gimana sobat? sudah baca cerpen cukup-allah-yang-menyatukan-kita ? kalo belum baca dulu sana haha oke oke. seperti janji tadi kalo aku kembali dengan dua cerpen sekaligus.. ini diaa :)
“mana janjimu kembali dengan
segenap cintamu Yoo!!” ucap Ify dalam tangisannya. Ia tak menduga bahwa ini semua
terjadi pada Rio.
SENJA ITU TAKKAN KEMBALI
oleh :akiko anaya
“pak jangan
ditutup dulu pak!!” teriak koor seorang gadis dan seorang cowok yang berada
didepan pagar sekolah. Jam sudah menunjukkan pukul 07.15. saatnya masuk sekolah
dan penutupan gerbang.
“kalian berdua
sudah terlambat 15 menit” ucap satpam berbadan keker dengan berdecak pinggang.
“yah pak, baru
aja lima belas menit pak” sahut gadis itu
“peraturan tetap
peratutarn” ucap tegas satpam bername tag Slamet.
“pak saya bawa
buku saku, lebih baik di point saja pak biarkan saya masuk” sahut cowok itu yang
berdiri disamping gadis yang bernama Ify
Satpam pun mengangguk lalu menuliskan
point pelanggaran pada buku saku “ Rio Hendrata, jangan diulangi lagi” ucap
satpam terhadap pemilik buku saku. “makasih pak” jawab cowok itu yang memiliki
nama panggilan Rio, pak Slamerpun membuka gerbang membiarkan Rio masuk.
Gadis yang sedari tadi sibuk mencari
buku sakunya mencoba ikut masuk “eh eh mau kemana kamu!” tangan pak slamet dengan
sigap menutup gerbang kembali. “saya mau masuk pak” jawab gadis itu.
“mau masuk? Enak
saja! Kamu harus nunggu satu jam pelajaran selesai baru boleh masuk. Victoria
Gladys Lifyana” kata pak Slamet sambil membaca name tag Ify diakhir omelannya. Ify
hanya bisa berdecak pasrah mengikuti peraturan Pak Slamet.
Victoria Gladys Lifyana, sebuah nama
dari seorang gadis yang memiliki rambut sebahu, dagu tirus, mata bulat dan
berkulit putih itu. Sebuah nama yang selalu dipanggil IFY. Sebuah nama yang
cukup terkenal seantero sekolah SMA FBI 26 Bojonegoro.
IFY, seorang gadis yang notabenyya
acak-acakkan, seorang gadis yang terkenal tidak tahu aturan. Berkali-kali ia
mendapat omelan dari beberapa guru ataupun mendapat gelar juara dalam
mengumpulkan point pelanggaran. Mulai dari telat masuk sekolah, memakai sepatu
tidak sesuai ketentuan, selalu membantah apa yang diucapkan guru, tidur di
kelas, smsan DLL. Pokoknya hal buruk yang dilakukan pelajar normal ia lakukan.
Mungkin, masuk SMA FBI 26 Bojonegoro
adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya. Sekolah ini terkenal sekolah paling
terdisplin seBojonegoro. Semua siswa siswinya di tuntut untuk menjadi orang yang
displin. Ia merutuki keberadaannya di sekolah FBI 26, walau sekolah ini sekolah
favorit karna selalu mendatangkan artis ibu kota setiap tahunyya, tapi
dispilinnya itu loh terkadang membuat beberapa siswa jengah.
Setahun sudah IFY berada di SMA FBI 26
ini. Bergunung-gunung sudah pelanggaran yang ia lakukan. Semua hukuman tidak
membuatnya jera, bahkan baginya, semua hukuman itu pemacu adrenalinnya untuk
menjadi anak yang lebih berani tidak takut pada siapapun.
“duh gue telat
lagi-telat lagi” omel Ify kepada teman-temannya yang juga bertingkah sama
seperti dia.
“udah, nanti kan
Mapel agama, gimana kalo kita loncat jendela trus pulang deh” ucap salah satu
temannya yang bernama Via.
“gue setuju!”
jawab serempak teman-teman Ify.
Mapel agamapun tiba, kali ini saatnya
Sholat Dhuhur dan semua siswa menuju mushola sekolah. Tapi tidak untuk
IFY,VIA,AGNI dan SHILLA segerombolan cewek acak-acakan. Mereka mengambil
ancang-ancang untuk pulang.
Saat suasana sepi, satu persatu dari
mereka meloncat jendela, Ify paling belakang meloncat karena mengawasi suasana.
Saat giliran ify tiba-tiba...
“hey kalian
ngapain!!” teriak seorang bapak guru yagg berjalan di belakang kelas. Ify terjungkal
ke bahaw, para temannya sudah kabur semua dan tinggal dia sendirian. Dengan lutut
yang tergores, ia berusaha lari menghindari pak guru yang mengejarnya. Saat
melewati lorong, badan ify ditarik seseorang dengan mulutnya dibungkam.
“husstt diem,
nanti ketahuan” ucap orang itu, menyembunyikan Ify dari kejaran pak guru itu.
Setelah pak guru itu jauh dari tempat persembunyian mereka, Ify meronta
melepaskan tangan cowok itu yang membungkam mulutnya.
“haishh sakit
tau!” gerutu ify mengusap mulutnya.
“udah aman sana
pergi” usir cowok itu. Ify menatap cowok itu lekat-lekat. Otaknya seakan
mengingat siapa cowok yang ada dihadapannya iu, “loe bukannya Ri Ri...” ify mencoba
mengingat nama cowok itu.
“kenalin gue Rio”
ucap cowok itu sambil mengangkat tangan ify untuk bersalaman dengannya “loe Ify
kan?” tanyanya kemudian, Ifypun mengangguk.
Singkat cerita, berawal dari kejadian
itu. Mereka saling berkenalan. Seiring berjalannya waktu mereka menjadi
bereteman dekat. Rio sama seperti ify, seantero sekolah sudah mengenalnya, tapi
berbeda dengan Ify. Rio terkenal karena prestasinya, bukan pelanggaran seperti
Ify.
Dua tahun sudah mereka berkenalan, Rio yang
perhatian dengan Ify, membuat perubahan pada diri Ify. Mulai dari cara
bicaranya hingga pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Ify pun berkurang
drastis. Bahkan dalam seminggu terakhir kemaraen ify tidak melakukan pelanggaran
satupun. Itu membuat semua guru berdecak kagum atas perubahan sikap Ify.
Di
tepi bengawan Solo yang menghadap barat, mereka berdua menikmati indahnya sore,
menikmati indahnya matahari yang semakin menghilang ditelan malam. Entah sejak
kapan hal itu menjadi hoby mereka setiap sore.
“emm Fy,”
panggil Rio yang duduk disamping Ify, Ify menoleh kearah Rio tanpa mengucapkan
satu katapun.
“aku mau jujur
sama kamu, jujur akan perasaanku sleama ini sama kamu” ucapan Rio membuat ify
mengeryutkan dahinya. “maksudnya?” tanya ify kemudian.
“aku suka sama
kamu FY, mau tidak kamu menjadi pendampingku?” ucap Rio tulus menatap Ify
lekat-lekat.
“kenapa kamu
suka sama aku Yo?” ify mengalihkan pandangannya ke arah air yang mengalir
tenang “aku tidak pantas untuku Yo, aku bukan cewek yang baik untukmu, kamu
tahu sendiri kan aku inicewek pembuat onar aku ini ....” ucapan Ify dihentikan
Jari Rio yang menempel di bibir Ify.
“itu semua
kekuranganmu Fy, aku bisa menerima itu. Dibalik keuranganmu ada kelebihan Fy”
Ify
tersenyum lalu mengangguk cepat. Ia mau menjadi kekasih Rio. Bersama senja yang
mulai menyergap menjadi saksi cinta mereka.
Hampir
sebulan sudah mereka menjalani hubungan, setelah sekolah gempar akan berita
itu. Seorang gadis serigala berpacaran dengan seorang malaikat seperti Rio itu
sangat mustahil. Tapi itulah cinta yang mempersatukan langit dan bumi.
“Fy, besok aku
mau Touring kesarangan sama temen-temen kamu mau ikut?” ajak Rio kepada Ify
“hemm engga deh
Yo, aku ga berani” tolak Ify
“kenapa? Sama temen-temen
Fy, toh mereka juga sama pacarnya masing-masing” jelas Rio
“Yo, mending
kamu ga usah ikut aja deh ya. Perasaanku tiba-tiba ga enak”
“kalo kamu ga
mau ikut gapapa Fy, tapi aku tetep ikut yaa soalnya sudah janji”
“hmm iya deh,
aku berharap perasaanku ini tidak berarti apa-apa”
Entah
kenapa saat Rio mengatakan mau pergi ke sarangan hatinya seakan melarang untuk Rio
pergi. Ia merasa kepergian itu akan menjadi perpisahannya dengan Rio. Pikiran ify
kemana-mana perasaannya pun tak karuan. Ia berharap semoga tidak terjadi
apa-apa dengan Rio.
“kamu mau minta
oleh-oleh apa?” tanya Rio
“aku gamau minta
oleh-oleh, aku cuman minta kamu kembali dengan selamat dan tetap bersamaku”
“haha iya-iya aku
akan kembali dengan segenap cintaku padamu, paling kalo aku ga kembali aku
kecantol cewek cantik disana” ucpa Rio terkekeh membuat ify jengkel
“aku serius Yo!”
ify memanyunkan bibinya membuat Rio semakin tertawa.
^_^
Ify
melepas Rio pergi kesarangan siang itu dengan hati yang cemas. Sudah tiga jam Rio
berangkat kesarangan. Berharap Rio segera menghubunginya memberitahu kalo ia
sudah sampai ketempat tujuan.
