Wednesday, December 31, 2014

ANDAI ENGKAU TAHU

Judul : andai engkau tahu
Author : Fanny salma
Penerbit : rumah oranye
Cetakan pertama : 2014
ISBN : 978-602-188-68-0
Ukuran : 13x19cm
Tebal : 280 hlm
Tempat terbit : jakarta

Sinopsis/blurb
Sesuatu itu terasa hangat ketika ia bersemayam di benakku, mengiringin setiap detak jantungku untuk membawanya ke kehidupan nyata.
Sesuatu itu terasa menenangkan ketika ia berbicara tentang banyak hal, tentang tulus ikhlasr berbagi satu sama lain.
Sesuatu itu menyenangkan membuatku melangkah dan terus melangkah hingga lupa bagaimana rasanya terjatuh.
Namun, sesuatu itu terasa lbih berharga jika dilakukan bersama-sama. Aku menyebut “sesuatu” itu “cinta” satu hal yg terus membuatku beretahan untuk mengagumimu satu alasan yg membuatku terus menantimu.

Review
Novel ini menceritakan tentan penantian seorang gadis bernama ify. Seseorang yg bersamanya saat kecil dahulu dan kini pergi entah kemana. Hanya satu yg membuatnya yakin bahwa lelaki itu akan ekmbali adlah sebuah janji yg dilontarkan ellaki itu.rio. kumulus liontin yg dikenakan ify. Ia yakin hujan akan membawanya bertemu kembali
Selama penantian itu ada seorang lelaki bernama Rey yg jatuh hati pada ify. Namun ify menolaknya karena hatinya masih pada sosok Rio yg entah dimana adanya. Tapi rey tidak pantang menyerah dan selalu ada disamping ify.
Suatu ketika sososk rio itu kembali hadir dalam cerita berbeda. Ia dengan sahabat ify jadian. Hal itu membuat ify terluka namun tetap setia. Dari berbagai konflik ahirnya yg namanya penantian akan berbuah manis. Ify dan rio kembali bersama..

Kelebihan/kelemahan
Kisah cinta yg ngefeel. Alurnya mengalir apik. Gaya bahasa yg digunakan lugas mudah di pahami. Deskripsi tokoh serta setting mendetail. Namun ide cerita ini terbilang biasa dan kurang menarik. Tapi penyampain cerita ini membawa pembaca masuk dalam cerita. Desain cover dan layout menarik. Tetapi untuk judul kurang sesuai dengan isi. Novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga sebagai dia. Karakter tokoh konisisten dan tidak membingungkan.


Terakhir. Aku kasih 3 bintang dari 5 untuk novel ini. Terimakasih J

Monday, December 22, 2014


assalamualaikum wr wb.
hei guess hehe setelah sekian lama kamu menunggu *etdahmalahnyanyi.setelah beberapa hari minggu dan mungkin bulan aku ga ngepost hehe tepat di hari ibu ini. 22 desember 2014

ada sedikit cerita serta sepucuk surat untu ibu. nah apa yang kalian lakukan pada hari ibu ini??
 kalo mimin sih ...

tadi pagi aku bersama adik perempuanku hendak ke malowopati berkumpul bersama Anggota DKA demi membahas acara liburan kita pada 24 desember nanti yeay. nah yang namanya seorang wanita yang sedang hamil pasti ada yg namanya ngidam. nah ibu aku pesen mie goreng sarimi rasa pecel. itu tuh mie yg baru, gegara lihat di tipi noh jadi ngiler dedeknya.
        akhirnya sepulang dari parengan rumahnya Sellyta kabur tuh ke Bravo muter-muter nyari mie pesenan ibu. gegara warnanya sama dengan mie-mie yang lain dan tulisannya kecil serta tempatnya tinggi. engga tinggi sih akunya yg kurang tinggi hehe. jadi muter aja deh tu mata liat lekat-lekat mie yg di pesenen ibu.
setelah sekian lama.... jeng jeng jeng ketemu juga deh dan gue langsung beli enam bungkus. awalnya mau beli se kardus tapi dipakai apa'an? ibu gue bukan kadut -___-

sepulang dari bravo sempet ngerjain kalo aku ga beli pesenan yg belia minta. dan kalian tahu raut wajahnya sudah murung, gila deh dosa amat gue bohongin ibu haha akhirnya aku buatin special. gimana ga special? dua bungkus mie serta sedikit bumbu spesial buatan sendiri. sekejap ludes.

emaaakkk, itu laper apa doyan? ternyata gitu ya kalo org lagi ngidam #plaak untun mintanya engga mie rasa mangga muda. terjun dari tebing gue mah.

oke oke sekian kegajean diatas haha. berikut sepucuk surat untuk ibu tercinta :* :*



Seperti Legenda
Tak ada cahaya yang paling bersinar di dunia ini,
kecuali sinaran kasih sayangmu ibu.

Buk...
Masih ingatkah engkau saat pertama kalinya aku menyebut dirimu dengan sebutan ibu? Setelah beberapa kali kau mengajariku untuk memanggilmu Ibu. Kau begitu sabar hingga aku bisa memanggilmu dengan sempurna. Ibu.
Buk..masih ingatkah engkau saat gadis kecilmu ini terjatuh dan menangis? Saat gadis kecilmu ini kau ajari tuk berjalan, hingga aku dapat berlari? Saat nakal-nakalnya aku dan membuatmu kesal. Hey kau slalu tersenyum padaku.
Mungkin tak ku ingat lagi, saat kau mengajariku berbicara, saat kau mengenalkanku pada dunia. Sampai saat ini kau masih saja ingat. Sesekali kau ceritakan masa kecilku. Betapa nakalnya aku. Betapa aku selalu merepotkanmu.
Bu, kau tunjukkan pada dunia bahwa aku hadir dalam hidupmu. Kau tebarkan kebahagiaan bahwa aku telah tumbuh dewasa. Aku selalu kau hadirkan dalam lantunan doamu.
Bu, mungkin aku tak tahu bagaimana rasanya merawatku saat kecil. Aku yang sering menangis di malam hari, aku yang tak luput dari sakit. Aku yang membuatmu harus berlarian saat menyuruhku  mandi. Aku tahu bagaimana susahnya engkau saat membesarkanku.
Tak lelah saat kau menjawab setiap rasa penasaranku. Aku yang selalu bertanya berulang-ulang padamu pada hal yang sama. Kau begitu sabar dan tersenyum menjawab ibu.
Dekapanmu, kehangatan yang kau berikan. Saat tubuh mungilku kedinginan. Pelukanmu menghangatkan relung hatiku. Dekapanmu membuatku nyaman, mebuatku kembali tersentak bahwa kau sangat menyayangiku.
Dalam lelapmu aku tersentak, betapa lelahnya dirimu ibu. Kau bekerja mencari uang demi keperluanku, kau mengurusku demi masa depanku. Betapa lelahnya dirimu ibu. Belasan tahun kau merawatku. Belasan tahun kau curahkan kasih sayangmu.
Bu, semua yang ku berikan nanti padamu mungkin tak bisa membalas semua yang kau berikan padaku. Aku tahu kau tak meminta apa-apa dariku ibu. Kau hanya inginkanku bahagia. Kau hanya inginkanku bahagia itu saja.
Bu, sungguh hebat sesak dadaku saat ini, saat potongan-potongan kebersamaanku denganmu terulang di otakku. Bu, sungguh, aku sungguh menyanyangimu. Semua kebersamaan itu terungkap dalam degup memoar cahaya.
Bu, aku kini tumbuh dewasa. Aku kini melangkah maju demi masa depanku. Tak ada kesuksesan tanpa ada ibu di belakangku. Bu, maafkan aku yang sering mengeluh tentangmu. Tentang masakanmu yang kurang aku nikmati. Tentang engkau yang terkadang lupa membangunkanku.
Aku sering marah padamu. Tak hayal bila kata-kataku menyakitimu. Aku selalu membantah saat semua perkataanmu tak bisa aku terima. Inilah aku ibu, gadis kecilmu dulu yang penurut, yang menggemaskan dan selalu membuatmu tersenyum. Kini sering membuatmu kecewa. Maafkan aku ibu. Maafkan aku.
Sikapku ini bukan karena aku tak menyayangimu. Aku ingin tumbuh sepertimu ibu, tumbuh sebagai wanita yang mandiri, wanita yang tegar. Ma’afkan aku bila selalu mengacuhkanmu ibu. Aku sadar ibu dan aku bersyukur. Aku tidak tahu bagaimana rasanya menjadi orang yang jauh dari ibunya, menjadiorang yang sibuk dengan dirinya dan lupa akan ibunya. Aku tak ingin seperti itu bu.
Namun, suatu saat nanti bila ku pergi, berpisah denganmu. Demi menggapai asaku, aku mohon padamu ibu, restuilah langkahku. Aku pergi bukan untuk selamanya, bukan tuk meninggalkanmu. Aku pasti kan kembali pada dirimu, karena kau adalah tanggung jawabku.
Kau surga yang harus aku kejar, kau cahaya yang harus selalu menerangi hidupku ibu. Kau adalah anugerah Tuhan yang paling indah. Aku menyayangimu.
Maafkan aku Tuhan, maafkan aku karena tidak mesyukuri akan nikmatmu. Maafkan aku telah menyia-nyiakan malaikat ku. Malaikat yang kau kirim untuk selalu berada disampingku. Malaikat yang selalu membangunkanku saat aku terjatuh. Saat aku gelisah. Malaikat itu sungguh mulia.
Tuhan, izinkan aku tuk membahagiakaannya, tuk membasas segala pengorbanannya. Tuk membuatnya bangga kepadaku. Dan membuat mereka merasa bahwa aku dibesarkan tidak sia-sia. Dan aku mampu untuk itu semua.
Buk tak banyak kata yang dapat ku ukir, tak banyak rasa yang dapat aku sebut. Karena semua rasaku, semua tujuan hidupku adalah dirimu. Hanya kau ibu, dan bersama ayah kau membuatku  hidup.
Bu, rasa sayangku bukanlah kata yang mendayu-dayu. Rasa sayangku bukanlah kata yang sulit di mengerti. Tapi rasa sayangku adalah rasa sayang benar-benar ada. Rasa sayang kau sendiri telah menyadarinya
Bu, maafkan aku bila lewat surat ini aku sampaikan padamu. Kau tahu ibu, aku terlalu takut. Aku taku metapa mata teduhmu itu. Aku takut bila suatu saat nanti aku tak dapat melihatnya.
Bu, sampai kapanpun, dimanapun dan bagaimanapun keadaannya. Aku sangat menyayangimu, menyanyangi dari segenap rasaku.
Kau tahu ibu, tak ada cahaya yang terang, tak ada sinaran rembulan yang paling terang, kecuali sinaran kasih sayangmu. Yang mampu menerangi lebih dari sinaran di dunia ini.

Dan kau tahu ibu, tak ada orang yang bisa menggantikan posismu disini. Ya disini di dalam hatiku.

Wednesday, December 3, 2014

Why Always Me


Judul                     : Why Always Me
Pengarang              : Orinthia Lee
Tebal Buku            : 220 halaman
Penerbit                : De Teens
Cetakan                 : Mei-2013
Harga                    : -
Ukuran                  : -
Cover                              : -
ISBN                    : 9786029481587

Novel ini menceritakan seorang gadis bernama Bianca yang memiliki tabiar bermulut tajam dan terkenal disekolahnya. Gadis ini selalu mengatakan hal-hal yang menyakitkan tapi ia merasa memiliki tujuan melalui kata-kata pedasnya. Tak sedikit orang yang terkena korban mulut gadis ini. Termasuk Anne, sahabatnya. Satu-satunya orang yang bisa memahami dirinya.
Terlebih saat Anne dituduh Bianca mencuri gantungan kuncinya yang limited edition dan hanya ada tiga barang di Indonesia. Semua kata-kata peda dilontarkan pada Anne. Gadis itu memang kebal dengan kata-kata Bianca, tapi untuk kakli ini ia merasa sakit hati atas tuduhan Bianca. Anne marah dan mereka berdua pun beberapa hari tidak berbicara. Walaupun dalma hati mereka tidak menginginkan hal iti terjadi. Ingin berbaikan tetapi satu sama lain merasa gengsi
Bianca menyukai kakak Anne yang bernama Travis. Lewat Anne lah Bianca dan Travis bisa saling dekat. Travis ikut membantu agar Anne dan Biancaa baikan. Lalu apakah Anne dan Bianca dapat baikan? Bagaimanakah  perasaan Travis terhadap Bianca??

Novel ini adalah bacaan ringan saat lagi santai. Sekwli duduk dwlwm 4 jam mungkin akan selesai membaca novel ini. Ceritanya sederhana, tidak seperti novel-novel lani yang memiliki konflik kompleks. Tema novel ini sangat sederhana. Tapi penulis mampu membuatnya menjadi sedikit bermakna.
Cara penyampaian cerita cukup baik. gayanya mengalire, ringan dibaca dan khas remaja. Namun dari divisi deskripsi masih kurang ngeh. Cara penggambaran deskripsi tidak umum atau hanya fiktif. Jadi pembaca kurang bermain dalam tokohnya terutama pada tokoh Travis.

Untuk kalangan remaja cerita ini mudah ditebak. Karena permasalahan di dalamnya adalah permashalahan umum yang sering terjadi. Bertengkar dengan sahabat tapi gengsi untuk meminta maaf. Tapi novel ini mampu menyiratkan pesan untuk selalu bertutur kata yang baik agar tidak menyakiti perasaan orang.

Business

Social

Follow Us Instagram @nurilaphasa