya berpaut 2 tahun denganku, Adik ku ini memang jadi pujaan wanita di sekolahnya , aku kadang berpikir apa yang mereka lihat ? Ok, Aldo memang tampan tapi biasa saja menurutku, pandai? Dia memang pandai dari kecil.. Dia juga belum pernah pacaran dari sekian banyak wanita yang mengejarnya karena ibu melarang kami dan ah.. sudah lah tidak penting.


“Rin,nanti pulang sekolah ayah tidak bisa jemput! Kamu pulang sama Rissa saja ya? #Ohhh tidakk.. dari sekian orang yang ada di sekolah kenapa harus dia yang di sebut ayah? Batinku..

“Aku akan minta Aulia untuk mengantarku saja yah.. Rissa sangat sibuk belakangan ini”

“Aulia? Bukan kah rumahnya sangat jauh dari rumah kita rin? Kasihan nanti Aulia.. bareng saja sama Rissa dia kan juga tetangga kita.. Kenapa? Apa kalian bertengkar? “Kata ibuku yang hampir membuat ku menangis..

“Kami baik-baik saja bu, Aulia kemarin ingin main ke rumah kita, tidak apa-apa kan?” kataku bohong. 

“ Baiklah.. nanti ibu akan siapkan makanan untuk temanmu”. Aku hanya tersenyum miris menanggapinya.
˜˜˜
^^^

3 minggu liburan membuatku kangen juga dengan sekolah ini.. padahal biasanya hanya kata pulang yang ada di hati ku. 

“Pagi” sapaku saat memasuki kelas. Dan WOW!! Kurasa aku terlalu bersemangat ke sekolah, biar ku jelaskan.. Keadaan kelas  sekarang masih kosong padahal sekarang sudah pukul 06.40.

“Pagi” sapa seseorang beberapa menit kemudian dan ternyata Aulia teman sebangku sekaligus teman terdekatku.. Tumben anak ini sudah datang, biasanya dia paling rajin untuk memintaa maaf kepada guru karena terlambat.

“KARINN... aku sungguh merindukanmu sobat!!”kata Aulia sambil memeluk ku erat.  Eumm.. Ya Tuhan aku tidak bisa bernafas..

“iyaaa,ya sama-sama” Kataku sambil melepas pelukannya.

“ Kau tau-“

“Tidak’ jawabku mendahului nya..

“Aku belum menyelesaikan omonganku Karin! Dan kau menyebalkan kalau kau tau! Kata Aulia sambil marah hahaha aku suka saat-saat seperti ini

Hehe.. maaf,maaf aku hanya bercanda. Lanjutkan Ul..”

“Menyebalkan”gerutunya pelan. “˜˜˜

Dan setelah itu kelas sudah mulai ramai, dan itu dia Rissa bersama Novy juga baru datang.. Dia sangat acuh dengan keberadaanku, aku hanya diam dan pura-pura tidak melihatnya. Aku sangat merindukkan dia yang dulu.. Dulu? Iya Rissa adalah sahabat ku. Kami sudah saling kenal sejak di bangku sekolah dasar sampai SMP. Dia orang yang baik dan humoris.Aku sudah menganggapnya sebagai kakak ku karena umurnya berpaut lebih tua 1tahun dengan ku. Tapi dia berubah sejak kejadian 1 tahun yang lalu.. Hufftt.. aku sudah berusaha menyapa dan berbicara tapi dia hanya diam kadang dia langsung pergi sebelum aku menyelesaikan penjelasanku.

“Eh kalian masih bertengkar?” Bisik Aulia karena Sudah ada guru di kelas kami.

”Emm” Jawabku singkat.

“Kapan kau akan menceritakan kejadian itu kepadaku?Kau tau kalian seperti pasang suami istri yang cerai!” kata Aulia . Aku hanya menoleh tanpa menjawab pertanyaannya.

”oh ya Ul, nanti pulang sekolah antar aku pulang ya?”.

 “Apa?kenapa? okk.. baiklah dan aku harap Aldo nanti ada di rumah!” Jawabnya sambil cengengesan. Lihat bahkan Aulia juga menyukai adik ku #dasar tidak tau umur. 

^_^

Teeeeeeeeeeett! Yee..  tak terasa sudah waktunya pulang.. Aku dan Aulia segera ke parkiran. Disana juga ada Rissa,tunggu dulu Rissa menatapku ini aneh, apa dia semakin membenci ku? Apa lagi yang telah ku perbuat? Tapi tatapannya bukan tatapan yang dingin seperti biasanya entalah aku tidak tau karena aku sudah pergi bersama Aulia. Aku sedikit kasihan sama Aulia karena sejak pertengkaranku Aulia lah yang mengantarkan ku pulang.. Karena biasanya aku berangkat dan pulang bersama Rissa karena aku belum bisa naik montor masih tahap belajar sih. Dan Rissa lah orang yang mengajari ku..

          “Aku pulang”.Kataku saat sampai di rumah. Dan aku langsung mengajak Aulia ke kamar karena di ruang tengah ada Aldo dkk. Ohh ibuku sudah menyiapkan makanan di kamarku rupanya.

“He rin, cerita dong ?”.

“tentang?”tanyaku bingung..

“ihh., tentu saja alasan kenapa kalian bertengkar.” Kepo amat ni anak...

“ Baiklah” Kataku menyerah..

“Hoooreee” Idih ni orang bahagia banget sama penderitaanku..

“Dulu waktu kami masih SMP, ada laki-laki yang di sukai sama Riss- “

“tuh kan bener dugaanku, kalian pasti cinta segi tiga”kata Aulia memontong omonganku dan sok tau.