Tak
lama Handphone ify berdering, tapi bukan dari Rio. Melainkan Shilla yang juga
ikut dalam satu rombongan bersama Rio
“ada apa Shil?”
tanya Ify pada suara disebrang sana. Tiba-tiba tangan ify bergetar, tangan
kanannya menutup mulutnya, air matanya mengalir. Handphone ditelinganyapun terjatuh
kelantai bersamaan dengan tubuhnya. Ify menangis sejadi-jadinya setelah
mendapat kabar bahawa Rio sang kekasih hatinya dalah keadaan kritis di rumah
sakit Rose di Sarangan.
Ify mengumpulkan tenaganya bergegas untuk
ke Rumah Sakit dimana Rio dirawat. Selama perjalanan ify hanya bisa menangis
dan merutuki dirinya telah membiarkan Rio pergi.
Setelah beberapa jam perjalanan dan
sampai dirumah sakit. Tanpa basa-basi lagi ia langusng menemui Shilla.
“gimana keadaan Rio
Shil?” tanya Ify panik
“tenang Fy,
keadaan Rio masih belum sadar, ayo gue antar ke ruang dimana Rio dirawat” jelas
Shilla sambil menopang Ify karena takut sahabatnya yang satu ini pingsan.
Di
depan ruang UGD, beberapa temen Rio dan sahabat Ify sudah beraada disana.
Melihat kedatangan Ify mereka beranjak dari duduknya dan menenangkan Ify.
Setelah keluarnya dokter Rio masih belum sadar dan belum ada satupun yang
dibolehkan masuk ke ruang UGD karena kondisinya masih gawat.
Ify
kini berada di mushola rumah sakit. Ia melakukan sholat dan berdoa atas
kesembuhan Rio. Perubahan sikap pada diri Ify membuat ia yang dulu jauh akan
kata agama kini semenjak ada Rio tak pernah ia sekalipun meninggalkan sholat.
“Fy
Rio sudah sadar” ucap Shilla berbisik kepada Ify.
Rasa
senang terlihat pada wajah Ify, ia bergegas membuka mukenahnya lalu menuju
ruang UGD menemui Rio.
“Yo,
kamu sudah sabar sayang” ucap Ify saat ada dismamping Rio.
Terlihat
infus tertancap pada tangan kanan Rio, terlihat selang oksigen pada hidung Rio.
Senyum Rio mengembang.
“hey
aku gapapa” ucap Rio mencoba menenangkan Ify yang masih menangis melihat
keadaan Rio dengan suara lemas. “ga usah nangis, nanti cantiknya hilang loh”
ucap Rio sambil menghapus air mata yang membasahi pipi Ify dengan sebelah
tangannya. Ify semakin melihat sikap Rio.
“Hey Ify..
dengerin aku. Jangan pernah menangis hanya untuk aku oke”
“aku ga bakal
nangis kalo kamu tidak membuat aku khawatir Yo” Ify memegang tangan Rio yang
masih berada di pipi kirinya.
“husst jangan
nangis ya sayang, aku gamau lihat kamu nangis”
“baiklah aku
berhenti menangis asal kamu sembuh” ucap Ify sambil mengusapa air matanya dan
mencoba tersenyum.
“Fy, waktuku
udah ga lama lagi, aku mohon bila aku pergi, kamu ga boleh nangis ya kamu harus
janji kamu ga boleh nangis”
“kenapa kamu
ngomong gitu Yo” air mata Ify kembali berlinang.
“Se se se lamat
Tinggal Sayang” tangan Rio lepas dari genggaman Ify.
“RIIIOOOOO !!!!”
teriak Ify sejadi-jadinya dengan air mata yang membasahi pipinya. Rio kini
telah meninggalkannya selamanya. Para sahabat ify mencoba menenangkannya lalu
mengajak Rio kembali ke rumah.
Rio
dimakamkan di dekat rumahnya. Ify berlari ke belakang rumah Rio yang bertatapan
dengan bengawan solo. Menghadap matahari yang menyergap ia berteriak “kenapa
kamu tinggalin aku YOOO!!!!” ify terduduk lemas melipat lututnya degan kedua tangannya.
Semua memorynya bersam Rio ia putar kembali. Semua nasehat-nasehat Rio ia ingat
kembali. Sebuah kenangan kata dari Rio yang membuat ify beruhah seperti sekarang
“jadilah orang yang berguna untuk dirimu sendiri sebelum kamu berguna untuk orang
lain, ingat Fy buatlah sejarah dihidupmu, jangan hanya sebuah cerita lalu yang
terbuang”
Ify menggelamkan
kepalanya pada kedua tangannya yang melipat perut, sinar ke oren-oernan
matahari menyentuhj tubuh mungilnya. Bersama senja yang mulai menyergap Rio iut
pergi. Namun Rio bukanlah matahari yang hilang dimalam hari dan kembali di pagi
hari. Rio adalah malaikat yang selalu ada di dalam hati selamanya....
“END”
No comments:
Post a Comment