“Ihhh.. mau tau gak sih.. dan bukan itu ceritanya”kataku marah

“I- iyya,ya.. lanjut”katanya  

“Namanya David,cowok yang di sukai Rissa.. Dia tinggi, manis dan berkulit sawu matang,tapi Rissa sangat malu untuk berkenalan. Jadi aku merelakan diri untuk jadi penengah di antara mereka dan Rissa setuju. Hampir setiap hari aku selalu mengirim pesan dengan David. Aku tidak merasa keberatan. Hingga akhirnya Rissa dan David benar2 dekat dan hampir menjalin hubungan . Tapi tiba-tiba Rissa memintaku untuk menemuinya di taman Perumahan yang tidak jauh dari sini. Aku tidak tau apa yang terjadi di antara mereka berdua tapi waktu itu Rissa terlihat seperti marah. Saat itu juga di mengambil hpku,dia akan mengirim pesan ke David tapi dia juga melakukan hal sama.Intinya kami mengirim pesan secara bersamaan. Aku hanya diam karena takut untuk sekedar berbicara. Tidak lama setelah itu David membalas sms dari ku,tapi tidak dengan Rissa. Dan saat itu Rissa berubah!”.

”apa dia cemburu rin? Mungkin sebaiknya jelaskan ke Rissa kalau tidak ada apa-apa di antara mu dan david.”kata Aulia

“Cara itu sudah ku lakukan Ul, tapi tetap saja!” Kataku pelan.

“Berjuanglah, siapa tau dia akan sadar juga.. Lagian tidak ada persahabatan yang selalu manis.. pasti ada masalah di tengah-tengahnya dan situ juga bisa menunjukkan kau itu sahabat yang baik atau bukan?”.

“Benarkah?” Kataku sambil berpikir.

“Seharusnya kalian itu sudah saling memahami. Ayolah.. kalian itu sudah bersahabat selama 6 tahun”

“Memang mudah mengatakan! Aku juga sudah berusaha tapi Rissa, dia.. dia seperti sudah menganggap ini benar-benar berakhir” Kataku lirih
Aulia hanya diam menanggapi penjelasnku.. kurasa dia juga sama bingungnya denganku..

“Mungkin kau benar, aku terlihat mudah mengatakan seolah-olah itu bisa di lakukan setiap orang yang bermasalah. Aku percaya padmu.”kata Aulia sambil tersenyum.

“Tapi.. dengarkan aku Rin, masalah seperti ini tidak akan berakhir jika salah satu dari kalian tidak berusaha untuk mengalah”. Benar juga

Aku seperti mendapat jalan lain yang harus kulewati.. “Terimakasih Ul”
“Senang bisa membantu” ^^.
˜˜˜
“Mampirlah kesini sering-sering ul”Kata ibuku saat Aulia berpamitan mau pulang.

“ Iyaa tante, kapan-kapan saya datang lagi, Da Karin!” Lambai Aulia.Aku hanya tersenyum dan melambai tanganku melihat punggung Aulia yang semakin menjauh.  Terimakasih banyak Ul.

Kata-kata Aulia masih berputar di dalam kepalaku benar juga yang di katakannya kalau aku tidak mau mengalah itu menunjukkan seperti aku sudah tidak peduli lagi.. Sebaiknya aku berbicara pada Rissa besok.

Aku terus memikirkan masalah itu sampai tidak sadar ternyata sudah sampai di tempat tujuan.. Kedai Bubble Tea^^.. Dulu bubble tea adalah minuman favoritku dan Rissa. Dulu,dulu dan dulu.. Aku harap besok berjalan dengan baik.

“BUBBLE TEA CHOCO” kataku dan orang di sampingku bersamaan. Saat ku tolehkan Oh God Rissa!!

Aku langsung menundukkan kepala dan diam.  Kami saling diam menunggu pesanan kami. Setelah membayar aku berjalan pulang tentu saja Rissa juga pulang sekarang dia berjalan di depan ku. Sebaiknya aku harus berbicara sekarang

“NOW OR NEVER”.

Oke ambil nafas dan buang baik aku siap saat aku sudah membuka mulutku untuk berbicara tiba-tiba Rissa membalikkan badannya. Aku spontan menutup mulutku lagi. Dia berjalan ke arahku atau mungkin ke belakangku tapi kenyataannya sekarang dia berhenti di depan ku. Aku hanya diam lagii.. aku yang bisa kulakukan?

“Maaf”katanya pelan.

“A-apa?”kataku tidak percaya.

“Maafkan aku Rin, aku sudah berburuk sangka kepadamu dan david.”katanya yang lirih.

 “Ternyata alasan david membalas pesanmu karena dia ingin menyatakan perasaannya padaku dan dia ingin meminta bantuanmu.. Aku sangat menyesal telah melukai perasaan dua orang yang ku sayangi secara bersamaan. David menemui ku beberapa hari yang lalu dan menceritakannya”Katanya

Aku yang tidak tega akhirnya membuka suara juga “Aku senang kau melakukan itu Ris”kataku dan Rissa menatapku dengan bingung

“Setidaknya kau sudah meminta maaf dan mengakui kesalahanmu tapi aku juga minta maaf jika waktu itu aku menyakitimu”.

“hehehe kau membuatku seperti orang bodoh jika mengingat waktu itu.” Katanya sambil tertawa.

”hehehe.. emm sebaiknya kita pulang, cuacanya semakin dingin Riss.”kataku.

“Baik ayo, oh ya mulai besok kau berangkat seklah bersama ku lagi ya jujur aku kesepian selama setaun ini.”katanya aku hanya tersenyum.

” Salah siapa pakai acara ngambek?wleek” kata ku sambil lari..

“Hee sudah ku bilang jangan bahas masalah itu.. hee Rin tunggu!”...

~The End~

No comments:

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa